PARENTING
Mengenal Piramida Makanan dalam Ekosistem Beserta Contohnya
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Rabu, 11 May 2022 09:33 WIBSi Kecil lagi belajar mengenal ekosistem, Bunda? Jangan lupa untuk mengenalkan piramida makanan ya.
Sebelum mengenal piramida, Si Kecil perlu memahami dulu konsep ekosistem. Menurut Agung Wijaya dalam buku IPA Terpadu SMP/MTs Kls VII B, interaksi yang terjadi dalam suatu ekosistem pada dasarnya terjadi karena satu faktor utama, yakni kebutuhan energi setiap organisme yang hidup dalam ekosistem itu.
Kebutuhan energi dapat dipenuhi bila masing-masing organisme mendapatkan zat-zat makanan. Tapi, tak semua organisme ini dapat menyediakan dan membuat makanannya sendiri ya.
"Tumbuhan hijau dapat melakukan fotosintesis sehingga menghasilkan karbohidrat dan oksigen. Keduanya menjadi sumber energi yang akan dimanfaatkan organisme lain, yang tidak mampu membuat makanan sendiri, di mana mereka mendapatkannya melalui proses makan dan dimakan," kata tim penulis.
Nah, proses makan dan dimakan ini dikenal sebagai proses perpindahan materi zat makanan dan energi yang dapat dilihat dalam beberapa bentuk. Salah satunya adalah piramida makanan.
Piramida makanan
Dalam buku berjudul Biologi 1 Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan SMP Kelas VII dijelaskan, piramida makanan adalah bentuk piramida yang menggambarkan jumlah massa zat energi dari produsen sampai konsumen tertinggi dalam suatu ekosistem.
"Piramida makanan ini ditentukan berdasarkan pemahaman bahwa pada saat terjadi peristiwa makan-memakan pada suatu makhluk hidup, terjadi pula perpindahan zat dan energi dari makhluk hidup yang dimakan ke dalam makhluk hidup pemakannya," kata tim penulis.
Bentuk piramida makanan adalah tetap. Jumlah produsen lebih banyak dibandingkan jumlah konsumen atau jumlah zat dan energi yang berpindah tidak sebesar makhluk hidup yang dimakan. Akibatnya, susunan massa zat dan jumlah energi yang dimiliki oleh produsen hingga konsumen tertinggi membentuk pola piramida.
Secara umum, puncak piramida makanan hanya ditemukan satu jenis makhluk hidup. Namun, terkadang ditemukan juga beberapa jenis makhluk hidup di puncaknya. Hal ini karena makhluk hidup di puncak piramida makanan tidak saling memakan karena kebutuhan makanannya sudah tercukupi.
Manfaat piramida makanan
Piramida makanan bermanfaat untuk memprediksi terjadinya keseimbangan populasi dalam suatu ekosistem. Keseimbangan ini akan menentukan baik atau tidaknya susunan piramida, Bunda.
Nah, untuk menjamin terciptanya keseimbangan ekosistem ini harus diupayakan jumlah produsen lebih banyak dari konsumen tingkat I. Demikian pula dengan konsumen tingkat I jumlahnya harus lebih banyak dari konsumen tingkat II.
Jenis piramida makanan
Melansir dari laman Rumah Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berikut 3 jenis piramida makanan atau dikenal piramida ekologi:
1. Piramida energi
Piramida energi merupakan piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida ini tidak hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan, tetapi juga menyangkut peranan berbagai organisme di dalam transfer energi.
Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien penggunaannya. Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga.
2. Piramida biomassa
Piramida ini menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa, setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2.
Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Namun, piramida biomassa juga dapat berbentuk terbalik.
3. Piramida Jumlah
Piramida Jumlah adalah suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Contoh piramida makanan
Dalam piramida makanan, semakin ke atas, massa zat dan jumlah energi atau massanya menjadi semakin sedikit. Hal tersebut terjadi agar dalam ekosistem ada suatu keseimbangan yang mantap.
Piramida ini umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida mulai tingkat trofik terendah sampai puncak, sama seperti piramida yang lain yakni produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier.
Contoh piramida makanan:
- Dalam ekosistem yang seimbang, jumlah rumput lebih banyak daripada jumlah kelinci yang memakan rumput tersebut.
- Jumlah serigala yang memangsa kelinci lebih sedikit daripada jumlah kelincinya.
Dalam ekosistem, jumlah kelinci yang terlalu banyak akan menimbulkan persaingan dalam mendapatkan rumput. Namun, dengan adanya serigala pemangsa kelinci, maka populasi kelinci dapat dikurangi dan rumput mendapatkan kesempatan untuk tumbuh lebih banyak lagi.
Di suatu ekosistem, setiap kelompok tersebut akan menempati tingkat tertentu dari sumber makanan atau sumber energi, Bunda. Tingkatan ini disebut tingkat trofik. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari buku IPA BIOLOGI: Jilid 1 karya Saktiyono
- Tumbuhan hijau (rumput) sebagai produsen selalu menempati tingkat trofik pertama.
- Konsumen tingkat I (konsumen primer) seperti kelinci, menempati tingkat trofik kedua.
- Konsumen tingkat II (konsumen sekunder) misalnya serigala, menempati tingkat trofik ketiga.
"Semakin rendah tingkat trofiknya, semakin besar kandungan energi atau biomassanya," ujar Saktiyono.
Demikian penjelasan tentang piramida makanan dalam ekosistem. Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Simak juga cara Bunda dr.Reisa kenalkan hewan eksotis pada anak, dalam video berikut:
(ank/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Cara Sederhana Mengajari Si Kecil Menghitung Skala Peta
10 Alat Musik Harmonis yang Bisa Bunda Kenalkan pada Anak
Kurikulum 2022 Bakal Diganti, Lebih Fleksibel Bun
6 Metode yang Dapat Digunakan untuk Menyelesaikan Rubik 3x3
TERPOPULER
Deretan Bunda Artis yang Punya Suami Berprofesi Sebagai Pengacara
Jennifer Bachdim Seru-Seruan Masak Seblak Sehat Bareng Ayahanda, Intip Potret Kekompakannya
Bukan Sekadar Takdir, Ada Penjelasan Ilmiah di Balik Kesamaan Bulan Kelahiran Ibu dan Anak
Kenali Push Up Bra, Cara Memilih untuk Kesehatan Payudara & Perbedaannya dengan Bra Biasa
Cara Ayah Mengajak Ngobrol Bayi Sejak dalam Kandungan
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi untuk Kulit Kering dan Sensitif
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Sabun Cuci Muka atau Facial Wash yang Aman untuk Ibu Hamil Berjerawat
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Suri Jabrik Ponakan Luna Maya yang Cantik dan Jago Surfing, Intip Potretnya
Selain dari Warna Areola, Ini 7 Ciri Payudara yang Normal dan Sehat
Bukan Sekadar Takdir, Ada Penjelasan Ilmiah di Balik Kesamaan Bulan Kelahiran Ibu dan Anak
Deretan Bunda Artis yang Punya Suami Berprofesi Sebagai Pengacara
Kenali Push Up Bra, Cara Memilih untuk Kesehatan Payudara & Perbedaannya dengan Bra Biasa
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Video: Cerita Haru Nabilah Ayu Bertemu Anak Palestina di Yordania
-
Beautynesia
8 Tips Nonton Konser saat Musim Hujan agar Tetap Seru dan Nyaman
-
Female Daily
Perut Begah karena Usus Kotor? Ini 5 Jus yang Wajib Kamu Coba!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Miss Germany 2025 Diana Fast Mundur dari Miss Universe, Ini Alasannya
-
Mommies Daily
12 Resto Halal dan Enak di PIK, Surga Kuliner Wajib Coba untuk Keluarga