Jakarta -
Kasus penemuan jasad balita tanpa kepala di Samarinda, Kalimantan Timur menggegerkan publik. Balita bernama Yusuf Ghazali tersebut disebut hilang saat sedang dititipkan ke daycare oleh orang tuanya.
Namun, Yusuf dinyatakan hilang pada Jumat, 22 November 209. Sayangnya, dua minggu kemudian bocah 4 tahun itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Kabar terbaru meyebutkan, polisi menduga jika Yusuf menghilang karena kelalaian para penjaga daycare. Sehingga menyebabkan balita tersebut terjerembab ke parit dan mayatnya ditemukan tanpa kepala.
"Dugaan sementara ya memang anak ini tercebur akibat kelalaian pengasuh di rumah penitipan anak itu. Karena pengasuh ini ke toilet 5 menit, anak ini menghilang, sudah diupayakan mencari saat itu juga tidak ketemu," ujar Kapolresta Samarinda Kombes Arif Budiman.
Yusuf ditemukan pada Minggu (8/12/2019) pada pukul 08.15 Wita di parit Jl Pangeran Antasari Gang 3. Lokasi penemuan mayat berada sekitar 4,5 km dari PAUD sekaligus daycare Jannatul Athfaal, tempat Yusuf dititipkan.
"Saat itu kondisi hujan lebat, kira-kira 20 meter dari rumah penitipan ada selokan yang dalam," sambung Arif.
Jasad balita tanpa kepala/Foto: Yovanda-detikcom |
Sampai saat ini, kasus masih terus diselidiki polisi. Dugaan kelalaian dengan sangkaan Pasal 359 KUHP telah disiapkan pihak yang berwajib.
Selama 16 hari hilang, jasad Yusuf sudah tidak utuh. Bahkan menurut Arif sudah lembek akibat teredam air. Dia juga menduga sudah tergerus batu, digigit binatang, dan terkena ranting. Sehingga jasadnya sudah tak utuh lagi.
"Nanti hasil forensik yang menentukan kira-kira jenis reptil apa yang diduga memakan jasad korban. Nanti dicocokkan apakah memang di TKP (lokasi penemuan mayat) habitatnya reptil tersebut. Kalau dari masyarakat infonya banyak biawak ya," dikutip dari
detikcom.
Kasus meninggalnya Yusuf menjadi pelajaran penting bagi orang tua yang ingin menitipkan anak ke daycare. Butuh observasi mendetail mengenai sekolah dan tempat penitipan anak sebelum mempercayakan pengasuhan pada orang lain.
Pertama, tanyakan mengenai fasilitas dan pola asuh daycare. Cari tahu secara mendetail mengenai kegiatan anak dari mulai datang hingga pulang.
Pastikan memiliki CCTV yang bisa diakses dengan mudah oleh orang tua, kebersihan Perhatikan lingkungannya, tempat tidur anak-anak. Hingga makanan yang disajikan daycare.
Bunda tak perlu segan menanyakan berapa pengasuh yang ada di
daycare tersebut. Lalu, cari tahu juga setiap pengasuh memegang berapa anak, agar kelalaian seperti balita Yusuf tak terjadi ulang.
"Kita perlu pilih-pilih tempat untuk menitipkan anak. Tidak hanya sekadar menitipkan anak saja, tapi sebaiknya ada kegiatan yang bisa mengasah kemampuan motorik, sensorik, bahasa, maupun sosialisasi," ungkap psikolog anak dan remaja, Ratih Zilhaqqi.
Selain hati-hati memilih daycare, Bunda juga bisa menyimak manfaat mainan puzzle untuk anak dalam tayangan di bawah ini.
(rap/som)