
parenting
Tanda dan Gejala Anak Disleksia, Jika Dibiarkan Bisa Jadi Masalah Serius
HaiBunda
Senin, 08 Jun 2020 11:22 WIB

Disleksia adalah gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis atau mengeja. Dan masalah ini mempengaruhi area otak yang memproses bahasa.
Penderita disleksia memiliki kecerdasan dan penglihatan normal. Sebagian besar anak-anak yang mengalami disleksia dapat berhasil di sekolah dengan bimbingan belajar, program pendidikan khusus, serta dukungan emosional yang memainkan peran penting.
Meskipun tidak ada obat untuk mengatasi disleksia, tindakan yang lebih cepat mampu memberikan hasil terbaik. Karena, disleksia ini sendiri sering kali tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun, bahkan hingga dewasa. Meski begitu, tidak ada kata terlambat ya Bunda, untuk mencari bantuan.
Gejala
Tanda-tanda disleksia mungkin sulit dikenali sebelum anak masuk sekolah, tetapi ada beberapa petunjuk awal yang mungkin dapat mengindikasikan adanya masalah. Saat anak mulai mulai masuk sekolah, guru mungkin menjadi orang pertama yang dapat melihat atau mengidentifikasi masalah tersebut padanya.
Tingkat keparahan disleksia bervariasi, Bunda. Tetapi kondisinya semakin jelas ketika anak mulai belajar membaca. Tanda-tanda bahwa seseorang mungkin berisiko disleksia, dikutip dari Mayo Clinic, dibagi menjadi tiga tahapan:
Sebelum sekolah
Tanda-tanda dan gejala anak-anak berisiko disleksia, yakni bicara terlambat, lambat mempelajari kata-kata, bermasalah dalam pengucapan kata-kata yang benar. Selain itu, bermasalah dalam mengingat huruf, angka, dan warna serta kesulitan untuk belajar dan bermain.
Usia sekolah
Setelah anak Bunda bersekolah, gejala dan tanda-tanda disleksia mungkin menjadi lebih kelas, seperti buruk dalam membaca, sulit mengerti dan memahami apa yang didengar, kesulitan menemukan kata yang tepat atau memberi jawaban atas pertanyaan, bermasalah dalam mengingat urutan, kesulitan melihat atau kadang mendengar persamaan dan perbedaan dalam huruf dan kata.
![]() |
Di samping itu, ketidakmampuan mengucapkan kata asing, sulit mengeja, menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan tugas membaca atau menulis, sehingga kerap menghindari kegiatan membaca.
Remaja dan orang dewasa
Tanda-tanda disleksia pada remaja dan dewasa mirip dengan yang dialami anak-anak. beberapa tanda dan gejala disleksia yang umum pada usia ini, yakni kesulitan membaca, termasuk membaca dengan keras, lambat dalam membaca dan menulis, bermasalah dalam mengeja, menghindari kegiatan membaca.
Selain itu, salah dalam kata-kata atau menentukan kata, menghabiskan waktu yang lama untuk menyelesaikan tugas yang melibatkan membaca atau menulis, kesulitan meringkas sebuah cerita, kesulitan belajar bahasa asing serta kesulitan menghafal dan mengerjakan soal matematika.
Kapan harus ke dokter?
Meskipun sebagian besar anak siap untuk belajar membaca di jenjang Taman Kanak-kanak (TK), namun bagi anak-anak dengan disleksia sering tidak dapat memahami dasar-dasar membaca pada saat itu. Sehingga perlu bagi orang tua untuk membicarakannya dengan dokter.
Itu karena ketika disleksia tidak terdiagnosis dan tidak diobati sejak dini, maka kesulitan membaca tersebut akan berlanjut hingga dewasa.
Adapun penyebab disleksia cenderung karena latar belakang keluarga. Ini kerap dikaitkan dengan gen-gen tertentu yang memengaruhi bagaimana otak memproses membaca dan bahasa, serta faktor risiko di lingkungan.
Sementara faktor risiko disleksia, meliputi riwayat keluarga disleksia atau ketidakmampuan belajar lainnya, kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah, serta paparan nikotin, obat-obatan, alkohol atau infeksi yang dapat mengubah perkembangan otak pada janin saat masa kehamilan.
Disleksia dapat menyebabkan sejumlah masalah, termasuk:
1. Kesulitan belajar
Karena membaca adalah keterampilan dasar bagi sebagian besar mata pelajaran sekolah, seorang anak dengan disleksia berada pada posisi yang kurang menguntungkan di sebagian besar kelas dan mungkin mengalami kesulitan untuk mengimbangi teman sebayanya, Bunda.
2. Masalah sosial
Jika tidak diobati, disleksia dapat menyebabkan rendahnya harga diri, masalah perilaku, kecemasan, agresif, dan penarikan diri dari teman, orang tua dan guru.
Baca Juga : 9 Kelebihan Anak Disleksia yang Jarang Diketahui |
3. Masalah saat dewasa
Ketidakmampuan membaca dan memahami dapat mencegah anak mencapai potensinya ketika anak tumbuh. Ini dapat memiliki konsekuensi dalam bidang pendidikan, sosial dan ekonomi jangka panjang.
Anak-anak yang menderita disleksia berisiko lebih tinggi mengalami gangguan attention-deficit/hyperactivity (ADHD), dan sebaliknya. ADHD dapat menyebabkan kesulitan mempertahankan perhatian serta hiperaktif dan perilaku impulsif, yang dapat membuat disleksia lebih sulit untuk diobati.
Bunda, simak juga cara Avi Basamalah mendidik anak jago berkuda dan berenang dalam video berikut
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Gejala Disleksia pada Anak

Parenting
Kenali 5 Gejala Awal Disleksia pada Anak Balita dan Usia Sekolah

Parenting
6 Tanda Waspada Anak Disleksia di Usia Prasekolah dan SD

Parenting
4 Jenis Terapi dan Metode yang Bisa Membantu Anak Disleksia

Parenting
4 Tes untuk Mendeteksi Disleksia pada Anak

Parenting
4 Jenis Disleksia, Ketahui Bedanya Yuk Bunda
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda