Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Cara Mengatasi Trauma Setelah Orang Tua Meninggal, Seperti Noah Sinclair

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Jumat, 21 Feb 2020 10:53 WIB

Kematian orang tua secara mendadak bisa menyebabkan anak mengalami trauma. Berikut ini cara untuk mengatasi trauma anak setelah orang tua meninggal.
5 Cara Mengatasi Trauma Setelah Orang Tua Meninggal, Seperti Noah Sinclair/ Foto: iStock
Jakarta - Bunga Citra Lestari (BCL) dan anaknya, Noah merasakan kesedihan mendalam setelah Ashraf Sinclair meninggal dunia. Hal ini menjadi pukulan berat bagi keduanya, karena kepergian Ashrafy yang sangat mendadak.

Kematian orang tua meninggalkan luka batin untuk anaknya. Tak sedikit anak mengalami trauma setelah orang tuanya meninggal.


Dalam kasus-kasus kematian mendadak, seperti penyakit akut atau kecelakaan traumatis, anak bisa tetap berada dalam fase penolakan dan kemarahan. Hal ini bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.

"Tidak bisa mengucapkan selamat tinggal berkontribusi pada perasaan tertekan dan marah," kata psikiater Dr Nikole Benders-Hadi dikutip dari Fatherly.

Untuk mengatasi trauma anak setelah orang tuanya meninggal, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan. Dikutip dari Child Mind, berikut cara mengatasi trauma anak.

1. Beri informasi secukupnya

Anak memiliki kekhawatiran dan pemahaman yang jauh berbeda dari orang dewasa. Memberi informasi terlalu banyak pada anak, malah akan membuat mereka kebingungan.

Lebih baik Bunda biarkan anak mengajukan pertanyaan. Kemudian, beri informasi dari pertanyaan yang anak ajukan.

2. Dorong anak untuk mengekspresikan perasaan mereka

Jangan menyembunyikan kesedihan setelah pasangan meninggal. Ini hanya akan membuat anak kebingungan dengan situasi tersebut.

Ekspresikan rasa sedih sewajarnya. Tapi, jangan tunjukkan rasa sedih yang berlebihan di hadapan anak karena khawatir mereka merasa tidak aman.

5 Cara Mengatasi Trauma Setelah Orang Tua Meninggal, Seperti Noah SinclairIlustrasi anak menangis/ Foto: iStock
3. Gunakan kata 'meninggal'

Penggunaan kata 'pergi' akan membuat anak bingung, Bun. Anak mungkin mengira ayah atau ibunya akan kembali lagi setelah pergi. Makanya, Bunda perlu dengan tegas menyampaikan dengan kata 'meninggal', artinya ia tidak akan kembali lagi.

4. Pertahankan rutinitas senormal mungkin

Kesedihan setelah meninggalnya salah satu anggota keluarga mungkin akan membutuhkan waktu lama. Tapi, Bunda harus tetap menjalankan rutinitas seperti biasa. Dengan begitu, anak dapat mengetahui bahwa hidup terus berjalan.


5. Mengingat orang yang meninggal

Mengingat adalah bagian dari duka dan bagian dari pemulihan. Ini bisa dengan cara sederhana seperti berbagi memori tentang orang yang meninggal.

Cara seperti itu mengajarkan anak bahwa tidak tabu membicarakan orang yang telah meninggal. Tetap menyimpan foto mendiang orang tua atau keluarga juga penting untuk dilakukan.

Bunda juga bisa simak cerita Aldila Bekti yang tetap tegar ketika anaknya meninggal dunia.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda