HaiBunda

PARENTING

Yuk Bun Kenali Anosmia, Gejala Umum pada Pasien COVID-19

Jihaan Khoirunnisaa   |   HaiBunda

Kamis, 03 Dec 2020 17:26 WIB
Yuk Bun Kenali Anosmia, Gejala Umum pada Pasien COVID-19/Foto: iStock
Jakarta -

Hilangnya kemampuan untuk mencium bau atau anosmia menjadi gejala umum COVID-19 yang kerap muncul. Sekitar 20-50 persen pasien yang terinfeksi virus Corona di atas usia 35 tahun mengalami anosmia. Sementara 15-25 persen lainnya mengalami demam, dan 13-18 persen mengalami batuk.

Anosmia dapat bersifat sementara ataupun permanen, Bun. Untuk anosmia sementara biasanya disebabkan oleh alergi atau pilek. Sedangkan kondisi lebih serius yang memengaruhi otak atau saraf seperti tumor otak atau trauma kepala, dapat menyebabkan hilangnya penciuman secara permanen. Faktor usia juga turut memengaruhi hilangnya kemampuan mencium ini.

Pada pasien COVID-19 yang disertai anosmia mungkin tidak dapat merasakan rasa di lidah. Hal itu menyebabkan hilangnya keinginan untuk makan hingga malnutrisi.

Apa saja faktor penyebab anosmia dan bagaimana diagnosisnya?


Mengutip detikHealth, Kamis (3/12/2020), hilangnya kemampuan mencium bau bukan hanya gejala COVID-19 saja, melainkan bisa disebabkan oleh faktor lainnya. Di antaranya pembengkakan atau penyumbatan saluran di hidung, sehingga menghalangi bau sampai ke bagian atas hidung.

Di samping itu, anosmia sementara biasanya timbul karena adanya iritasi pada selaput lendir yang berasal dari infeksi sinus, flu, merokok, pilek, maupun alergi.

Penyumbatan saluran hidung hingga anosmia dapat disebabkan oleh kerusakan reseptor di dalam hidung menuju saraf di otak. Dalam beberapa kasus, orang dilahirkan tanpa indra penciuman karena kondisi genetik yang disebut anosmia bawaan.

Kondisi anosmia sendiri terbilang sulit untuk diukur, Bun. Maka dari itu perlu pemeriksaan medis lebih lanjut guna mengetahui diagnosisnya, seperti CT scan, MRI scan, dan X-ray untuk melihat kondisi di dalam hidung.

Lalu, bagaimana cara mengobati anosmia?

Perawatan anosmia bergantung pada penyebabnya. Jika tidak bisa mencium bau terjadi karena flu, alergi, atau infeksi sinus, biasanya akan hilang dengan sendirinya. Obat-obatan untuk menyembuhkan anosmia sementara di antaranya dekongestan, antihistamin, semprotan hidung steroid, dan antibiotik untuk infeksi bakteri.

Kini, Bunda sudah lebih mengenal tentang gejala anosmia yang kerap muncul pada pasien COVID-19. Semoga informasi tadi bermanfaat sehingga Bunda bisa lebih waspada. Pastikan Bunda dan keluarga #ingatpesan ibu, ya, yakni selalu #cucitangandengansabun, #pakaimasker, dan #jagajarak saat bepergian. Tentunya agar Bunda terhindar dari infeksi virus Corona. Bagaimanapun, mencegah lebih baik dari mengobati, bukan?

(prf/ziz)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Tanggapan Tengku Dewi atas Pernikahan Sang Mantan Suami Andrew Andika

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Rumah Baru Natasha Rizky Bernuansa Jepang, Ada Spot Bikin Kopi dan Matcha

Mom's Life Annisa Karnesyia

Deretan Bunda Artis yang Tak Rasakan Ngidam saat Hamil, Kiky Saputri hingga Aline Adita

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Amankah Menggunakan Breast Serum untuk Ibu Menyusui?

Menyusui Melly Febrida

9 Resep MPASI Bayi agar Tidak Sembelit, Enak dan Mudah Dibuat

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

6 Kebiasaan Penyebab Gigi Tonggos Anak dan Perawatan untuk Memperbaiki Strukturnya

Tanggapan Tengku Dewi atas Pernikahan Sang Mantan Suami Andrew Andika

Amankah Menggunakan Breast Serum untuk Ibu Menyusui?

Deretan Bunda Artis yang Tak Rasakan Ngidam saat Hamil, Kiky Saputri hingga Aline Adita

9 Resep MPASI Bayi agar Tidak Sembelit, Enak dan Mudah Dibuat

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK