Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Disiplin dan Tegas Jadi Cara Shahnaz Haque dan Suami Didik Anak

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Jumat, 26 Jul 2019 17:32 WIB

Tak ada pujian jika anak-anak belum menunjukkan hasil yang terbaik. Simak penjelasan Gilang Rmadhan dan Shahnaz Haque dalam mendidik anak jadi atlet.
Shahnaz Haque dan Gilang Ramadhan/ Foto: Instagram
Jakarta - Setuju ya, Bun, setiap anak istimewa dengan bakatnya masing-masing. Sebagai orang tua kita bertugas untuk mendukung dan memfasilitasi agar potensi anak makin berkembang.

Hal yang sama dilakukan pasangan Shahnaz Haque dan Gilang Ramadhan dalam mendidik ketiga anaknya. Baik Gilang maupun Shahnaz membebaskan anak-anaknya untuk mendalami bidang olahraga yang mereka sukai.

Meski keduanya terjun ke dunia entertainment, namun si sulung Pruistin dan anak keduanya, Charlotte lebih memilih menjadi seorang atlet. Bedanya, jika Charlotte tertarik untuk mendalami olahraga berkuda, Pruistin memilih menjadi atlet softball.

Dalam mendukung anak-anaknya, ternyata Gilang bersikap cukup tegas lho, Bun. Terutama pada Pru, panggilan untuk anak pertamanya, yang sekarang menempuh pendidikan SMA di Kanada.

"Bangga si bangga ya. Tapi di dunia olahraga tidak ada nomor dua, kalau mau jadi ya jadi olahragawan harus nomor satu. Kebanggaan itu biasa saja, banyak banget yang harus dia pelajari," ungkap Gilang saat berbincang dengan HaiBunda belum lama ini.

Disiplin dan Ketegasan, Jadi Cara Shanaz dan Gilang Mendidik AnakShahnaz Haque dan keluarganya/ Foto: dok.pribadi

Meskipun Pru sudah berhasil ikut pertandingan hingga ke Taiwan, Gilang dan Shahnaz berharap agar anaknya bisa lebih berprestasi lagi. Gilang ingin Pru menampilkan yang terbaik dalam setiap penampilannya di dunia softball.

"Kalau di luar negeri cuma lihat mainnya bagus enggak. Kalau ada (celah) sedikit saja 'Kenapa mainnya engak bagus'. Enggak ada kata lumayan, karena harus bagus. Dia harus mengerti di dunia itu harus bagus, tidak ada nomor dua," tegas Gilang.

Hal senada diungkap pula oleh Shahnaz. Baginya, Pru akan menjadi anak yang membanggakan ketika bisa bermanfaat bagi banyak orang. Dalam artian, harus bisa menginspirasi teman-teman satu timnya, untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

"Saya belum bangga sama Pru, mungkin tidak ada kebanggaan sama sekali. Karena apa, karena Pru masih pada di titik bagus untuk dirinya sendiri," ungkap Shahnaz.

"Kalau kamu masih bangga untuk dirimu sendiri, kecuali kalau sudah bisa jadi inspirasi untuk orang lain. Sejauh ini sudah sampai Kanada, tapi softball itu permainan tim, jadi harus bisa jadi inspirasi dan membawa teman-teman kamu punya semangat kemenangan yang diraih bersama-sama."

Ke depan, Shahnaz ingin Pru bisa menjadi sosok atlet yang menjadi sumber inspirasi bagi orang yang melihatnya. Maka dari itu, dia tak pernah lelah untuk memantau perkembangan Pru. Bertanya ke pelatih dan mengevaluasi permainan soft ball sudah menjadi kebiasaan di dalam keluarga mereka.

Bahkan, saat anak-anaknya down dengan hasil pertandingannya Shahnaz memiliki cara tersendiri untuk membangun kembali mood mereka. Salah satunya dengan memutarkan video perjuangan para atlet yang berlaga di lapangan dalam kondisi apapun.

"Saya ingin dia seperti sosok atlit yang membawa inspirasi bukan untuk diri sendiri tapi untuk orang banyak. 'Baru saya puji kamu. Hebat kamu'," tegas Shanzas mengakhiri.

Mendapat didikan yang cukup disiplin, dari orang tuanya begini reaksi Pru saat berbincang dengan HaiBunda. Simak di video berikut ya.

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda