Jakarta -
Nasib kurang baik menimpa Anak
Venna Melinda,
Athalla Naufal. Ia dipukul sekelompok orang tak dikenal usai pulang bermain dari rumah temannya di daerah Pasar Minggu.
Diceritakan Athalla, saat itu ia pulang sekitar pukul 3 pagi, ia pun menyetir mobil pribadinya sendirian. Kemudian ia melewati sejumlah angkot yang sedang parkir hingga salah satunya mulai mengikuti dari belakang.
"Awalnya aku enggak mikir macam-macam, karena aku pikir cuma mau
nyalip doang kan, tapi pas aku kasih jalan,
angkotnya malah makin mepet,
ngikutin terus sampai ke Ragunan, terus karena perasaan aku enggak enak, akhirnya aku coba lolos dari angkot itu," cerita Athalla, dilansir
InsertLive.
Singkat cerita, angkot tersebut memblokade jalan mobilnya, kemudian dua orang keluar memukul mobilnya dan juga menyuruhnya keluar. Saat Athalla keluar, ia malah dipukul. Bahkan salah satu pengendara angkot membawa besi untuk memukul Athalla. Untungnya sejumlah warga datang dan menolongnya.
Mengetahui hal ini, Venna Melinda pun sedih sekaligus geram. Namun, awalnya ia sempat menyangka bahwa ini adalah prank yang dilakukan anaknya.
"Enggak tahu pas subuh itu kok dia berani banget pulang sendiri karena biasanya Athalla itu ada driver, jadi enggak mungkin dia sendirian. Saya kagetnya pas dia kirim video itu dan posting di Instagram, karena tadinya saya pikir itu prank, apa lagi Athalla sama Verrell paling suka prank saya, makanya saya
diemin saja video itu," kata Venna.
 Venna Melinda dan Athalla Naufal. (Foto: Pingkan/detikHOT) |
Namun Venna akhirnya tahu bahwa kejadian yang menimpa adik Verrell Bramasta ini bukan prank. Venna pun langsung marah ketika Athalla cerita perihal kejadian tersebut melalui telepon.
"Pas saya tanya Athalla hari ini kemana, dia bilang mau ke kantor polisi, di situ saya telpon dan dia baru cerita, waduh itu saya marah banget sama dia," kata Venna.
Wajar saja Venna merasa berang sebab anaknya diserang oleh orang asing tanpa tahu masalahnya. Bicara soal orang asing, menurut psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi, orang tua wajib mengajarkan konsep tentang orang asing pada
anak. Namun, tidak dengan menyamaratakan semua hal. Misal, mengatakan bahwa semua orang asing atau stranger itu jahat.
"Karena anak jadi bisa terekam, oh semua orang bahaya jadi aku enggak usah ngomong sama siapapun di luar rumah," terang Saskhya.
Kata Saskhya, sebaiknya berikan situasi konkretnya. Contohnya, orang berbahaya itu kalau dia menawarkan sesuatu misalnya makanan, padahal anak tidak kenal. Atau mengajak anak ke tempat sepi dan mengajak masuk kendaraannya, padahal anak tidak kenal.
"Atau ada rahasia yang enggak boleh kamu share ke orang tua. Jadi kita kasih
real kegiatannya, kalau orang ngomong kayak gini itu bisa jadi sesuatu yang mencurigakan," tegasnya.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut, Bunda:
[Gambas:Video 20detik]
(yun/som)