HaiBunda

PARENTING

Keputusan Sekolah Tatap Muka Dibuka 2021, Kuncinya di Orang Tua

Jujuk Ernawati   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Nov 2020 11:45 WIB
Sekolah tatap muka di Blitar/Foto: Erliana Riady
Jakarta -

Bunda, pemerintah telah mengumumkan sekolah tatap muka diperbolehkan mulai Januari 2021. Ini sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi, yang telah diteken oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, dan Manteri Dalam Negeri pada pekan lalu.

Meski sekolah tatap muka dibuka pada awal tahun depan, namun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan ada syaratnya. Pertama, keputusan membuka sekolah tatap muka harus mendapatkan keputusan bersama, tidak hanya dari pemerintah daerah (pemda), tapi juga kepala sekolah dan Komite Sekolah.

Menurutnya, Komite Sekolah adalah perwakilan orang tua dalam sekolah. Sehingga kunci pembukaan sekolah ini ada di mereka.


"Kalau Komite Sekolah tidak membolehkan sekolah buka, sekolah itu tidak diperkenankan untuk buka," katanya, dikutip dari laman covid19.go.id.

Kendati demikian, pemerintah daerah memiliki hak membuka sekolah mana yang diizinkan untuk kembali dibuka, Bunda. Menurut Nadiem, alasan dibukanya kembali sekolah tatap muka karena permintaan pemerintah daerah itu sendiri.

Pemda bisa menilai daerah mana yang aman untuk dilakukan pembukaan sekolah tatap muka. Selain itu, juga karena sebagian masyarakat kesulitan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kedua, Bunda dan Ayah enggak perlu khawatir ketika sekolah tatap muka ini diberlakukan, ya. Jika Bunda dan Ayah tidak nyaman buah hati melakukan sekolah tatap muka, pihak sekolah tidak bisa memaksa siswa datang ke sekolah, sehingga siswa masih bisa melanjutkan belajar lewat PJJ, kok.

"Jadi, hybrid model ini akan terus berada. PJJ bukan berarti berakhir," ucap Nadiem.

Syarat penting lainnya, ketika sekolah tatap muka dibuka kembali, kondisinya enggak akan seperti sebelumnya, lho. Ada beberapa kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini.

Misalnya, dalam satu kelas hanya boleh diisi setengahnya atau 50 persen dari total kapasitas siswa. Karena itu, sekolah harus menjadwalkan kegiatan belajar mengajar menjadi minimal dua shift untuk mematuhi aturan ini. Selain itu, sekolah juga harus ketat menjalankan protokol kesehatan, dan meniadakan kegiatan luar ruang.

"Masker wajib dikenakan, tidak ada aktivitas selain sekolah, tidak ada kantin lagi, tidak ada ekskul (ekstrakurikuler), tidak ada olahraga lagi. Tidak ada aktivitas di luar. Siswa masuk kelas dan setelahnya langsung pulang," tutur Nadiem.

Sebelumnya, daerah di zona hijau dan kuning sudah melakukan sekolah tatap muka, namun dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Nadiem mengakui, memang membutuhkan waktu untuk membuka sekolah tatap muka karena harus memenuhi daftar periksa.

Misalnya, ketersediaan sarana sanitasi dan kebersiah, seperti toilet layak dan bersih, sarana cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer dan disinfektan. Di samping itu memiliki akses fasilitas pelayanan kesehatan, siap menerapkan wajib masker, dan punya alat pengukur suhu badan.

"Jadi daftar periksa itu sangat komprehensif," ucap Nadiem.

Selanjutnya, pemda akan menggunakan diskresinya karena mereka yang mengetahui daerah mana yang aman atau rawan untuk menerapkan aturan ini. Dan jika ada penghuni sekolah yang terinfeksi COVID-19, sekolah tersebut akan langsung ditutup, Bunda. 

Demi menekan penyebaran virus COVID-19, jangan lupa #IngatPesanIbu, atau #ingatpesanibu, untuk selalu disiplin 3M dengan cara #memakaimasker, #mencucitangan, dan #menjagajarak ya.

Bunda bisa simak tips menjelaskan kepada anak bahaya COVID-19 di video berikut:



(jue/jue)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK