Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tata Cara Salat Dhuha 2 dan 4 Rakaat, Niat, Doa, Waktu Beribadah & Keutamaan

Regitha Mandasari Putri Suryana   |   HaiBunda

Jumat, 11 Aug 2023 15:05 WIB

ilustrasi salat berdoa
Ilustrasi salat dhuha/Foto: Getty Images/iStockphoto/Rifka Hayati

Salat Dhuha adalah salah satu salat sunnah yang dianjurkan bagi umat Muslim untuk dilakukan. Salat Dhuha juga dikenal dengan sebutan salat Ishraq atau salat Duha.

Salat Dhuha dilakukan setelah terbitnya matahari dan sebelum masuk waktu salat Dhuha. Salat Dhuha dikerjakan dengan cara melakukan dua atau empat rakaat sesuai dengan keinginan.

Sebagai salah satu salat sunnah, salat Dhuha memiliki banyak manfaat dan keutamaan bagi yang melakukannya. Selain sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, salat Dhuha dapat membantu menenangkan hati dan pikiran, meningkatkan produktivitas, serta membawa berkah dalam hidup.

Banner Mata Minus Anak

Jika ingin melakukannya, ketahui bacaan dan tata caranya yang benar mulai dari  niat, doa, dan waktu paling tepat untuk beribadah, agar kita dapat meraih berbagai manfaat dan keberkahan dari salat sunnah ini.

Tata Cara Salat Dhuha 2 Rakaat dan 4 Rakaat

Salat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Salat ini dilakukan setelah matahari mulai terbit sekitar 15 hingga 20 menit, dan dapat dilakukan secara sendiri-sendiri ataupun berjamaah di masjid.

Agar ibadah salat Dhuha berjalan dengan lancar, sangat penting untuk mengetahui tata cara salat Dhuha yang benar. Berikut ini adalah tata cara salat Dhuha 2 rakaat dan 4 rakaat lengkap dengan niat dan doa-doa yang harus diketahui oleh umat Islam.

1. Membaca Niat Salat Dhuha

Niat Shalat Dhuha 2 Rakaat

أصلى سنة الضحى ركعتين لله تعالى

Ushalli sunnatad dhuha rak'ataini lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat shalat Dhuha dua rakaat karena Allah."

Niat Shalat Dhuha 4 Rakaat

أصَلَّى سُنَّةَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِآدَاءُ اللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadh dhuhaa arba'aa rokaaaatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi taalaa.

Artinya: "Aku niat shalat Dhuha empat rakat karena Allah."

2. Membaca Doa Iftitah

Ini dia doa iftitah, doa yang dibaca setelah takbiratul Ihram:

للهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .

Allaahu akbar kabiroo walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa’ashiilaa, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

Artinya: "Allah maha besar dengan sebesar besarnya. Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri."

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah wajib dibaca dalam setiap salat, termasuk salat wajib dan sunnah. Berikut ini adalah teks Surat Al-Fatihah dalam bahasa Arab, latin, beserta terjemahannya:

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

ar-raḥmānir-raḥīm

Artinya: “Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”

مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ

māliki yaumid-dīn

Artinya: “Yang menguasai di Hari Pembalasan.” 

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn

Artinya: “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” 

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Artinya: "Tunjukkanlah kami jalan yang lurus."

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: “(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

4. Membaca satu surah di dalam Al Quran

Pada rakaat pertama salat Dhuha, disarankan untuk membaca Surah Asy-Syams, sedangkan pada rakaat kedua, yang dibaca adalah Surah Ad-Dhuha. Hal ini sejalan dengan panduan yang disebutkan oleh Ustadz Arif Rahman dalam bukunya, "Panduan Salat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW.”

Surat yang Dianjurkan Dibaca saat Salat Dhuha Menurut Hadits

Rakaat Pertama: Asy-Syams

وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ

wasy-syamsi wa ḍuḥāhā

Artinya: “Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari.”

وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ

wal-qamari iżā talāhā

Artinya: “demi bulan apabila mengiringinya.”

وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ

wan-nahāri iżā jallāhā

Artinya: “demi siang apabila menampakkannya."

وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ

wal-laili iżā yagsyāhā

Artinya: “demi malam apabila menutupinya (gelap gulita)."

وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ

was-samā`i wa mā banāhā

Artinya: “demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan).” 

وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ  

wal-arḍi wa mā ṭaḥāhā

Artinya: “demi bumi serta penghamparannya.”

وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ

wa nafsiw wa mā sawwāhā

Artinya: “ demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya.”

فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ

fa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhā

Artinya: “maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya.”

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ

qad aflaḥa man zakkāhā

Artinya: “sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu).”

وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ

wa qad khāba man dassāhā

Artinya: “dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” 

كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآ ۖ

kadżdżabaṡ ṡamụdu biṭagwāhā

Artinya: “(Kaum) samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (zalim)."

اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰىهَاۖ

idżimba'aṡa asyqāhā

Artinya: “ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka.”

فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗ

fa qāla lahum rasụlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā

Artinya: “lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya."

فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ

fa każżabụhu fa 'aqarụhā fa damdama 'alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhā

Artinya: “Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah).”

وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَا

wa lā yakhāfu 'uqbāhā

Artinya: “dan Dia tidak takut terhadap akibatnya.”

Rakaat Kedua: Adh-Dhuha

وَٱلضُّحَىٰ

waḍ-ḍuḥā

Artinya: “Demi waktu matahari sepenggalahan naik.”

وَٱلَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ

wal-laili iżā sajā

Artinya: “dan demi malam apabila telah sunyi (gelap).”

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ

mā wadda’aka rabbuka wa mā qalā

Artinya: “Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.”

وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ

wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā

Artinya: “Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”

وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰٓ

wa lasaufa yu’ṭīka rabbuka fa tarḍā

Artinya: “Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.”

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَـَٔاوَىٰ

a lam yajidka yatīman fa āwāa

Artinya: “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?”

وَوَجَدَكَ ضَآلًّا فَهَدَىٰ

wa wajadaka ḍāllan fa hadā

Artinya: “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.”

وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰ

wa wajadaka ‘ā`ilan fa agnā

Artinya: “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.” 

فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ

fa ammal-yatīma fa lā taq-har

Artinya: “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.”

وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ

wa ammas-sā`ila fa lā tan-har

Artinya: “Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.”

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

wa ammā bini’mati rabbika fa ḥaddiṡ

Artinya: “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.”

5. Rukuk

Gerakan rukuk dalam salat adalah saat membungkukkan punggung ke depan, dengan meletakkan telapak tangan pada lutut, jari-jari menyebar, dan punggung sejajar. Pada tahapan ini, umumnya dibaca doa:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhana rabbiyal 'adhimi wa bihamdihi. (3x)

Artinya: “Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan maha terpuji.”

6. I'tidal

Ketika melakukan gerakan i'tidal dalam salat, terdapat dua bacaan yang dibaca, yaitu tasmi dan tahmid. Bacaan tasmi dilakukan saat bangkit dari rukuk sambil mengangkat tangan sejajar dengan telinga atau dada. Sementara itu, tahmid dibaca setelah tasmi, ketika kedua tangan diletakkan di samping tubuh, atau dalam posisi berdiri biasa.

Bacaan tasmi:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allahu liman hamidah.

Artinya: “Aku mendengar orang yang memuji-Nya.”

Bacaan tahmid:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du.

Artinya: "Ya Allah Tuhan Kami, Bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu." 

7. Sujud pertama

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ‎

Subhaana rabbiyal a'la wa bihamdihi (3x)

Artinya: “Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.”

8. Duduk di antara dua sujud

رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku."

9. Sujud kedua

Membaca doa yang sama seperti di sujud pertama:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ‎

Subhaana rabbiyal a'la wa bihamdihi (3x)

Artinya: “Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.”

10. Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sesuai yang dilakukan pada rakaat pertama

11. Tasyahud akhir dan salam

اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. As salaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah.

Aallaahumma shalli'alaa muhammad, wa'alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. Wabaarik'alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: “Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad.

Ya Allah, limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahi lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam."

Setelah membaca tasyahud akhir, diikuti dengan salam:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu alaikum wa rahmatullah.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu."

3 Doa Setelah Salat Dhuha 2 Rakaat dan 4 Rakaat

Beautiful Asian young Muslim woman sit on the floor in her house and praying for a holy god - Allah in Islam believe.Ilustrasi doa salat dhuha/ Foto: Getty Images/golfcphoto

Salat Dhuha terdiri dari 2 rakaat atau 4 rakaat, tergantung pada keinginan dan kemampuan dari yang menjalankan ibadah tersebut. Selain salat, setelah selesai beribadah, biasanya umat Islam akan membaca beberapa doa yang disunnahkan. 

Doa Setelah Salat Dhuha yang Paling Sering Digunakan

Setelah menyelesaikan salat Dhuha, sebaiknya kita membaca doa yang disunahkan agar mendapatkan keberkahan dan manfaat dari salat tersebut. Berikut akan dijelaskan mengenai doa setelah salat Dhuha yang paling sering digunakan dan akan membantu meningkatkan keberkahan ibadah salat Dhuha bagi kita semua. 

للّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka.

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.

Artinya:

"Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuhaMu, kecantikan itu adalah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu."

"Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMu yang shaleh."

Doa Setelah Salat Dhuha Riwayat Imam Nasa’i

Salah satu doa setelah salat Dhuha yang dapat dilafalkan adalah doa yang diriwayatkan oleh Imam Nasa'i. Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca setiap selesai salat Dhuha, karena di dalamnya terdapat permintaan ampunan dan keberkahan dari Allah SWT yang sangat berarti bagi kehidupan kita sebagai umat Islam. Berikut doa setelah salat Dhuha riwayat Imam Nasa'i dan makna di balik doa tersebut.

Diriwayatkan oleh An Nasa'i dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa doa setelah salat Dhuha yang pertama, Rasulullah Saw mengucapkan doa tersebut sampai seratus kali.

Rasulullah SAW telah salat dhuha, kemudian beliau bersabda (dengan doa):

‏ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Allahummaghfirli wa tub 'alayya innaka antat tawwabur rohimu.

Artinya: “ Ya Allah, ampunilah aku dan maafkan lah aku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Pengampun).”

Doa Setelah Salat Dhuha untuk Mohon Ampun

Doa setelah menunaikan Salat Dhuha memiliki tujuan untuk memohon ampun kepada Allah SWT, mendapatkan keberkahan dalam rezeki, dan mengharapkan pengampunan atas segala dosa yang pernah dilakukan. Berikut merupakan bacaan doa setelah Salat Dhuha yang dimaksud:

اَللَّهُمَّ لَكَ اْلحَمْدُ، أَصْبَحْتُ عَبْدَكَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ، خَلَقْتَنِيْ وَلَمْ أَكُ شَيْئاً، اَسْتَغْفِرُكَ لِدِيْنِيْ، فَإِنَّهُ قَدْ اَرْهَقَتْنِيْ ذُنُوْبِيْ، وَ أَحَاطَتْ بِيْ، إِلاَّ أَنْ تَغْفِرَهَا، فَاغْفِرْهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

ka wa wa'dika, khalaqtanii wa lam aaku syay'an, astaghfiruka lidiiynii, fa innahu qad arhaqatnii dhunuubii, wa ahaatat bii, illa.

Artinya:

" Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Aku memasuki waktu pagi sebagai hamba-Mu untuk memenuhi janji-janji-Mu. Engkau menciptakan aku sementara aku bukan apa-apa. Aku memohon ampunan kepada-Mu untuk agamaku, sesungguhnya dosa-dosaku telah membebaniku dan telah meliputiku kecuali Engkau memaafkannya, maka maafkanlah wahai Dzat paling penyayang di antara para penyayang."

Bacaan Dzikir setelah Salat Dhuha: Arab, Latin, dan Artinya

Dzikir setelah menunaikan Salat Dhuha disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ‏:‏ صَلَّى رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم الضُّحَى ثُمَّ قَالَ‏:‏ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، حَتَّى قَالَهَا مِئَةَ مَرَّةٍ

An Aaishaata radiya Allahu anhaa qaalat: Sallaa Rasuulu Allahi sallallaahu 'alayhi wa sallamadh dhuhah thumma qaala: Allahumma ighfir lii, wa tub 'alayya, innaka antat tawaabur rahiim, hattaa qaalaha mi'ata marra.

