Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Mengadopsi Anak di Indonesia, Ternyata Begini Prosedurnya Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 08 Sep 2022 04:00 WIB

Close up Asian Baby girl inside  baby backpack with her mother sit in swing in playgrounds.
Ilustrasi Cara Adopsi Anak di Indonesia/Foto: iStock

Memiliki anak adalah salah satu impian setiap pasangan, Bunda. Namun, ada beberapa pasangan yang belum mendapatkan keberuntungan untuk dititipkan seorang anak, sehingga mereka memutuskan untuk mengadopsi seorang anak.

Berbicara tentang mengadopsi anak, ada serangkaian persyaratan dan prosedur yang harus dijalani agar legal secara hukum. Di Indonesia sendiri, ada peraturan yang menjelaskan mengenai tata cara pengangkatan anak.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak, bahwa tata cara pengangkatan anak antarwarga Negara Indonesia bahwa seseorang bisa mengangkat atau mengadopsi anak paling banyak dua kali dengan jarak waktu paling singkat dua tahun.

Persyaratan menjadi orang tua asuh

Mengutip dari laman kemensos.go.id, ada beberapa syarat umum agar bisa menjadi calon orang tua asuh, Bunda. Berikut ini deretannya:

  • Sehat jasmani dan rohani.
  • Berumur paling rendah 30 tahun dan paling tinggi 55 tahun.
  • Beragama sama dengan agama calon anak angkat.
  • Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindakan kejahatan.
  • Berstatus menikah secara sah paling singkat 5 tahun.
  • Tidak merupakan pasangan sesama jenis.
  • Tidak atau belum memiliki anak atau hanya memiliki 1 orang anak.
  • Dalam keadaan mampu secara ekonomi dan sosial.
  • Memperoleh persetujuan anak dan izin tertulis dari orang tua wali anak.
  • Membuat surat pernyataan tertulis bahwa pengangkatan anak adalah demi kepentingan terbaik bagi anak, kesejahteraan dan perlindungan anak.
  • Telah mengasuh calon anak paling singkat 6 bulan, sejak izin pengasuhan diberikan.
  • Adanya laporan sosial dari pekerja sosial.
  • Memperoleh izin Menteri Sosial atau Kepala Instansi Sosial Provinsi.

Calon orang tua angkat dapat memilih jenis-jenis kelamin anak angkat dan dapat juga mengangkat anak dengan disabilitas, Bunda.

Syarat calon anak adopsi

Sementara itu, Kementerian Sosial mengungkapkan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon anak angkat atau anak yang akan diadopsi, Bunda. Berikut deretannya dirangkum kemensos.go.id:

  • Anak yang belum berusia 18 tahun.
  • Merupakan anak telantar atau ditelantarkan.
  • Berada dalam asuhan keluarga atau dalam lembaga pengasuhan anak.
  • Memerlukan perlindungan khusus.

Prosedur pengangkatan anak

Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 1983 tentang Pengangkatan Anak merupakan penyempurna dari Surat Edaran Mahkamah Agung No.2 Tahun 1979. Menegaskan bahwa prosedur adopsi anak sebagai berikut:

1. Membuat permohonan

Orang tua yang hendak mengadopsi anak mengirimkan surat permohonan. Bila adopsi terjadi antara orang tua WNI-WNI dan WNI single parent, maka surat permohonan adopsi anak disampaikan ke Kementerian Sosial (Kemensos).

2. Pembentukan tim

Setelah surat permohonan pengangkatan anak diterima Dinsos dan Kemensos, maka akan dibentuk Tim Pertimbangan Perizinan Pengangkatan Anak (Tippa). Tim Tippa ini diketuai kepala dinas atau kepala bidang rehabilitasi sosial.

Di Kemensos, tim Tippa diketuai Dirjen Rehabilitasi Sosial dengan anggota dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kementerian dalam Negeri (Kemendagri), dan Kemenkum HAM, Kemenkes, dan Polri.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat prosedur pengangkatan anak selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa simak juga video merk pasta gigi anak di bawah Rp10 ribu berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PROSEDUR PENGANGKATAN ANAK

Close up Asian Baby girl inside  baby backpack with her mother sit in swing in playgrounds.

Ilustrasi Cara Adopsi Anak di Indonesia/Foto: Getty Images/iStockphoto/BbenPhotographer

3. Pemeriksaan kelayakan

Setelahnya, Tim Tippa mengirim Tim Pekerja Sosial (Peksos) ke rumah calon orang tua angkat. Tim Peksos mengadakan dialog dengan calon orang tua angkat kelayakan secara psikologi, sosial, ekonomi, dan melihat segala aspek kelayakan untuk bisa mendapatkan hak asuh.

Tak hanya itu, Tim Peksos mengunjungi calon orang tua angkat selama dua kali dalam masa enam bulan, Bunda. Tim Peksos pun akan menyampaikan hasil ke tim Tippa.

4. Tim Tippa meminta kelengkapan

Berdasarkan rekomendasi tim Peksos, tim Tippa akan meminta kelengkapan orang tua angkat, antara lain sebagai berikut:

Banner Kalimat Larangan dalam Didik Anak
  • Pasangan harus berstatus menikah dengan usia minimal 25 tahun dan maksimal 45 tahun.
  • Bukti pernikahan yang sah, minimal 5 tahun. Berarti, orang tua angkat yang pernikahannya kurang dari lima tahun tidak akan diizinkan.
  • Surat keterangan sehat jasmani rohani dari rumah sakit.
  • Keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran hukum atau Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
  • Surat keterangan penghasilan sehingga layak mengangkat anak.

Jika semua syarat tersebut dipenuhi, maka Mensos akan memberikan rekomendasi berdasarkan tim Tippa diizinkan mengangkat anak.

5. Surat rekomendasi adopsi diterbitkan

Pada tahap ini, orang tua angkat mendapatkan hak pengasuhan sementara selama enam bulan, Bunda. Setelah masa pengasuhan sementara selama 6 bulan hasilnya baik, maka pengangkatan anak akan ditetapkan oleh pengadilan.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda