7 Dongeng Fabel untuk Pengantar Tidur Anak, Ada Cerita Kancil dan Buaya

Ilustrasi membacakan dongeng fabel untuk pengantar tidur anak. Foto: Getty Images/iStockphoto/globalmoments

Salah satu dongeng dengan tokoh-tokoh binatang ini bisa menjadi pilihan bagi Bunda yang sering membacakan dongeng sebelum anak tidur.

Cerita fiksi satu ini penokohan utamanya menggunakan karakter binatang yang digambarkan memiliki sifat dan kemampuan layaknya manusia, salah satunya dapat berbicara. Karakter binatang yang beragam kerap disukai Si Kecil.

Bunda tentu sudah sering mendengar kalau membacakan dongeng untuk anak dapat meningkatkan kecerdasan, memperkaya imanjinasi, dan kreativitasnya. Bukan hanya itu lho, Bunda ternyata dalam dongeng fabel tersirat pesan moral yang dapat diajarkan kepada Si Kecil.

Berikut rekomendasi dongeng fabel untuk pengantar tidur anak yang bisa menjadi pilihan Bunda, dikutip dari berbagai sumber:

1. Cerita fabel Ayam dan Ikan Tongkol

Raja Ayam dan Raja Ikan Tongkol bertemu. Raja Ayam memberitahu bahwa akan ada pesta besar di desa setempat. Mereka berunding untuk menghadiri pesta perkawinan anak tumenggung desa.

Raja Ayam pun memanggil rakyatnya untuk menghadiri pesta itu. Begitupun Raja Ikan Tongkol.

Malam itu pun tiba. Sebelum pesta dimulai, Raja Ikan Tongkol mengadakan perjanjian bersama Raja Ayam. Ia meminta tolong dan mengingatkan Ayam, kalau sudah waktu Subuh harus berkokok. Karena kalau tidak, air akan surut dan mereka tidak bisa berenang kembali ke laut.

Pesta pun berlangsung meriah, semuanya tertidur sampai siang dan si Ayam lupa berkokok. Akhirnya para ikan tongkol tidak bisa kembali ke laut dan malah menjadi tangkapan warga setempat. Raja Ikan Tongkol pun sedih rakyatnya banyak yang mati.

Fabel Ayam dan Ikan Tongkol memberikan pesan moral yang amat penting yaitu menepati janji. Kalau sudah berjanji harus berusaha untuk ditepati.

2. Cerita dongeng Kucing Hitam

Kucing Hitam mempunyai anak berwarna kuning, tetapi anaknya kesal karena mempunyai induk yang jelek dan hitam. Ia pun berpikir untuk mengganti ibunya dan mencari yang lebih hebat.

Keluarlah ia dari kandangnya, melihat matahari yang cantik dan bersinar. Ia berfikir bahwa matahari cocok untuk menjadi ibunya, lalu bertanya kepada matahari, “Wahai Matahari maukah kau menjadi ibuku?”

Lalu Matahari berkata, “Jangan. Kalau datang awan, nanti ditutupnya aku, maka hilang cahayaku.”

Lalu Kucing Kuning bertanya kepada awan, “Wahai Awan maukah kau menjadi ibuku?”

Awan berkata, “Jangan. Nanti datang angin itu, diembuskannya aku, maka aku akan terbang ke mana-mana sampai tidak kelihatan.”

Ia bertanya pada Angin, “Angin maukah kau menjadi ibuku?” Angin berkata, “Jangan, kami tidak akan bisa lewat kalau ada gunung itu.”

Gunung berkata, “Jangan, nanti datang tikus itu dilubanginya aku, maka aku akan hancur.” Lalu ia bertanya pada Tikus, “Tikus maukah kau menjadi ibuku?”

Tikus berkata, “Jangan, nanti datang Kucing Hitam itu, dimakannya aku dan anak-anakku.” Kemudian Kucing Kuning pun berpikir dan merasa bahwa ibunya lebih hebat dari yang lain dan tidak ada yang bisa menggantikan ibunya.

Cerita ini dapat mengingatkan Si Kecil pentingnya rasa syukur atas segala sesuatu yang dimilikinya, Bunda.

3. Kasih Sayang dan Kecemburuan Sapi, Kerbau, dan Kambing

Seekor Sapi, Kerbau, dan Kambing hidup bersahabat. Ketika Sapi melahirkan anaknya, Kambing merasa cemburu dan meninggalkan Sapi. Kehadiran Anak Sapi tidak diterima Kambing.

Sapi pun meninggalkan anaknya demi Kambing sampai-sampai Anak Sapi jatuh sakit. Kerbau lah yang mengurus Anak Sapi itu. Hingga akhirnya Sapi pun kembali merawat anaknya.

Kambing yang menyadari kesalahannya, meminta maaf kepada Sapi. Akhirnya anak Sapi itu dibesarkan oleh tiga induk, Sapi, Kambing, dan Kerbau.

Fabel ini mengingatkan kasih sayang antar sesama itu akan membuahkan kebahagiaan. Sedangkan kecemburuan hanya akan berdampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain.

Baca dongeng fabel lainnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Pilihan Redaksi

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video tentang rekomendasi games seru yang bisa latih kecerdasan anak:

[Gambas:Video Haibunda]

REKOMENDASI DONGENG FABEL LAINNYA

Ilustrasi ibu dan anak membaca buku atau dongeng

Ilustrasi membacakan dongeng fabel untuk pengantar tidur anak. Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph

4. Cerita fabel Kijang dan Anjing Hutan

Di sebuah hutan hiduplah anjing hutan dan kijang yang saling berdampingan. Suatu saat hutan tersebut dilanda bencana sampai-sampai para anjing hutan saling memakan kawanannya sendiri untuk bertahan hidup.

Mereka khawatir akan punah jika saling memakan saudaranya sendiri. Akhirnya mereka berunding dan memutuskan untuk memakan kawanan kijang yang sedang minum. Sontak kawanan kijang pun berlarian.

Namun, ada satu kijang yang terpisah dari kawananya. Saat hendak dimakan, tiba-tiba anjing hutan itu menginjak patahan kayu sampai melukai kakinya. Ia meminta bantuan kepada kijang itu. Kijang pun membantunya.

Saat kawanan anjing hutan lainnya mengepung kijang, justru anjing hutan yang kakinya terluka membela kijang. Kijang pun selamat.

Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita ini ialah kebaikan akan berbuah kebaikan pula.

5. Cerita fabel Keledai dan Anjing

Hiduplah seorang saudagar kaya bersama anjing sebagai pengawalnya dan seekor keledai. Saat dalam perjalanan setelah belanja banyak, mereka melewati hutan.

Tiga orang perampok menghadang saudagar itu. Kemudian, anjing sebagai pengawal membela tuannya sampai terluka. Begitu juga dengan keledai.

Setibanya mereka di tempat tujuan. Anjing dan Keledai mengiba kepada tuannya agar diberi makan dan minum. Bukannya memberi mereka makan.

Saudagar kaya yang tidak tahu terimakasih itu malah mengusir anjing dan keledainya yang sangat berjada. Anjing dan Keledai pergi dengan perasaan sedih.

Pesan moral yang tersirat dalam fabel ini ialah agar selalu mengucapkan terima kasih terhadap orang yang sudah berbuat baik dan jangan melupakan jasanya.

6. Cerita dongeng Sapi dan Harimau

Di atas pohon besar bernama Ewo, tinggal Harimau bersama anaknya bernama Sotalimokape. Di bawah pohon itu juga tinggal Sapi bersama anaknya bernama Sotalimopuru.

Harimau dan Sapi jarang bertemu walaupun hidup bertetangga. Sedangkan anak mereka, Sotalimokape dan Sotalimopuru bersahabat dan selalu bermain bersama.

Suatu hari, Harimau melihat Sapi dan ingin sekali memakannya. Namun, ia takut ketahuan anaknya dan anak Sapi. Jadi, ia berusaha membuat jebakan berupa lubang tanah di bawah pohon Ewo kemudian ditutupi dengan daun rumput yang biasa menjadi makanan Sapi.

Sapi terperangkap ke dalam jebakan itu dan dimakan oleh Harimau. Anak Sapi datang dan mencari ibunya namun tidak menemukannya. Anak Harimau memberitahu bahwa Sapi dimakan oleh ibu Harimau. Anak Sapi pun sedih.

Sejak saat itu Sotalimopuru memutuskan pindah tempat tinggal. Setelah berpisah bertahun-tahun Sotalimopuru dan Sotalimokape kembali bertemu dan tetap bersahabat.

Cerita ini mengajarkan betapa indahnya persahabatan dan tidak perlu dendam terhadap kesalahan yang telah diperbuat orang lain.

7. Cerita fabel Kancil dan Buaya

Suatu hari, ada Kancil berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Karena makanan di sekitar kediamannya telah berkurang, Kancil pun pergi untuk mencari di luar kawasannya.

Saat dihadapkan dengan sungai yang harus diseberanginya, Kancil mendapati banyak sekali buaya yang sedang kelaparan. Saat mendekati tepi sungai, ia pun memerintahkan kepada Buaya untuk memanggil kawanannya sebab Raja Hutan akan memberi mereka makan.

Kawanan Buaya itu pun diminta berbaris ke permukaan karena jumlah mereka hendak dihitung Kancil. Buaya pun menuruti perintah Kancil. Tapi ternyata itu hanyalah tipu daya Kancil agar ia dapat menyeberangi sungai tanpa cengkraman para Buaya.

Cerita yang sudah tidak asing ini mengajarkan bahwa kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan.