
parenting
Masih Sensitif, Berikut Cara Lindungi Bayi Newborn di Masa Pandemi COVID-19
HaiBunda
Senin, 20 Dec 2021 09:00 WIB

Jakarta - Walaupun jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sudah menurun, bukan berarti Bunda jadi longgar dalam menerapkan prokes ya, terutama bila baru saja melahirkan seorang bayi.
Pasalnya, bayi baru lahir masih sangat sensitif sehingga Bunda tetap harus mewaspadai risiko paparan virus, terlebih kini ada jenis varian baru COVID-19 yakni Omicron.
Memang, mengandung dan melahirkan bayi di masa pandemi merupakan tantangan baru bagi para Bunda ya. Ketika COVID-19 merebak, orang-orang berusaha mengetahui lebih banyak tentang virus dan cara untuk melindungi diri.
Sementara itu, tindakan pencegahan, seperti mencuci tangan secara teratur, membersihkan diri dan lingkungan, serta menjaga jarak sosial telah menjadi hal yang normal. Orang tua dengan anak kecil, terutama bayi, mungkin sedikit lebih khawatir tentang melindungi bayi mereka yang baru lahir.
Merawat bayi yang baru lahir di tengah pandemi mungkin tampak menakutkan dan rumit. Bayi baru lahir sangat sensitif. Penting untuk mengikuti semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi bayi.
Apakah bayi yang baru lahir bisa terinfeksi COVID-19? Dan bagaimana pencegahannya? Simak penjelasan berikut ini, ya.
Bisakah bayi yang baru lahir terinfeksi COVID-19?
Tampaknya Bunda yang terinfeksi virus corona, dalam kasus yang sangat jarang, dapat menularkan penyakit itu kepada bayinya. Bayi juga dapat terinfeksi segera setelah dilahirkan.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebagian besar bayi baru lahir yang dites positif virus corona memiliki gejala ringan atau tidak sama sekali, dan sembuh, tetapi kasus serius telah terjadi.
Ibu hamil harus mengambil tindakan pencegahan ekstra, termasuk berbicara dengan dokter tentang mendapatkan vaksin COVID-19, untuk menghindari virus corona.
![]() |
Gejala COVID-19 pada bayi dan anak-anak
Umumnya, gejala COVID-19 pada anak-anak dan bayi lebih ringan daripada orang dewasa, dan beberapa anak yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda sakit sama sekali.
Gejala COVID-19 untuk anak-anak dan orang dewasa meliputi:
- Batuk
- Demam atau kedinginan
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit tenggorokan
- Hilangnya rasa atau bau baru
- Diare
- Sakit kepala
- Kelelahan baru
- Mual atau muntah
- Hidung tersumbat atau pilek
Demam dan batuk adalah gejala umum COVID-19 pada orang dewasa dan anak-anak, seperti sesak napas sangat mungkin terjadi pada orang dewasa. Anak-anak dapat menderita pneumonia, dengan atau tanpa gejala yang jelas. Mereka juga bisa mengalami sakit tenggorokan, kelelahan berlebihan atau diare.
Namun, penyakit serius pada anak-anak dengan COVID-19 mungkin terjadi, dan orang tua harus tetap waspada jika anak mereka didiagnosis atau menunjukkan tanda-tanda penyakit tersebut.
Lalu, bagaimana mencegah bayi yang baru lahir terinfeksi COVID-19? Simak di halaman selanjutnya, ya.
Simak juga video kiat agar foto bayi newborn lebih bermakna di bawah ini.
CARA LINDUNGI BAYI NEWBORN DI MASA PANDEMI
ilustrasi bayi newborn/Foto: iStock
Untuk mencegah penularan COVID-19 pada bayi baru lahir, berikut cara preventif yang bisa Bunda lakukan:
1. Rutin periksa ke dokter
Menjaga kesehatan bayi yang baru lahir juga berarti harus mengunjungi dokter anak secara teratur. Bahkan, jika bayi yang baru lahir tampak sehat, tetap tidak boleh melewatkan kunjungan. Pemeriksaan ini sangat penting untuk memastikan kelainan lahir, seperti masalah jantung, paru-paru, dan tulang permanen.
Kunjungan rutin ke dokter anak juga penting untuk memastikan Si Kecil mendapatkan informasi terbaru tentang vaksinasi rutin terhadap penyakit, seperti pertusis, rotavirus, dan polio.
2. Vaksinasi
Bunda atau orang lain yang berencana untuk berada di sekitar Si Kecil yang baru lahir harus divaksinasi terhadap flu dan begitu bayi berusia 6 bulan, dokter anak akan menyarankan hal yang sama untuk bayi Bunda.
“Imunisasi sangat penting tahun ini, mereka dapat mencegah beberapa infeksi mirip yang memiliki gejala seperti COVID-19,” kata Dr Susan Coffin, Dokter Penyakit Menular di Rumah Sakit Anak Philadelphia, dikutip dari Good Morning America (GMA).
3. Tetap menyusui
Menyusui adalah wajib bagi bayi baru lahir karena membantu membangun kekebalan dan ketahanan mereka terhadap infeksi. Menurut American Academy of Pediatrics, bayi yang diberikan ASI cenderung tidak mengembangkan infeksi virus lain.
"Itu salah satu alasan mengapa ASI sangat baik untuk bayi Anda," jelas Dr Katherine Campbell, Asisten Profesor Ilmu Kebidanan, Ginekologi dan Reproduksi di Yale New Haven Hospital, dikutip dari Good Morning America (GMA).
4. Lindungi bayi dari lingkungan
Membatasi jumlah tamu juga penting. Paparan lebih banyak individu meningkatkan risiko bayi untuk infeksi. Jika Bunda akan bersosialisasi dengan orang-orang di luar keluarga dekat, pertimbangkan untuk melakukannya di luar ruangan di mana risiko penularan COVID-19 lebih rendah.
“Bayi yang baru lahir memiliki sistem imun yang sangat terbatas kemampuannya melawan infeksi,” kata Dr Julie Capiola, Dokter Anak di New York, dikutip dari Good Morning America (GMA).
5. Menjaga kebersihan
Menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin adalah hal yang wajib dilakukan. Pastikan siapa pun yang memasuki rumah Bunda harus membersihkan diri terlebih dahulu sebelum bertemu dengan bayi yang baru lahir dan memakai masker setiap saat.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Cara Memandikan Bayi Baru Lahir Harus Tepat, Demi Keamanan Bun!

Parenting
5 Perlengkapan Penting yang Dibutuhkan Bayi Baru Lahir

Parenting
Kondisi Kepala Bayi Saat Proses Persalinan

Parenting
Simak Yuk, Langkah Tepat Memandikan Bayi Baru Lahir

Parenting
Tentang 7 'Aturan' Menjenguk Bayi Baru Lahir yang Jadi Viral


7 Foto
Parenting
7 Potret Ayah Artis Bantu Mandikan Bayi Baru Lahir hingga Ganti Popok
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda