
parenting
Bunda, Yuk Kenali Gangguan Belajar Disleksia, Disgrafia, Diskalkulia, dan Dispraksia
HaiBunda
Senin, 30 Nov 2020 14:38 WIB

Bunda mungkin pernah mendengar tentang gangguan belajar pada anak. Ada istilah disleksia, disgrafia, diskalkulia, dan dispraksia. Seperti apa sih gangguan ini?
Intinya, apabila si kecil mengalami hal ini, mereka akan kesulitan saat harus menguasai keterampilan tertentu bila mereka belajar dengan cara konvensional, Bunda.
Ya, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ini bukan hal baru. Sekitar 5 hingga 10 persen anak di dunia mengalami gangguan belajar. Mengutip Mommies Daily, penyebabnya belum diketahui pasti, namun diduga karena adanya faktor yang mempengaruhi kemampuan otak dalam menerima dan memproses informasi.
Di samping itu, faktor genetik juga diduga berperan. Anak yang memiliki gangguan belajar kemungkinan memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan serupa.
Kendati demikian, menurut Learning Disabilities Association of America, secara umum anak dengan ketidakmampuan belajar memiliki kecerdasan rata-rata atau bahkan di atas rata-rata. Gangguan belajar tersebut kadang bersifat seperti 'gangguan tersembunyi'.
Jadi, anak yang mengalaminya terlihat sangat 'normal', bahkan tampak sebagai orang yang sangat cerdas. Namun, di balik kecerdasannya tersebut ada beberapa keterampilan yang mungkin tidak mereka kuasai.
Berikut ini jenis gangguan belajar pada anak yang paling umum:
1. Disleksia
Kalau istilah yang satu ini sepertinya Bunda sudah sering mendengarnya ya? Disleksia merupakan salah satu bentuk gangguan belajar spesifik. Kesulitan belajar yang dialami anak meliputi kesulitan di area berbahasa, termasuk bahasa lisan (gangguan kesadaran fonem) dan bahasa tulisan.
Akibatnya, anak seperti membaca terbalik-balik. Sebagai contoh kata pesawat dibaca eswapat, matahari dibaca atmarahi. Selain bahasa tulisan, anak biasanya mengalami kesulitan dalam memahami bahasa sosial.
Mereka kesulitan memaknai maupun menampilkan bahasa tubuh, sikap dan postur, baik dari lawan bicara maupun dari dirinya sendiri, disertai adanya gangguan di area fungsi eksekutif. Berdasarkan informasi dari situs Asosiasi Disleksia Indonesia, disleksia juga seringkali disertai kondisi penyerta lain seperti Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD).
Klik NEXT untuk ke halaman berikutnya.
Simak juga tips menjelaskan biaya COVID-19 pada anak:
Jenis gangguan belajar pada anak
Bunda, Yuk Kenali Gangguan Belajar Disleksia, Disgrafia, Diskalkulia, dan Dispraksia/ Foto: Getty Images/damircudic
2. Disgrafia
Ketika anak mengalami disgrafia, mereka mengalami gangguan berekspresi dalam bentuk tulisan. Ini termasuk kesulitan dalam membuat tulisan tangan, mengeja dan mengorganisasikan pikiran. Biasanya diikuti juga dengan kesulitan pada motorik halusnya.
Seperti disleksia, disgrafia juga biasanya disertai adanya gangguan di area fungsi eksekutif. Gangguan belajar jenis ini dapat ditemukan ketika anak menjalani sebuah tes khusus yang dilakukan oleh terapis maupun spesialis yang menangangi Developmental Coordination Disorder (DCD).
3. Diskalkulia
Apabila anak mengalami diskalkulia. Mereka mengalami gangguan dalam mempelajari konsep-konsep matematika dasar, seperti jumlah, nilai dan waktu, menghafal angka dan tanggal, mengorganisasikan angka, dan memahami sistem penomoran.
Kesulitan lainnya biasanya seringkali terkecoh saat harus membedakan angka dengan simbol saat membaca dan mengingat, bahkan membedakan antara kanan dan kiri. Dari situs resmi Dyscalculia, diperkirakan bahwa angka gangguan belajar jenis dialami sebanyak 3 hingga 7 persen dari 26 persen total populasi.
4. Dispraksia
Merupakan gangguan pada kemampuan anak untuk merencanakan dan memproses sebuah gerakan motorik. Biasanya, anak dengan dispraksia memiliki gangguan dalam berbicara dan terkadang bermasalah dalam persepsi, namun dispraksia tidak berpengaruh pada intelegensinya.
Gangguan ini seringkali ditandai dengan keseimbangan anak yang buruk, postur tubuh yang buruk, sering bingung dan terganggu dalam berbicara, serta koordinasi tangan dan mata yang buruk.
Apa yang perlu dilakukan Bunda ketika anak mengalami keempat jenis gangguan belajar ini?
Klik NEXT untuk halaman berikutnya.
Cara menangani disleksia, disgrafia, diskalkulia, dan dispraksia
Bunda, Yuk Kenali Gangguan Belajar Disleksia, Disgrafia, Diskalkulia, dan Dispraksia/ Foto: iStock
Apabila sudah dideteksi sejak dini, orang tua bisa membantu anak untuk tetap bisa punya kemampuan belajar dengan optimal, Bunda. Di Indonesia, ada Asosiasi Disleksia Indonesia yang menawarkan program tata kelola dan penanganan kasus disleksia melalui kelas layanan khusus.
Selain Asosiasi Disleksia Indonesia, ada juga Dyslexia Center Indonesia (DCI), ini merupakan inisiatif dari Elite Tutors Indonesia yang menyediakan program pelayanan premium bagi kesulitan belajar khusus, dari disleksia, disgrafia, diskalkulia dan dispraksia.
Lalu, bagi anak mengalami diskalkulia, orang tua perlu berkonsultasi pada dokter ahli tumbuh kembang anak begitu melihat adanya tanda-tanda anak mengalami diskalkulia. Karena dari segi risiko, gangguan ini dapat memengaruhi performa anak secara akademis. Sehingga anak mungkin memerlukan media pembelajaran khusus.
Terakhir, apa yang bisa dilakukan ketika si kecil mengalami dispraksia? Terapi yang dapat dilakukan adalah terapi okupasi. Ini untuk melihat kemampuan anak dan memfokuskan anak untuk dapat berperilaku dan melakukan kegiatannya sehari-hari, Bunda.
Kemudian, terapi wicara bila anak juga mengalami keterlambatan bicara, dan terapi bermain aktif, yang melibatkan fisik anak di dalam maupun di luar ruangan. Terapi bermain aktif dapat meningkatkan kemampuan koordinasi motorik anak. Selain itu, Cognitive Behavioural Therapy (CBT) untuk melatih tingkah laku anak.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
4 Jenis Gangguan Belajar pada Anak, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya

Parenting
Gejala Disleksia pada Anak

Parenting
4 Tes untuk Mendeteksi Disleksia pada Anak

Parenting
4 Jenis Disleksia, Ketahui Bedanya Yuk Bunda

Parenting
Bunda Tak Perlu Khawatir, Ini 5 Cara Membantu Anak Disleksia

Parenting
Tanda dan Gejala Anak Disleksia, Jika Dibiarkan Bisa Jadi Masalah Serius
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda