Awas Bun, 9 Hal Ini Ternyata Bisa Jadi Tanda Infeksi COVID-19

Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat, Bunda. Berdasarkan data yang dirilis laman resmi Satgas Penanganan COVID-19 per 28 Desember 2020, jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 719.219 kasus.

Virus COVID-19 memang dapat menyebar dengan cepat, bahkan tanpa disadari, Bunda bisa saja terinfeksi virus tersebut. Namun saat terinfeksi, umumnya gejala COVID-19 yang muncul dapat berbeda-beda pada setiap orang.

Melansir Cosmopolitan, ahli jantung dari London, dr.Dominic Pimenta, mengatakan, jumlah pasien COVID-19 yang bergejala ringan bisa mencapai 80 persen.

"Kami semua mengetahui gejala khas COVID (demam tinggi dan batuk kering), tetapi banyak juga pasien (hingga 80 persen) memiliki gejala yang sangat ringan atau tak ada gejala sama sekali. Ketika gejala benar-benar terjadi, demam dan batuk muncul pada sekitar 50 persen dan 60 persen pasien," ujar Pimenta.

Oleh karena itu, Bunda harus tahu gejala-gejala yang sering muncul saat terinfeksi COVID-19. Dirangkum dari berbagai sumber, 9 gejala ini sering terjadi pada pasien COVID-19.

1. Sering Pusing

Pimenta mengatakan, sebanyak 70 persen pasien Corona kerap mengalami sakit kepala atau pusing berulang kali. Meskipun hal ini bukan gejala utama dari COVID-19, namun jika Bunda atau keluarga sering merasakannya, maka itu bisa menjadi pertanda infeksi COVID-19. Saat hal ini terjadi, sebaiknya Bunda segera melakukan tes COVID-19 di klinik atau rumah sakit terdekat untuk memastikannya.

2. Sesak Nafas

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA menemukan bahwa gejala sesak napas akibat infeksi COVID-19 dapat bertahan lama. Adapun kemungkinan hal ini disebabkan oleh adanya peradangan yang berlangsung cukup lama di paru-paru. Hal ini mengingat COVID-19 menyerang organ pernapasan manusia. Jadi, jangan anggap remeh jika Bunda atau anggota keluarga sering mengalami hal ini.

3. Batuk Berkepanjangan

Batuk yang berkepanjangan merupakan salah satu gejala COVID-19 yang dilaporkan sejumlah pasien COVID-19, yang berpartisipasi dalam penelitian JAMA. Adapun batuk yang sering terjadi adalah batuk kering tanpa dahak atau lendir. Selain itu, data CDC menunjukkan bahwa 43 persen pasien COVID-19 mengalami batuk selama 14 - 21 hari setelah terinfeksi virus.

4. Flu Parah

Melansir dari Prevention, sebuah studi dari University of Texas menemukan, satu kasus COVID-19 dari setiap dua kasus flu di Amerika Serikat (AS). Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisis hasil swab orang yang dicurigai memiliki flu pada musim dingin akhir tahun 2019 di AS. Hasilnya, ditemukan setiap dua kasus flu, ada satu kasus COVID-19.

Para peneliti pun meyakini bahwa COVID-19 kemungkinan sudah menyebar di AS pada akhir tahun lalu. Meski begitu, dr.William Schaffner, spesialis penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine, mengatakan bahwa sulit membedakan antara flu dan COVID-10 tanpa melakukan tes. Namun, flu biasa umumnya tidak menyebabkan sesak napas, sakit kepala, atau gejala gastrointestinal.

5. Muntah dan Diare

Meskipun dua gejala ini jarang dibicarakan, namun sakit perut, mual, dan diare bisa menjadi pertanda Bunda sudah terinfeksi virus Corona. Namun, biasanya pasien COVID-19 yang mengalami gejala ini juga disertai dengan gejala lainnya. Bahkan, hanya 4 persen orang yang didiagnosis positif COVID-19 dengan munculnya muntah dan diare sebagai gejala tunggal tanpa gejala penyerta.

6. Kelelahan

Sering beraktivitas memang kadang membuat tubuh kelelahan. Tapi, siapa sangka kalau kelelahan juga jadi gejala COVID-19, Bunda. Namun, kelelahan biasanya juga disertai dengan gejala COVID-19 lainnya.

Menurut studi yang diterbitkan di JAMA (Journal of the American Medical Association), kelelahan adalah salah satu efek yang bertahan lama setelah seseorang terinfeksi COVID-19. Studi itu menemukan, sebanyak 53 persen pasien COVID-19 mengalami kelelahan selama sekitar 60 hari setelah pertama kali mengalami gejala COVID-19.

7. Sakit Tenggorokan

Sakit tenggorokan memang bukan gejala utama COVID-19 dan gejala ini juga bisa terjadi pada penyakit lain selain infeksi COVID-19. Namun, faktanya sebanyak 52,9 persen pasien COVID-19 menderita sakit tenggorokan. Bukan hanya itu saja Bun, sejak mewabah di Indonesia, sakit tenggorokan juga sering disebut sebagai gejala awal COVID-19.

8. Kehilangan Indra Penciuman

Meski tak semua pasien COVID-19 mengalami kehilangan indra penciuman, pakar penyakit menular dr.Amesh A. Adalja mengatakan, gejala ini sangat berkaitan dengan infeksi COVID-19.

Bahkan, data awal American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS) juga menemukan bahwa sebagian besar pasien COVID-19 membutuhkan waktu sepuluh hari agar gejala ini bisa membaik. Namun, para ahli juga mengatakan gejala hilangnya indra penciuman pada beberapa orang bisa berlangsung selama berbulan-bulan setelah pulih dari COVID-19.

9. Rambut Rontok

Anggota dari Survivor Corps (grup dukungan di Facebook untuk orang-orang yang terjangkit COVID-19) berbicara tentang mengalami rambut rontok selama berbulan-bulan usai pulih dari infeksi COVID-19.

Terkait hal ini, Adalja mengatakan, kondisi yang dikenal sebagai telogen effluvium dan dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk kehamilan, stres yang ekstrem, penurunan berat badan, dan penyakit selain COVID-19.

Ia juga menjelaskan bahwa rambut rontok tak bisa menjadi pertanda kamu sudah terinfeksi COVID-19 apabila tidak disertai dengan gejala COVID-19 lainnya, seperti batuk atau demam.

Wah, ternyata banyak sekali ya, Bunda, gejala COVID-19. Agar terhindar dari infeksi virus COVID-19 memang lebih baik untuk menjaga kesehatan Bunda dan keluarga. Salah satunya dengan selalu #IngatPesanIbu yakni dengan 3M #mencucitangan, #memakaimasker saat keluar rumah, dan #menjagajarak.

Simak juga penyebab kasus COVID-19 makin meningkat, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Foto: Mia Kurnia Sari