Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Mengatasi Anak yang Mudah Marah, Bunda juga Harus Introspeksi Diri

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Mar 2020 11:03 WIB

Anak sering teriak marah-marah pasti bikin orang tua emosi juga ya, Bunda. Andaikan bisa mengubah anak-anak agar tak mudah marah. Tapi bagaimana caranya?
Ilustrasi cara mengatasi anak yang mudah marah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes
Jakarta - Anak-anak bisa begitu emosional ketika marah. Ia bisa saja berteriak di luar kendali, mengumpat, hingga membuat orang tuanya ngeri. Kalau sudah begini, apa yang bisa mengubah anak-anak yang gampang marah?

Mengutip detikcom, kemarahan pada anak umumnya terjadi karena kesalahpahaman, tuduhan yang keliru, merasa diperlakukan tidak adil, kemauannya tidak dituruti, atau hanya merasa tidak aman. Terlepas dari itu, marah bisa juga sebagai bentuk ekspresi dari emosi lainnya, yang tidak bisa diungkapkan sang anak.


Dikatakan psikolog Lynne Kenney dan konsultan kesehatan mental anak usia dini, Wendy Young, orang tua bisa berperan dalam masalah tersebut. Singkatnya, teriakan mungkin menjadi bagian dari standar keluarga.

Kenney bilang, beberapa anak bisa saja dilahirkan dengan watak tempramental. Dan ketika anak itu hidup di rumah yang diwarnai teriakan, hasilnya bisa berlipat ganda.

"Boleh jadi anak Anda merasa frustrasi atau marah, dan dia telah belajar bahwa inilah yang dilakukan seseorang untuk merespons aturan, 'Aku tidak tahan lagi'," kata Kenney, dalam buku 50 Panduan Mengasuh Anak yang Sulit Diatur.

Menurutnya, ketika anak-anak belum dilatih mengekspresikan rasa frustrasi dan kemarahan dengan benar, anak itu bisa mengekspresikan perasaan dengan cara yang tak diinginkan. Sebenarnya, menenangkan diri dan tetap tenang merupakan keterampilan yang bisa dipelajari.

"Hukuman dan konsekuensi sulit membantu anak semacam ini untuk mempelajari alternatif yang lebih sehat. Mengajarkan keterampilan baru dan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan perasaan adalah jawaban terbaik," saran Kenney.

Ilustrasi cara mengatasi anak mudah marahIlustrasi cara mengatasi anak mudah marah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes
Kenney juga memaparkan, setiap anak bisa belajar mengelola emosi meski membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menguasainya. Tapi membantu anak mengenali perasaan ketika merasakan lonjakan emosi, seperti apa perasaannya, di mana ia merasakannya, dan bagaimana melepaskannya atau mencernanya secara tepat, itu merupakan kuncinya.

Salah satu caranya, kata Kenney, menyiapkan kegiatan yang bisa ditawarkan ke anak pada saat terjadi ketegangan, sehingga anak bisa mengeluarkan tenaganya untuk menenangkannya.

Menurur Kenney, langkah di atas bisa membantu, Bunda. Misalnya saja dengan bermain bola, bermeditasi, atau bahkan hanya berbaring di lantai dan membiarkan energi mencair ke lantai.

"Biarkan ide-ide kreatif Anda mengalir, tetap sabar dan percayalah bahwa perubahan akan terjadi," ujarnya.

Kenney menyadari, menghadapi anak yang susah diatur karena emosinya tinggi itu memang menyulitkan. Anak-anak bisa menguras kesabaran orang tua hingga menimbulkan rasa frustrasi, marah, dan tak berdaya. Sebagai langkah pertama, orang tua perlu mengelola perasaan dan menyadari peran dalam masalah ini.

Nantinya, anak-anak juga belajar mengelola emosi mereka dengan melihat dan mendengarkan orang tua. "Jadi, semakin baik kita menangani situasi sulit, semakin baik juga dengan anak-anak kita," tegasnya.


Bunda, simak juga cerita presenter yang berstatus single mom, Lenna Tan, dalam mendidik anak laki-lakinya. Di video Intimate Interview berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda