
parenting
3 Cerita Fabel Populer untuk Anak Beserta Pesan Moralnya
HaiBunda
Selasa, 13 Oct 2020 15:41 WIB

Salah satu jenis dongeng yang digemari oleh anak-anak adalah fabel. Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang, di mana binatang-binatang tersebut adalah tokohnya.
Para binatang digambarkan memiliki perilaku layaknya manusia, Bunda. Mereka dapat berbicara, bekerja, berpikir, atau melakukan aktivitas manusia. Biasanya, cerita fabel berisi konflik antar tokoh binatang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fabel berasal dari bahasa Inggris, yaitu fable. Fable adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang.
Berbeda dari jenis dongeng lain, fabel memiliki unsur cerita yang jenaka dan kebanyakan ditujukan untuk anak-anak, sehingga alur cerita mulai dari awal, titik klimaks sampai akhir cerita berisi pesan moral baik dan selalu diakhiri secara damai, baik-baik tanpa kekerasan, Bunda.
Berdasarkan jurnal tahun 2014 yang berjudul 'Nilai Edukasi dalam Fabel', fabel dapat membentuk kepribadian anak karena karakter yang diperankan oleh binatang, tanaman, atau benda lainnya dapat diibaratkan sebagai sifat manusia. Sehingga merupakan sarana yang membantu orang tua untuk mendidik dan mewujudkan karakter anak yang lebih baik.
Dongeng anak ini tidak mengandung unsur-unsur magis, khayalan dan angan-angan layaknya dalam mite atau mitos dan legenda, Bunda. Namun, lebih mengedepankan kefaktualan supaya pesan moral dapat dipahami anak-anak.
![]() |
Nah, berikut tiga cerita fabel populer yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
1. Cerita kancil dan buaya
Kancil merupakan tokoh yang paling populer di antara tokoh dongeng anak Indonesia. Terdapat beberapa fabel yang menceritakan tentang si kancil, seperti kancil dan harimau ataupun kancil dan petani. Namun, salah satu judul yang paling terkenal, yaitu 'Kancil dan Buaya'.
Ini menceritakan tentang seekor kancil yang sedang berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Karena makanan di sekitar wilayahnya sudah habis, si kancil pun bergegas pergi keluar untuk mencari makan. Namun, di tengah jalan, dia harus menyeberangi sungai yang dipenuhi sekumpulan buaya yang lapar.
Dengan kecerdikannya, si kancil menyuruh para buaya untuk berbaris berjajar. Padahal si kancil sedang memperdaya semua buaya tersebut. Pesan moral yang ada pada cerita ini, meskipun kancil binatang kecil, namun jangan pernah meremehkannya karena kecerdikan yang dimilikinya dapat mengalahkan binatang besar dan buas.
2. Cerita kelinci dan kura-kura
Bercerita tentang perlombaan balap antara kelinci yang cepat dan kura-kura yang terkenal lambat. Alkisah, kelinci kerap pamer mempertontonkan keahliannya dalam berlari cepat kepada semua binatang yang ada di hutan.
Suatu ketika, kelinci bertemu kura-kura yang tampak berjalan sangat lambat. Dengan congkak, kelinci mengejek kura-kura karena sangat lambat dan mengajaknya untuk lomba lari.
Keesokan harinya lomba lari antara kura-kura dan kelinci pun dimulai. Dalam sekejap, kelinci dengan cepat berlari dan hilang dari pandangan mata. Sementara, kura-kura terus melangkahkan kakinya perlahan hingga suatu ketika kelinci menyadari bahwa kura-kura sudah tertinggal jauh di belakangnya.
Sang kelinci akhirnya memutuskan untuk beristirahat sejenak hingga terlelap. Sedangkan kura-kura tetap berjalan hingga mencapai garis finish.
Saat kelinci terbangun, dia memeriksa ke belakang apakah kura-kura masih berada di sana. Mengetahui, kura-kura sudah tidak ada, kelinci mulai panik dan bergegas menyusul kura-kura, yang ternyata sudah berada di garis finish.
Pesan moral dari cerita ini adalah jangan pernah menganggap remeh orang lain. Sebab, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
3. Cerita beruang dan lebah
Berkisah tentang seekor beruang yang tengah menjelajahi hutan untuk mencari makan. Di tengah pencarian, dia menemukan pohon tumbang, di mana terdapat sarang tempat lebah menyimpan madu.
Beruang itu mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tersebut untuk mencari tahu apakah lebah-lebah sedang berada dalam sarang tersebut. Bertepatan dengan itu, sekumpulan kecil lebah terbang pulang dengan membawa banyak madu.
Mengetahui sarangnya diusik, para lebah mendekati beruang dan menyengatnya dengan tajam lalu lari bersembunyi ke dalam lubang batang pohon. Seketika Beruang tersebut menjadi sangat marah, loncat ke atas batang yang tumbang tersebut dan dengan cakarnya menghancurkan sarang lebah.
Tetapi hal itu malah membuat seluruh kawanan lebah yang berada di dalam sarang keluar dan menyerang beruang. Beruang pun akhirnya lari terbirit-birit dan hanya dapat menyelamatkan dirinya dengan cara menyelam ke dalam air sungai.
Pesan moral dari kisah beruang dan lebah ini adalah lebih bijaksana untuk menahan diri ketika ada masalah, ketimbang menambah masalah dengan melampiaskan emosi, Bunda.
Selamat menceritakan fabel ini kepada buah hati ya, Bunda. Dan jangan lupa, beri tahu pesan moral dari cerita ini.
Simak juga Bunda, manfaat berdongeng untuk anak pada video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Dongeng Anak Fabel untuk Si Kecil: Cerita Kancil dan Siput

Parenting
Ide Dongeng Anak Sebelum Tidur: Kisah Semut dan Belalang

Parenting
Cerita Gajah dan Semut, Bisa Dibaca Bersama Si Kecil Sebelum Tidur

Parenting
Dongeng Anak: Bangga Berbahasa Indonesia

Parenting
Kumpulan Dongeng Si Kancil yang Bisa Bunda Ceritakan pada Anak

9 Foto