Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ashabul Kahfi, Kisah para Pemuda yang Tertidur selama 309 Tahun di Gua

Tim Haibunda   |   HaiBunda

Jumat, 20 May 2022 18:20 WIB

Silhouette muslim dua to Allah over mosque sunset background
Ashabul Kahfi, Kisah para Pemuda Tertidur selama 309 Tahun di Gua/Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat
Jakarta -

Apakah Bunda pernah mendengar kisah tentang Ashabul Kahfi? Ini merupakan kisah para pemuda yang hidup dalam keadaan tertidur selama 309 tahun di gua.

Dikisahkan, para pemuda sangat memegang teguh agamanya walaupun harus melanggar aturan dari pemerintahnya. Lalu, nilai-nilai apa saja yang bisa kita petik dari kisah ini?

Kisah ini disampaikan dalam Al-Qur'an Surah Al Kahfi ayat 9-26. Ashabul Kahfi ini juga bisa ditemukan dari buku Kisah-Kisah dalam Al-Qur'an dari Syeikh Hamid Ahmat Ath Thahir Al Basyuni.

Pada dasarnya kisah Ashabul Kahfi diceritakan dalam Al-Qur'an semata-mata juga dapat menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Utamanya kuasa Allah SWT dalam membangkitkan manusia dan menghidupkannya kembali pada hari kiamat kelak.

Kisah ini terjadi sebelum zaman nabi Muhammad SAW. Bermula dari negeri yang bernama Afasus dengan pemimpin yang kejam dan penyembah berhala bernama Raja Daqyanus.

Banner 5 Tanda Melahirkan dalam Waktu Dekat5 Tanda Melahirkan dalam Waktu Dekat/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Pasalnya, ia tidak segan membunuh siapa pun yang menolak untuk diajak mengikuti perintahnya dalam menyembah berhala. Hingga kabar bahwa ada kumpulan para pemuda yang menolak menaati perintahnya pun terdengar olehnya.

Para pemuda tersebut menyebutkan alasan mereka menolak menyembah berhala karena hanya ingin beribadah kepada Allah SWT. Raja Daqyanus pun tidak tinggal diam dan mulai menawarkan keuntungan bagi mereka, seperti harta hingga jabatan agar mau menyembah berhala.

Namun, mereka tetap teguh pada pendiriannya dan menolak semua tawaran menggiurkan dari Raja Daqyanus. Keteguhan para pemuda tersebut diceritakan dalam surah Al Kahfi ayat 13-14,

(13) نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَٰهًا ۖ لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا (14)

Artinya: Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.

Dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak menyeru tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran."

Singkat cerita, para pemuda Ashabul Kahfi meninggalkan kota tempat mereka tinggal dan bersembunyi di gua untuk mempertahankan keimanannya. Mereka bersembunyi di Gua Rajib yang lokasinya berada sekitar 8 kilometer dari Amman, Yordania.

Di tengah perjalanan menuju gua, mereka bertemu dengan seekor anjing bernama Qathmair yang turut mengikuti mereka. Di gua tersebut, para pemuda dalam kisah Ashabul Kahfi bisa bebas beribadah kepada Allah sekaligus memohon perlindungan agar terhindar dari kejaran tentara Raja Daqyanus.

TERUSKAN MEMBACA ARTIKEL LENGKAPNYA DI SINI.

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda