Stunting adalah tinggi badan yang kurang menurut umur ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak.

Berdasarkan penelitian Poltekkes Denpasar, ciri-ciri anak stunting, yaitu:

1. Tanda pubertas terlambat
2. Performa buruk dalam menyerap pelajaran 3. Pertumbuhan gigi terlambat
4. Anak menjadi lebih pendiam
5. Anak tidak banyak melakukan kontak mata
6. Wajah anak lebih muda dari usianya 7. Pertumbuhan tinggi terhambat

Nah, Bunda untuk mencegah dampak stunting lebih lanjut, pencegahan stunting pada anak harus dilakukan sedini mungkin. Salah satu cara penanggulangannya dengan pendekatan 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Cara tersebut merupakan sebagai langkah preventif untuk pemenuhan gizi pada anak sejak dini. Bahkan saat masih di dalam kandungan.

Mengutip buku 'Pencegahan Stunting Melalui Intervensi Gizi Spesifik Pada Ibu Menyusui Anak Usia 0-24 Bulan', 1000 HKP merupakan fase kritis yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi kerusakan yang permanen.

Adapun kelompok target intervensi demi mewujudkan program 1000 HPK adalah ibu hamil, ibu menyusui, bayi baru lahir dan anak di bawah usia 2 tahun atau baduta.

Simak juga Bunda, pembahasan tentang 'Apakah anak stunting juga memiliki keturunan stunting juga?' pada video berikut: