Jakarta -
Bunda masih ingat kisahÂ
pernikahan viral guru yang mengenyam pendidikan S2,
Azura Orkid dan sopir truk Hafis Hozahli? Beberapa waktu setelah menikah, Orkid memang tidak secara gamblang mengatakan dirinya hamil.
Tapi, Orkid menyampaikan pesan pada calon anaknya. Seperti diketahui, Hafis bekerja sebagai sopir truk yang mengantarkan barang seperti gas elpiji. Nah, di salah satu unggahan Instagram Story-nya, Orkid menuliskan pesan mengharukan untuk calon anaknya.
"
Dear Love, kalau kamu sudah lahir nanti dan tumbuh besar, ibu berharap kamu tahu bagaimana susahnya ayahmu mencari uang. Macam-macam orang dengan perangai yang beraneka ragam dia hadapi setiap hari," kata Orkid.
Dia melanjutkan, tiap hari Hafis tak pantang menyerah meski pekerjaannya cukup berat. Ya, Hafis mengemudikan truk berisi gas elpiji. Tak cuma itu, Hafis turun mengangkut gas-gas tersebut, Bun.
"Tiap hari ayahmu mengangkat tabung gas, truk mogok di tengah jalan, seperti itulah pekerjaan ayahmu tiap hari. Keringat sampai bercucuran membasahi baju, kadang lapar, jari pun terantuk tabung gas," tambah Orkid.
"TolongÂ
belajar betul-betul dan jadilah orang yang sukses. Dengan cinta, ibu Orkid dan ayah," pungkas Orkid.
Anak-anak memang perlu diajari untuk menghargai apa yang sudah dilakukan orang tuanya, Bun. Pakar parenting Alyson Schafer bilang, memang wajar orang tua berharap pada anak supaya dia bisa menjadi seseorang yang sesuai dengan keinginan mereka.
Misalnya, orang tua ingin anaknya bisa berlaku baik, menghibur ayah ibunya, atau melakukan sesuatu untuk orang di sekitarnya. Hanya saja, menurut Schafer banyak orang tua yang jadi berlebihan menuntut anak.
"Pada dasarnya, anak bisa belajar menghargai dan punya belas kasih karena kita, manusia, terprogram untuk sangat peduli pada orang lain. Bahkan, batita bisa mengambi selimut untuk adik bayi yang kedinginan kan?" kata parenting educator Barbara Coloroso dilansir
Today's Parent. Mengharukan, Pesan Guru S2 yang Nikahi Sopir Truk untuk Calon Anak/ Foto: Instagram |
Untuk mengajari anak menghargai, kata Coloroso ada tujuh hal yang bisa dilakukan.
1. Mengajari anak hal simpel, misal bilang terima kasih dan minta tolong.
2. Beri contoh anak bagaimana kita menghargai seseorang.
3. Beri mereka tanggung jawab
4. Ajari mengatur keuangan, misalnya uang jajan supaya anak menghargai uang.
5. Jangan mudah membelikan anak sesuatu kecuali memang perlu
6. Hargai usaha
anak, sekecil apapun, misalnya dengan memberi pujian.
7. Sabar bila anak belum bisa menghargai. Ingat, mereka masih dalam proses belajar menghargai, Bun.
Simak juga cara mencegah thalassemia pada anak di video berikut.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/som)