Jakarta -
Lama tak muncul di layar kaca, presenter Ferdy Hasan tetap aktif di media sosial. Baru-baru ini, ia membagikan kisah anak keduanya, Fasha Jamel Antwan. Ferdy mengungkap bahwa Fasha mengidap autisme.
Ferdy Hasan mengunggah ulang kisah Fasha yang dimuat di akun @ubahstigma. Dalam caption, diceritakan bahwa Fasha dibully saat ia menginjak remaja. Kejadiannya bermula ketika Fasha masuk sekolah baru.
"Memulai baru di sekolah baru tidak mudah bagi siapa pun - apalagi bagi seseorang dengan Autisme. Teman-temannya tidak mengerti dia. Di atas segalanya, ia mengalami masa puber dan semuanya membingungkan," demikian cerita yang tertulis di akun tersebut pada bulan Maret lalu.
Fasha dipanggil dengan cara yang kasar, dibully penampilannya, bahkan dihindari oleh teman-temannya. Fasha pun saat itu tidak bisa mengerti apa alasan dirinya dibully.
Dalam waktu singkat, Fasha berubah dari anak yang bahagia, suka memeluk dan murah senyum menjadi anak yang terus-menerus sedih dan pemarah.
"Ketika orang tua dan gurunya mulai memperhatikan perubahan ini, sudah terlambat. Dia sekarang bergantung pada anti-depresi dan dia mungkin terus melakukannya selama sisa hidupnya," sambung tulisan itu.
 Anak-anak Ferdy Hasan, (kiri ke kanan) Farah, Fahri, Fasha/ Foto: Istimewa |
Terlepas dari semua itu, kini Fasha melanjutkan hidupnya. Berkat sekolah dan lingkungan baru yang mendukung, sedikit demi sedikit Fasha mulai berubah. Meskipun, kadang-kadang ia masih mendapat serangan panik atau perubahan mood, Fasha kini berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dirinya seiring berjalannya waktu.
Anak-anak berkebutuhan khusus, seperti autis sering mengalami bullying di lingkungan sekitar. Bukan hanya anak-anak, bahkan orang dewasa dengan autis juga kerap di-bully, Bunda.
Nah, ketika kita memiliki keluarga atau teman penyandang autis, kita harus ambil sikap ketika ada yang merendahkan mereka. Dikutip dari US News, kita punya peran untuk mengakhiri stigma terhadap orang autis, seperti yang dilakukan Ferdy Hasan.
Ya, karena dampak bullying itu bisa jangka panjang, Bunda, apalagi untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus. Yuk, bersama kita ubah stigma terhadap
anak autis!
Simak juga video soal pentingnya waspada dengan konten berbau seksual di game online:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)