Artinya: Aisyah berkata, "Rasulullah SAW melaksanakan salat dhuha, kemudian beliau mengucapkan: Allohummaghfirli wa tub 'alayya innaka antat tawwabur rohimu (Ya Allah, ampuni dosa saya dan terimalah taubat saya. Sesungguhnya Engkau maha penerima tobat dan Maha Pengampun), hingga 100 kali." (HR Bukhari).

Keutamaan Salat Dhuha

Keutamaan Salat Dhuha telah dijelaskan dalam beberapa hadits Rasulullah SAW, salah satunya disampaikan oleh Abu Dzar:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

Yuṣbiḥu 'alā kulli sulāman min aḥadikum ṣadaqatun, fa kullu tasbīḥatin ṣadaqah, wa kullu taḥmīdatin ṣadaqah, wa kullu tahlīlatin ṣadaqah, wa kullu takbīratin ṣadaqah, wa amrun bil-ma'rūfi ṣadaqah, wa nahyun 'anil-munkari ṣadaqah, wa yujzī'u min dhālika rak'ataani yarka'uhumā minaḍ-ḍuḥā.

Artinya: "Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (Subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (Alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (Laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma'ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka'at." (HR Muslim).

Melansir dari Buku Referensi Kesejahteraan Psikologis dengan Salat Dhuha karya Faqih Purnomosidi, S.Psi., M. Pi., berikut adalah tiga keutamaan lain dari salat Dhuha:

Salat Dhuha merupakan jalan akan rezeki, rahmat, dan nikmat Allah sepanjang hari. Rasulullah bersabda yang artinya:

“Wahai anak Adam jangan sekali-kali engkau malas melakukan salat 4 rakaat pada pagi hari niscaya nanti akan kucukupi kebutuhanmu hingga sore hari.” (H.R. Al-Hakim dan At-Tabrani, dakam Makhdlori 2012).

Salat Dhuha sebagai pelindung dari api neraka. Rasulullah bersabda yang artinya:

“Barang siapa yang melakukan salat fajar, kemudian ia berdzikir hingga matahari terbit dan melakukan salat 2 rakaat, niscaya Allah SWT akan mengharamkan api neraka menyentuh tubuhnya.” (H.R. Al-Baihaqi, dalam Makhdlori 2012).

Salat Dhuha adalah jalan menuju surga. Rasulullah bersabda yang artinya: “Di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab ad-dhuha (puntu dhuha) dan pada hari kiamat nanti aka nada orang yang memanggil.

“Dimana orang yang senantiasa mengerjakan Salat Dhuha? Ini pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang Allah.” (H.R. At-Tabrani, dalam Makhdlori 2012).

Waktu Terbaik Menunaikan Ibadah Salat Dhuha 2 Rakaat dan 4 Rakaat

Berdasarkan buku Fiqh Bersuci dan Shalat, disebutkan bahwa rentang waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan Salat Dhuha adalah mulai satu menit setelah matahari terbit hingga 10 menit sebelum masuk waktu Dhuhur. Namun, waktu yang paling utama untuk melaksanakan Salat Dhuha adalah saat anak unta mulai kepanasan, yaitu di pertengahan antara terbit matahari hingga masuk waktu Dhuhur.

صَلاَ ةُ الْأَوَّابِيْنَ حِيْنَ تـَرْمَضُ الْفِصَال

"Salat awwabin (orang yang kembali kepada Allah) adalah pada saat anak unta mulai kepanasan." - H.R. Muslim dari Said bin Arqom

Contoh, jika seandainya matahari terbit adalah pada pukul 6 dan waktu Dhuhur adalah pada pukul 12, maka waktu terbaik melaksanakan Salat Dhuha adalah pada pukul 9 pagi.

Dengan memperhatikan tata cara Salat Dhuha, niat yang tulus, dan doa yang khusyuk, kita dapat merasakan manfaat besar dari ibadah ini. Salat Dhuha menghadirkan ketenangan jiwa, memperkuat hubungan dengan Allah SWT, dan membawa berkah serta keberkahan dalam setiap aspek kehidupan.

Meskipun sederhana, pelaksanaan Salat Dhuha secara rutin akan membawa pahala yang melimpah dan mendekatkan kita kepada-Nya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda