HaiBunda

PARENTING

Bunda Ngantuk Berat tapi Anak Minta Dibacakan Dongeng, Harus Bagaimana?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 19 Jul 2020 11:30 WIB
Bunda Ngantuk Berat tapi Anak Minta Dibacakan Dongeng, Harus Bagaimana?/Foto: Getty Images/MartinPrescott
Jakarta -

Anak-anak sering dibacakan dongeng Bunda? Bisa jadi waktu berdongeng itu yang anak-anak nantikan. Apalagi kalau Bunda mempunyai jadwal khusus untuk membacakan buku cerita.

Nah kalau membacakan dongeng sebelum tidur, Bunda sudah ngantuk berat tapi bacaan tetap harus berlanjut. Bagaimana cara mengatasinya?

Susanti Agustina, yang pertama kali mempopulerkan biblioterapi di Indonesia, menuliskan anak-anak yang terbiasa mendengar atau menyimak cerita akan mudah tertarik, kapan pun Bunda membacakan cerita. Selain itu, setiap anak itu memiliki rentang waktu yang relatif lebih pendek untuk waktu membacakan cerita.


Lama konsentrasi anak bisa diukur dari umurnya. Dan sikap memperhatikan dengan fokus biasa dikenal dengan istilah atensi.

"Waktu berkisah untuk setiap anak beragam. Ada anak yang betah membaca dan mendengar kisah lebih dari 30 menit, hingga berganti dari buku satu ke buku lainnya," kata wanita yang akrab disapa Bunda Susan dalam bukunya Biblioterapi untuk Pengasuhan.

Enggak sedikit orang tua yang mengeluh ketika anaknya keranjingan dibacakan cerita. Bunda sudah ngantuk berat, eh anak masih nagih dibacakan cerita. Untuk mengantisipasinya, Bunda Susan menyarankan untuk mengajukan syarat berapa kisah yang akan dibacakan. Biasanya, sudah membacakan dongeng sesuai perjanjian, anak belum tidur malah Bunda yang tertidur duluan.

"Untuk itu siasati jalan kisahnya. Caranya, tokohnya dalam kisah di-setting mengantuk, kelelahan, sehingga pamit istirahat. Ditutuplah dengan doa mau tidur," ujar Bunda Susan.

Ilustrasi mendongeng untuk anak. (Foto: iStock)

Sebuah penelitian menyebutkan untuk waktu mendongeng adalah ketika anak mengalami fase pembentukan potensi belajar. Mulai usia 0-4 tahun, sekitar 50 persen, di usia 4-8 tahun sekitar 30 persen, dan 20 persen pada usia 8-18 tahun.

Nah, Bunda bisa mengambil acuan dari porsi masa perkembangan yang paling pesat yakni 0-4 tahun. Fase ini bisa untuk menjadi acuan menanamkan kebiasaan baik, khususnya membaca.

"Gerakan 20 menit berkisah dari pendidik untuk ananda adinda bisa jadi pilihan. Lakukan dengan konsisten. Sesibuk apapun, agendakan berkisah selama 20 menit. Kalau aktivitas Anda padat, khusus berkisah bersama orang tua hanya menjelang tidur," kata Bunda Susan.

Mengenai membaca buku cerita, Sarah McGeown, dosen psikologi perkembangan di Universitas Edinburgh mengatakan, aktivitas membaca buku cerita dan bercerita dengan anak merupakan aktivitas bonding Bunda dan anak yang menyenangkan. Dongeng juga membuat kosakata anak lebih luas dan dapat mengembangkan serta memelihara keterampilan bahasa mereka. Bahkan membaca cerita juga membuat anak mampu berpikir kreatif, lho.

Simak juga trik agar anak mau makan dengan cara mendongeng dalam video berikut:



(som/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK