parenting

Ayah dan Ibu Wafat di Hari yang Sama Hanya Selisih Jam, Ini Nasib 6 Anaknya

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Selasa, 03 Mar 2020 18:08 WIB

Jakarta - Kisah enam anak yatim piatu di Balikpapan, Kalimantan Timur akhir-akhir ini viral di media sosial. Kedua orang tua anak-anak ini meninggal di hari yang sama dan hanya selisih beberapa jam.

Pasangan yang meninggal tersebut bernama Yaya Hardani dan Siti Hardianti Ode. Mereka meninggalkan enam anak, si sulung masih berusia 10 tahun dan yang bungsu baru berusia beberapa hari ketika sang ibu meninggal.


Menurut nenek enam anak itu, Waode Rusdiana, Siti mengalami tekanan darah tinggi ketika melahirkan anak bungsunya. Ia sempat mengira, anaknya itu akan menghembuskan napas terakhir ketika melahirkan, mengingat tekanan darahnya yang sangat tinggi. Dokter pun sebenarnya sudah melarang wanita berusia 27 tahun itu untuk hamil lagi.


"Memang sudah dilarang dokter, enggak usah lagi punya anak," ujar Rosdiana acara Pagi Pagi Pasti Happy Trans TV, pada Senin (2/3/2020).

Diceritakan Rusdiana, Siti kemudian meninggal beberapa hari setelah melahirkan. Ia sempat berpesan kepada Rosdiana untuk menjaga anak-anaknya karena Siti akan pergi jauh.

"Dia mau pergi kerja jauh, mungkin kembali, mungkin tidak," kata Rosdiana.

Pada Minggu (23/2/2020), Siti menghembuskan napas terakhirnya. Ketika Siti meninggal, sang suami masih bekerja bersama pamannya. Rosdiana lantas memberi tahu Yahya tentang berita duka ini, Bunda.

"Jadi, dia nge-drop sambil mengeluarkan air mata. Pertama dia sesak napas," kata Rosdiana.

Siti dimakamkan jam 4 sore waktu setempat. Saat itu, sang suami tidak ada di pemakaman karena harus dilarikan ke rumah sakit.

Tepat setelah pemakaman Siti selesai, pihak keluarga kembali menerima kabar duka. Jam 5 sore, pihak rumah sakit memberi kabar bahwa Yahya meninggal dunia.

"Selesai penguburan jam 5, kita dapat lagi telepon dari rumah sakit bahwa bapaknya Ali ini sudah enggak ada," kata Rosdiana.

Keenam anak ini sangat terpukul atas kepergian orang tuanya yang sangat tiba-tiba dan di hari yang sama. Ali, anak sulung Yahya dan Siti tak kuasa menahan tangis ketika ditanya tentang kedua orang tuanya.

"Semoga Mama Papa diterima di sisi Tuhan. Ali janji bakal orang berguna. Akan melindungi adik-adik," kata Ali.

Sang adik, Alika bahkan sama sekali tidak bisa berkata apa-apa, Bun. Ia hanya menangis dan menyeka air mata.

Ali kemudian merangkul adiknya itu dan berkata, "Alika jangan nangis."

Ali dan adik-adiknya sangat merindukan kedua orang tua mereka. Saat ini, keenam anak yatim piatu tersebut tinggal bersama kakek dan nenek mereka.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah memberi bantuan kepada enam anak ini, Bunda. Jokowi memberikan bantuan berupa dana pendidikan untuk enam kakak beradik ini.

Ketika kedua orang tua meninggal, anak-anak memang membutuhkan pihak lain yang dapat mengurus dan menjamin kehidupan mereka. Dikutip dari Huffington Post, perlu dipertimbangkan dengan siapa dan dimana nanti anak-anak akan tinggal.


"Saya mendorong orang tua anak usia sekolah untuk mempertimbangkan siapa yang paling mampu menjaga anak-anak di rumah dan sekolah. Di tengah kehilangan, teman-teman dan lingkungan yang akrab dapat membantu anak," kata pengacara Ann Margaret Carrozza.

Beberapa keluarga memutuskan untuk membiarkan mereka tinggal di rumah yang sama ketika masih ada orang tua. Tapi, beberapa lagi memilih untuk memindahkan mereka dari rumah yang penuh kenangan itu.

Bunda juga bisa simak cerita Marissa Nasution ketika anaknya meninggal di dalam kandungan dalam video berikut ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT