Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenali Hipotiroid Kongenital, Gangguan Tiroid Bawaan pada Anak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 18 Jul 2019 15:02 WIB

Kenali hipotiroid kongenital, gangguan tiroid pada anak yang bisa menghambat tumbuh kembang fisik dan mental.
Kenali Hipotiroid Kongenital, Gangguan Tiroid Bawaan pada Anak/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Siapa sih yang mau si kecil sakit? Apalagi jika mengidap kelainan bawaan sejak lahir seperti kelainan hipotiroid kongenital.

Menurut dokter ahli endoktrin anak, Dr.Andi Nanis Sacharina, SpA (K), 1 dari 2.700 bayi lahir di Indonesia punya kemungkinan terkena hipotiroid kongenital atau kelainan karena kekurangan hormon tiroid bawaan sejak lahir. Kelainan ini merupakan penyebab keterbelakangan mental dan gangguan inteligensi bawaan.

"Hormon tiroid pada anak-anak memiliki fungsi penting dalam perkembangan dan pertumbuhan otak pada masa emas pertumbuhan. Gangguan tiroid pada anak dapat terjadi sejak janin dalam kandungan atau baru muncul seiring pertambahan usia," kata wanita yang akrab disapa Nanis itu dalam 'Diskusi Interaktif Waspadai Gangguan Tiroid: Kenali dan Pahami untuk Hidup Lebih Baik' di Aula Siwabessy, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kelainan hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir dapat menyebabkan retardasi mental. Sedangkan, pada anak-anak kondisi ini bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang dan perilaku.

Kelainan ini dapat terjadi pada setiap bayi, Bun. Gejala dan tanda fisik yang terjadi adalah kuning berkepanjangan, minum sering tersedak, pusar menonjol, lidah tebal, kesulitan bicara, perut buncit, tangan dan kaki teraba dingin, tubuh cebol, dan keterbelakangan mental.

Kenali Hipotiroid Kongenital, Gangguan Tiroid Bawaan pada AnakKenali Hipotiroid Kongenital, Gangguan Tiroid Bawaan pada Anak/ Foto: istock

Pada saat lahir, umumnya hipotiroid kongenital tidak menunjukkan gejala. Ketika sudah muncul gejala, artinya sudah terjadi keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak dapat diperbaiki.

Salah satu pencegahan kelainan tiroid pada anak adalah skrining hipotiroid kongenital (SHK). Skrining ini adalah uji saring untuk memilah bayi dengan hipotiroid kongenital dari bayi sehat.

Dalam Permenkes No. 75 tahun 2015, hipotiroid kongenital dapat diketahui dengan melakukan SHK. Skrining dilakukan saat bayi berumur 48 sampai 72 jam (umur bayu 3 sampai 4 hari).

Kenali Hipotiroid Kongenital, Gangguan Tiroid Bawaan pada AnakKenali Hipotiroid Kongenital, Gangguan Tiroid Bawaan pada Anak/ Foto: iStock

Prosesnya dengan mengambil darah dari tumit bayi sebanyak 2 sampai 3 tetes dan diteteskan ke kertas saring untuk selanjutnya diproses di laboratorium. Bila hasil positif, bayi harus segera diobati sebelum berusia satu bulan.

"Selain pengobatan, nutrisi anak juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan umur, jenis kelamin, dan tinggi badan. Nutrisi betul-betul harus dihitung jumlah kalorinya," ujar Nanis.

Retardasi mental akibat hipotiroid kongenital, menurut Nanis, bisa dicegah dengan diagnosis sejak dini. Tindakan pemeriksaan tiroid pada ibu hamil serta SHK pada bayi baru lahir dapat menjadi tindakan preventif terhadap gangguan tiroid.

Bunda, simak juga tips agar anak tidak mudah terserang penyakit di video berikut ya.

[Gambas:Video 20detik]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda