HaiBunda

PARENTING

Ikan Tilapia, Pangan Alternatif Bergizi Tinggi untuk Keluarga

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 15 Jun 2019 10:35 WIB
Ikan Tilapia, Pangan Alternatif Bergizi Tinggi untuk Keluarga/ Foto: iStock
Jakarta - Bunda pernah dengar tentang ikan tilapia? Jenis ikan ini hidup di air tawar dan sering dijadikan produksi pangan lho.

Ikan tilapia banyak dibudidayakan karena manfaatnya dari segi kesehatan. Tidak jarang, ikan ini sering dijual dalam bentuk fillet untuk mempermudah pengolahannya menjadi beragam hidangan.




Menurut United Nation Food and Agriculture Organization (UN FAO), ikan tilapia dikategorikan sebagai protein keamanan pangan kunci. Sebab, ikan ini memiliki protein tinggi, rendah lemak, rendah karbon, dan sangat cocok digunakan di berbagai resep dan masakan.

Kata Food Science and Technology Expert IPB University, Dr.Ing Dase Hunaefi, STP, MFoodST, ikan tilapia juga mengandung omega 3 dan 6 yang seimbang yang baik untuk kesehatan otak. Selain itu, ikan tilapia kaya mineral, vitamin D, B12, B6, dan asam pantotetat.

"Ikan tilapia juga mengandung asam amino esensial lengkap yang tidak diproduksi tubuh. Ini berfungsi untuk regenerasi sel," kata Ing Dase, dalam acara 'Regal Spring Indonesia Media Launch', di Plataran Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Kelebihan ikan ini adalah saat kita mengolahnya menjadi makanan, Bun. Saat dimasak dengan cara apapun, protein utamanya enggak rusak, karena yang rusak protein tersiernya saja.

Ikan Tilapia, Pangan Alternatif Bergizi Tinggi untuk Keluarga/ Foto: iStock

Lalu, bagaimana cara memilih ikan tilapia yang baik untuk diolah? Kata Ing Dase, pertimbangan memilih ikan tilapia adalah dengan memperhatikan cara budidaya ikannya.

Bila enggak dibudidayakan dengan benar, takutnya ikan akan terkontaminasi. Selain berbahaya bagi ikan, tentunya berbahaya juga bagi kesehatan kita.


"Ketika cara pembudidayaannya kotor, airnya kotor, tempat sampah bertumpuk, itu berbahaya ikannya. Makanya pilihlah ikan yang budidayanya betul-betul bertanggung jawab, responsible secara environment juga sustainable secara proses kelanjutan, tidak membahayakan konsumen," kata Ing Dase.

Selain pilih cara budidayanya, Ing Dase menyarankan untuk mencari ikan tilapia yang praktis, mudah diolah, dan aman jika dibekukan dalam kulkas. Jangan lupa juga pilih ikan yang tampilannya masih baik.

[Gambas:Video 20detik]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Bunga Citra Lestari Kunjungi Makam Ashraf Bersama Noah serta Bapak dan Ibu Mertua

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kedekatan 5 Bunda Artis dan Cucunya, Reza Artamevia Bantu Beri ASI Baby Arash

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Usia Ayah Ternyata Tentukan Keberhasilan Program IVF, Umur Berapa yang Pas?

Kehamilan Amrikh Palupi

5 Tanda-Tanda Bayi Sudah Siap MPASI, Jangan Buru-Buru Bun

Parenting Kinan

Cara Menumbuhkan Kepercayaan Diri sejak Hamil agar Bunda Siap Menyusui Si Kecil

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kedekatan 5 Bunda Artis dan Cucunya, Reza Artamevia Bantu Beri ASI Baby Arash

5 Tanda-Tanda Bayi Sudah Siap MPASI, Jangan Buru-Buru Bun

Cara Menumbuhkan Kepercayaan Diri sejak Hamil agar Bunda Siap Menyusui Si Kecil

Usia Ayah Ternyata Tentukan Keberhasilan Program IVF, Umur Berapa yang Pas?

Bunga Citra Lestari Kunjungi Makam Ashraf Bersama Noah serta Bapak dan Ibu Mertua

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK