Jakarta -
Setiap orang tua pastinya ingin melahirkan anak yang normal dan sempurna atau tanpa cacat. Namun ada beberapa orang tua yang harus menerima kenyataan bahwa anaknya lahir tidak sempurna.
Cacat lahir pada bayi ini bisa disebabkan banyak faktor, seperti genetik ataupun gaya hidup yang tidak tepat yang dilakukan orang tua selama kehamilan. Meski begitu, anak-anak yang terlahir dengan kondisi unik ini tetaplah anak-anak yang butuh kasih sayang orang tua.
Berikut ini telah
HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, kasus kelahiran bayi dengan penyakit langka dan kondisi unik tahun 2019.
1. Bayi berkepala duaSeorang ibu di Brebes, Jawa Tengah, melahirkan bayi berkepala dua. Bayi berjenis kelamin perempuan itu lahir pada Sabtu 6 April 2019 di Rumah Sakit Permata Bunda Tanjung.
Putri ketiga dari pasangan Amirudin (33) dan Susi (27) tersebut lahir secara caesar. Saat dilahirkan, bayi tersebut memiliki bobot 4,2 kg dan panjang 46 cm.
Menurut orang tua bayi, adanya kelainan pada anaknya sudah diketahui sejak rutin periksa kehamilan. Meski begitu, mereka tetap melahirkan dan merawat sang bayi.
"Sudah tahu sebelum lahir. Cuma tetap kami rawat, masa mau digugurkan kan enggak mungkin," ujar Amirudin.
2. Bayi tanpa wajahSeorang bayi di Portugal lahir tanpa hidung, mata, dan sebagian tengkorak. Bayi laki-laki yang diberi nama Rodrigo itu lahir di Rumah Sakit Sao Bernardo pada 7 Oktober 2019.
Awalnya dokter memprediksi bahwa Rodrigo hanya bertahan hidup selama beberapa jam. Namun setelah dirawat 40 hari di rumah sakit, kondisinya membaik. Walaupun ia mengalami beberapa masalah pernapasan dan tuli.
Di samping itu, kasus ini membuat dokter yang menangani kehamilan ibu Rodrigo, dr.Artur Carvalho diskors. Lantaran, konsil kedokteran setempat menilai dr.Artur Carvalho lalai dan gagal mendeteksi masalah kesehatan pasien.
Selama hamil, ibu Rodrigo rutin melakukan pemeriksaan ke dokter. Dari tiga kali menjalani ultrasound, Artur tidak memberi tahu apa-apa soal masalah kesehatan bayi di dalam kandungan. Pada pemeriksaan keempat di tempat lain, barulah petugas medis mengatakan ada keanehan pada bayi. Namun Artur disebut kembali tidak memikirkannya.
3. Bayi mirip serigala
Kasus bayi mirip serigala ini terjadi di Spanyol. Dalam waktu berdekatan, 17 bayi lahir dengan hipertrikosis atau sindrom manusia serigala. Kondisi tersebut membuat tubuh dan wajah para bayi ditumbuhi rambut lebat.
Kemunculan sindrom manusia serigala ini mulanya tidak dimengerti oleh orang tua dan dokter. Hingga akhirnya investigasi oleh Kementerian Kesehatan Spanyol pada 28 Agustus 2019 lalu mengumumkan sumber masalahnya kemungkinan karena kekeliruan obat.
"Dahi, pipi, lengan, kaki, dan tangan anak laki-laki saya penuh dengan rambut. Dia punya alis seperti orang dewasa," jelas salah satu ibu, Angela Selles, dikutip dari Live Science.
Anak-anak dengan sindrom serigala memiliki kesamaan yakni menerima resep obat omeprazole untuk mengatasi masalah refluks asam lambung. Dari hasil investigasi, ternyata obat omeprazole yang diberikan mengandung minoxidil, obat untuk masalah kerontokan rambut.
Tertukarnya kandungan obat itu akibat dari kekeliruan proses pengemasan oleh industri. Namun saat ini, seluruh sampel obat yang diduga tertukar sudah ditarik dan industri terkait tak lagi beroperasi.
4. Bayi tanpa kulitSeorang bayi di Texas, Amerika Serikat, lahir tanpa kulit di sebagian besar tubuhnya. Bayi bernama Ja'bari Gray itu lahir pada 1 Januari 2019.
Ia hanya memiliki kulit di kepala dan sebagian kakinya. Ia juga tidak bisa membuka kelopak matanya karena tersambung.
Kondisi ini membuat Ja'bari harus selalu mengenakan pakaian pelindung dan krim kulit. Ibunya pun tidak bisa memeluk Ja'bari tanpa balutan kain dan sarung tangan.
Kondisi yang dialami Ja'bari ini sangat langka. Dokter yang menangani kasus ini menduga penyebab yang memungkinkan yaitu epidermolysis bullosa dan aplasia cutis congenita.
5. Bayi tanpa tempurung kepalaSeorang bayi di Sukabumi lahir tanpa tempurung kepala atau anencephaly. Bayi yang diberi nama Lani tersebut lahir dengan bantuan dukun beranak pada 28 Oktober 2019.
Karena mengalami permasalahan di bagian tempurung kepala, anak ketiga pasangan Elah dan Yayan ini akhirnya dirujuk ke RSUD Syamsudin SH pada 16 November. Namun karena keterbatasan biaya, Lani tidak bisa mendapatkan perawatan intensif.
Meskipun lahir tanpa tempurung kepala, Lani tetap bisa mengonsumsi air susu ibu (ASI) ibunya. Saat ini Lani dirawat di rumah.
Simak juga dampak dari infeksi tali pusar bayi yang tidak ditangani dengan benar dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)