HaiBunda

PARENTING

Bayi Baru Lahir Wajib Skrining Hipotiroid Kongenital, Begini Tahapannya Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 07 Sep 2022 04:00 WIB
Ilustrasi Skrining Hipotiroid Kongenital/Foto: Getty Images/iStockphoto/Lakshmi3
Jakarta -

Baru-baru ini pemerintah telah meluncurkan kembali program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK), Bunda. Skrining ini berlaku untuk bayi baru lahir di seluruh Indonesia.

Ke depannya, skrining ini akan menjadi pemeriksaan wajib bagi bayi baru lahir. Skrining ini akan memeriksa apakah bayi mengalami kekurangan hormon tiroid bawaan.

Program ini merupakan langkah dari transformasi layanan primer yang menekankan pada upaya promotif preventif mengingat sebagian besar kasus kekurangan Hipotiroid Kongenital tidak menunjukkan gejala. Gejala khas akan terlihat seiring dengan bertambahnya usia anak.


Hipotiroid pada anak

Dokter Spesialis Anak, dr. Jeshika Febi Kusumawatti, Sp.A, mengungkapkan sejauh ini kasus Hipotiroid Kongenital lebih banyak ditemukan pada bayi baru lahir, Bunda. Di Indonesia, IDAI menjelaskan, prevalensinya 1 di antara 2.000 bayi baru lahir.

Dalam kasus Hipotiroid Kongenital, kelenjar tiroid tak berfungsi secara maksimal sehingga tidak cukup memproduksi hormon tiroid untuk metabolisme tubuh. Gangguan tiroid ini merupakan kelainan bawaan yang disebut juga kelainan pembentuk kelenjar tiroid.

Lebih lanjut, dr. Jeshika mengatakan bayi yang mengalami Hipotiroid Kongenital umumnya terlahir normal. Namun, bila tidak segera ditangani maka bayi akan mengalami kondisi berat hingga kematian. Kondisi ini bisa dicegah dengan dilakukannya skrining pemeriksaan kadar hormon tiroid pada bayi baru lahir.

Tahapan pelaksanaan skrining Hipotiroid Kongenital

Melansir dari situs resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id, Skrining Hipotitroid Kongenital (SHK) adalah uji saring yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital dan bayi yang bukan penderita.

Pada pelaksanaannya, SHK dilakukan dengan pengambilan sampel darah pada tumit bayi yang berusia minimal 48 sampai 72 jam dan maksimal 2 minggu. Pengambilan darah ini dilakukan pada tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan pemberi layanan Kesehatan Ibu dan Anak.

Darah diambil sebanyak 2-3 tetes dari tumit bayi, kemudian diperiksa di laboratorium, Bunda. Apabila hasilnya positif, maka bayi harus segera diobati sebelum usianya 1 bulan agar terhindar dari kecacatan, gangguan tumbuh kembang, serta keterbelakangan mental dan kognitif.

"Setetes darah tumit menyelamatkan hidup anak-anak bangsa. Karena begitu kita tahu kadar tiroidnya rendah langsung kita obati. Pengobatannya bisa berlangsung seumur hidup supaya mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal," lanjut Dante.

Lantas apa yang menjadi penyebab Hipotiroid Kongenital ini ya, Bunda? Klik baca halaman berikutnya, yuk.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa saksikan juga video teknik menyusui bayi baru lahir berikut ini:



(mua/fir)
DITURUNKAN DARI BUNDA SELAMA KEHAMILAN

DITURUNKAN DARI BUNDA SELAMA KEHAMILAN

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Jarang Disadari Orang Tua, ini 7 Tanda Anak Jadi Pelaku Bullying di Sekolah

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

Jawaban Bijak Raffi Ahmad saat Ditanya soal Sejumlah Bisnisnya yang Bangkrut

Mom's Life Tim HaiBunda

Cerita Raffi Ahmad Belajar dari Sang Putra Rafathar soal Bisnis

Mom's Life Tim HaiBunda

7 Resep Mochi Lembut Anti Gagal, ala Daifuku Jepang hingga Isi Cokelat

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Pola Tidur Bayi 0-3 Bulan untuk Perkembangannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Risiko Diabetes Meningkat 5-6 Kali Lipat Jika Keluarga Punya Riwayat Ini

16 Th Menikah, Intip Kebersamaan Uki Eks Noah Bersama Metha Yunatria dan Ketiga Anak

7 Resep Mochi Lembut Anti Gagal, ala Daifuku Jepang hingga Isi Cokelat

Jarang Disadari Orang Tua, ini 7 Tanda Anak Jadi Pelaku Bullying di Sekolah

Ketahui Pola Tidur Bayi 0-3 Bulan untuk Perkembangannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK