Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Cara Mengasah Kreativitas Anak, Bunda Perlu Tahu

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 31 Dec 2020 20:37 WIB

Ilustrasi ibu bermain bersama anak
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/Stígur Már Karlsson /Heimsmyndir

Kreativitas pasti dimiliki setiap orang lho, Bunda. Sebab, hal tersebut sudah ada secara alami dan dapat dilatih sesuai bakat dan minat anak agar semakin lebih baik.

"Dalam melatih kreativitas maka latihlah sesuai dengan bakat dan minat. Seperti pepatah, asah pisau di sisi yang tajam jangan di sisi yang tumpul," kata Elizabeth Santosa, Psikolog Anak dan Pendidikan, dikutip dari covid19.go.id.

Elizabeth mengatakan bahwa kreativitas ini tak hanya berkaitan dengan sesuatu yang menghasilkan karya, Bunda. Namun juga memiliki hubungan dengan solusi atau mencari jalan keluar.

"Jadi kalau saya bisa katakan, kreatif itu hubungannya dengan solusi, mencari jalan keluar, decision making. Bukan selalu tentang menghasilkan prakarya saja," ujarnya.

Selain itu, kebanyakan orang cenderung berpikir dengan cara divergen dan konvergen. Ditambah dengan kreativitas yang terasah, maka seseorang akan memiliki banyak alternatif saat akan mengambil keputusan.

"Kalau tidak bisa lewat cara A maka bisa lewat cara B atau C. Kemudian critical thinking itu sifatnya konvergen yang arahnya mengerucut," ujarnya.

Kreativitas dijelaskan dapat muncul saat seseorang dalam kondisi atau masa sulit. Jika dikaitkan dengan situasi sekarang, dapat terlihat bahwa orang-orang mulai mengambil berbagai langkah untuk bertahan di masa pandemi COVID-19.

Perlu untuk diketahui, kreativitas ini akan lebih baik jika diasah pada si kecil sejak dini lho, Bunda. Menurut pakar perkembangan anak, usia 5-6 tahun menjadi masa emas untuk membangun hal tersebut.

Sebagai orang tua, ada banyak yang dapat dilakukan, salah satunya dengan menciptakan lingkungan rumah yang mendukung. Hal tersebut pun diperkuat oleh pendapat Dr Reni Akbar Hawadi dalam bukunya Psikologi Perkembangan Anak, Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak.

Bunda mau tahu tips lain untuk bantu tingkatkan kreativitas anak? Klik BACA HALAMAN SELANJUTNYA, ya!

Simak juga yuk Bunda soal penjelasan tentang mutasi virus corona dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Tips Cantik Sehat Saat Pandemi





Tips tingkatkan kreativitas anak

Ilustrasi ibu dan anak

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/Fly View Productions

Ada beberapa cara untuk meningkatkan kreativitas anak, Bunda. Mengutip dari buku Parents Guide Growing Up Usia 5-6 Tahun berikut beberapa kiat yang dapat dipraktikkan untuk meningkatkan kreativitas anak:

1. Sediakan material konstruktif

Bunda bisa memberikan bahan-bahan sederhana seperti kertas dan krayon atau tanah liat tanpa terlalu banyak detail. Lalu, biarkan anak berkreasi dengan caranya sendiri secara bebas.

Jika anak mulai bosan, Bunda bisa memberikan hal lain seperti potongan atau lembaran daun kering, bulu ayam, kulit kacang, atau karton. Lalu mintalah anak untuk membuat sesuatu dari bahan tersebut.

Selain itu, Bunda juga harus lebih selektif dalam memilih main anak. Tidak perlu beli karena tampilan yang bagus dan lucu, tapi utamakan manfaatnya, apakah bisa mengembangkan motorik, menunjang keterampilan intelektual atau sosial anak.

2. Menjawab pertanyaan anak

Anak selalu diselimuti rasa penasaran dan ingin tahu yang tinggi. Untuk itu, manfaatkan insting tersebut agar anak dapat mempelajari hal-hal baru.

Jika anak bertanya, jawablah dengan bahasa yang mudah dimengerti. Jangan pernah bosan, meskipun pertanyaan yang diajukannya terus-menerus diulanginya.

Kalau Bunda enggak bisa jawab, jujurlah dan jelaskan alasannya. Ini bisa menunjukkan kalau orang tua tidak selalu tahu jawaban dari semua hal dan semua pertanyaan. Selanjutnya, Bunda bisa mengajak anak untuk mencari jawaban, entah itu dari buku atau menanyakan ke ahlinya.

3. Merangsang imajinasi

Imajinasi dan daya pikir anak sangat penting dirangsang agar terus berkembang. Caranya, ajukan pertanyaan-pertanyaan fiksi, seperti apa yang akan dilakukan jika manusia bisa terbang.

4. Ajak anak bermain peran

Anak dengan intelegensi tinggi suka main ini, Bunda. Misalnya, ajak anak bermain dokter-dokteran dengan Bunda yang berperan sebagai pasien.

5. Beri kesempatan untuk bersosialisasi

Upaya ini penting untuk dilakukan agar anak dapat bermain dengan teman sebayanya dan melatih kecerdasan emosi, Bunda. Di saat seperti ini, Bunda juga perlu mengajarkannya tentang keterampilan sosial seperti komunikasi, persahabatan, toleransi, penyesuaian diri, dan kerja sama.

6. Puji keberhasilan anak

Anak mungkin menggambar sesuatu yang enggak masuk akal, namun Bunda tetap perlu memberikan pujian karena ia sudah mencoba hal baru. Pujian yang diberikan dengan tulus dan sungguh-sungguh dapat mendorong anak untuk terus membuat melakukan hal lain dengan sebaik-baiknya.

7. Pahami keterbatasan anak

Bunda bisa memberikan kegiatan yang menantang pada anak, namun harus sesuai dengan kemampuannya. Jika hal tersebut mampu dilakukan, itu bisa meningkatkan rasa percaya dirinya. Jika sebaliknya, justru membuat anak down dan kehilangan rasa percaya diri.

Nah, sambil mengasah kreativitas anak di rumah, tetap ajak dan ajarkan anak untuk menerapkan protokol kesehatan ya, Bunda. Ini penting agar anak selalu #ingatpesanbunda #ingatpesanibu untuk #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun, sesuai imbauan #satgascovid19.


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda