HaiBunda

PARENTING

5 Cerita Dongeng Islami Anak tentang Puasa Ramadan

Hasna Fadhilah   |   HaiBunda

Selasa, 28 Mar 2023 14:25 WIB
Cerita Islami untuk dongeng Ramadan/ Foto: iStockphoto

Tak terasa Bunda, kita sudah memasuki bulan puasa Ramadan. Bunda dapat membacakan cerita islami tentang puasa sebagai sarana untuk memudahkan anak-anak dalam memahami kewajiban puasa di bulan Ramadan dan kemuliaannya. Kini sudah banyak tersedia beragam dongeng islami tentang puasa dan bulan Ramadan. 

Dalam rangka memperkenalkan, Bunda dapat memilih cerita-cerita islami pendek yang sederhana dan mudah dimengerti. Biasanya cerita-cerita islami tentang puasa atau Ramadan terinspirasi dari kegiatan dan perilaku sehari-hari sehingga lebih dekat dengan kehidupan Si Kecil. 

Lantas dongeng islami pendek apa saja yang dapat menjadi pilihan Bunda untuk dibacakan kepada Si Kecil? Bunda dapat menyimak kumpulan cerita puasa Ramadan yang dikutip dari berbagai buku anak berikut ini. 


1. Cerita islami pendek tentang puasa Ramadan: Belajar Puasa

Cerita islami berikut ini yang berjudul Belajar Puasa dikutip dari buku Dongeng 365 hari, penerbit Gema Insani (2023). 

Belajar Puasa

Seorang anak menangis tersedu-sedu saat ibunya mengharuskan ia berpuasa. Anak itu tak ingin mencoba untuk berpuasa. Ia sudah ketakutan akan kelaparan dan kehausan jika berpuasa. Ia belum mencoba, tapi sudah berpikiran demikian. Berbeda dengan Ahmad, ia mau mencoba puasa dan mengikuti nasihat mamanya untuk belajar puasa sejak kecil.

Mama Ahmad mengatakan bahwa pada zaman Rasulullah anak-anak kecil telah diajari untuk berpuasa. Ahmad tak ingin ikut-ikutan temannya yang merengek-rengek tak mau berpuasa. Selain itu, Ahmad juga giat belajar mengaji saat berpuasa.

Ia mendengar dari mamanya bahwa ibadah yang kita lakukan pada bulan Ramadan akan mendapat pahala yang berlipat. Walaupun kalah, Ahmad tetap bermain dengan riang gembira. Ia tak ingin memanjakan diri walaupun berpuasa.

Saat Maghrib tiba, Ahmad berbuka puasa dengan sukacita. Berbeda dengan anak yang tadi menangis saat disuruh puasa oleh mamanya. Anak tersebut kini hanya mengamati orang tua dan keluarganya yang terlihat sangat bahagia menikmati menu buka puasa.

Pesan moral dari cerita Belajar Puasa

Berlatihlah puasa dan ibadah lainnya sejak dini agar dicintai Allah dan menjadi terbiasa menjalankan ibadah.

2. Dongeng islami tentang puasa di bulan Ramadan: Puasa di Negeri Kangguru

Cerita berjudul Puasa di Negeri Kangguru berikut dikutip dari buku Cerita Islam, penerbit Jejak Pustaka (2022).

Cerita di Negeri Kangguru

Kulangkahkan kakiku dengan berat memasuki halaman ini, masuk sekolah di sini. Hari ini, lagi-lagi aku harus berpuasa dan masuk sekolah di sini. 

“Haduh, mengapa, sih, ayah bunda harus sekolah di Australia? Mengapa tidak di Indonesia saja? Kalau di Indonesia kan enak, waktu Ramadan banyak teman yang sama-sama puasa di sekolah!" gerutuku dalam hati. 

Agama mayoritas di Australia bukan Islam. Jadi, bulan Ramadan tidak memengaruhi jenis pelajaran dan lamanya pelajaran di sekolah. Aku tetap masuk jam 08.30 dan pulang jam 15.00. Tetap ada pelajaran olahraga meskipun di bulan Ramadan. Dan hari ini akan ada pelajaran olahraga! 

Jam pertama dan kedua masih terasa biasa. Aku melirik jam. Tidak terasa jam kedua sudah hampir selesai. Aku sekarang berada di detik-detik sebelum bel pergantian pelajaran berbunyi. Aku takut pelajaran olahraga di jam ketiga akan membuat puasaku batal. Biasanya pelajaran olahraga selalu membuat aku ngos-ngosan dan harus minum banyak air. Serasa aku perlu minum 1 liter air!

“RINGG!!" 

Aku tersentak kembali ke dunia nyata. Aku meneguk air ludahku. Teman-temanku dengan bersemangat berteriak sambil merangkul bahuku, "Ayo. Erin!!! Kamu akan kehilangan serunya pelajaran olahraga kalau kamu terlambat!” Aku menarik napas panjang dan menghembuskannya. 

“Oke!” aku berlari kecil mengikuti mereka. 

Saat pemanasan masih gampang, aku masih merasa normal. Namun, setelah itu kamu harus melakukan push up dan sit up masing-masing 20 kali. Pertama-tama aku melakukannya tanpa keluhan. Namun, di tengah-tengah, tangan dan kakiku terasa sangat capek! Aku sudah mulai ngos-ngosan. Aku istirahat sebentar dan melanjutkan sit up-ku. Karena aku tahu, aku tidak boleh putus asa segampang itu! 

Setelah push up dan sit up selesai, guru meminta murid murid satu kelas untuk berlari mengelilingi lapangan selama 12 menit. "Oh, NOOO!!" Aku ingin berteriak sekeras-kerasnya. Namun, aku berusaha menahannya karena aku tahu itu tidak baik.

Aku sadar, puasa itu bukan hanya menahan makan dan minum, melainkan juga menahan kesabaran. Ketika ada temanku yang sudah mulai berlari, aku menarik napas lagi yang lebih panjang, menghembuskannya perlahan, dan mulai ikut berlari. 

Aku sekarang baru berada di menit ke-6 berlari, dan aku sudah merasa sangat-sangat capek! Aku tetap memaksa diriku untuk menyelesaikan tantangan berlari ini. Karena aku tahu, ini juga melatih kekuatanku yang jarang berlari ini. Pada menit-menit terakhir, aku merasa lebih seperti berlari mengelilingi bumi daripada mengelilingi lapangan. Beberapa menit kemudian, guru akhirnya meniup peluitnya, yang artinya, tugas berlari sudah berakhir "Alhamdulillah! " teriakku dalam hati. 

Aku langsung membungkuk dan duduk sambil mengatur napasku. Beberapa saat kemudian aku sudah merasa lebih baik. Aku langsung membungkuk dan duduk sambil mengatur napasku.

Beberapa saat kemudian aku sudah merasa lebih baik. Aku melihat sekelilingku. Teman-temanku sudah mengambil minum yang sudah disediakan guru. Aku cepat-cepat mengalihkan pandangan ke arah lain. 

Satu temanku menepuk pundakku dan berkata, "Ini Rin, aku mengambilkan minum untukmu. Aku tersenyum. Aku bilang terima kasih dan aku tidak apa-apa. Namun, temanku bilang. "Lho nggak apa-apa, minum aja biar nggak dehidrasi!" Aku berterima kasih dan mengambil minum yang disodorkan temanku. Tentu saja aku tidak meminumnya. 

Kami semua sudah kembali ke kelas untuk persiapan istirahat. Seperti biasa, saat istirahat, teman-temanku akan membuka bekalnya dan makan bersama. Lalu mereka bertanya.

"Lho, Rin, kok kamu nggak makan?" 

"Oh ya, mana bekalmu?" 

"Rin, kamu mau mencoba bekalku?" 

Ketika aku ingin menjawab, aku berusaha untuk tidak tergoda dengan makanan teman-temanku. Jujur, aromanya sangat menggoda. Makanan bekal terlihat sangat enak! Aku beristighfar dalam hati dan permisi untuk pergi ke kamar mandi. 

Akhirnya, aku menyadari kalau pelajaran olahraga tidak akan membuat puasa kita batal. Semua tergantung niat masing-masing. Aku tidak marah ketika teman temanku makan dan minum di depanku. Karena yang berpuasa adalah aku, maka akulah yang harus bersabar dan bisa menahan diri. Di sini aku belajar keluhuran ajaran agamaku, Islam, yaitu toleran terhadap perbedaan. 

Cerita Islami untuk dongeng Ramadan/ Foto: iStockphoto

Pesan moral dari cerita Puasa di Negeri Kangguru 

Berpuasa tidak hanya menahan diri dari lapar dan haus, namun juga melatih kesabaran. Tak hanya itu, saat berpuasa tetap harus menjunjung nilai toleransi kepada orang lain yang tidak menjalankan ibadah semua. 

3. Dongeng islami Ramadan untuk anak TK atau SD: Godaan Puasa Hari Pertama

Cerita anak berjudul Godaan Puasa Hari Pertama berikut dikutip dari buku Cerita Islam, penerbit Jejak Pustaka (2022).

Godaan Puasa Hari pertama 

Aku masih setengah tidur. Aku merasakan bunda mengusap kepalaku sambil membacakan doa bangun tidur. 

"Zidan, ayo bangun, Nak! Ayo, sahur!" Mataku masih berat. Aku mendengar suara bunda lagi. 

"Zidan, ayo bangun! Kita harus sahur karena hari ini kita mulai puasa," kata bunda. 

Aku masih belum membuka mata. Aku mendengar bunda menjelaskan kalau kita harus sahur untuk menyimpan tenaga agar nanti kita kuat berpuasa. Kalau sekarang tidak sahur nanti kita akan lebih cepat merasa lapar. 

Sambil mengantuk, aku meminum minuman hangat yang diberikan bunda. Aku makan sahur meskipun tidak bisa banyak. 

***

Pukul sembilan pagi. Aku merasa sangat lapar. Aku ingat di dalam kulkas ada banyak makanan. Aku berlari menuju kulkas dan membuka pintunya. 

"Wow, keripik singkongnya terlihat enak!" pikirku. Tak sabar aku membuka bungkus keripik singkong itu. Aku bertanya ke bunda, "Bun, boleh makan sekarang?" 

"Eits, sabar, ya, Nak!" jawab bunda sambil memasukkan keripik singkong kembali ke dalam kulkas. 

"Sabar ya, Nak, biar dapat pahala puasa. Hayo, sekarang Zidan boleh bermain dulu!” kata bunda. Aku kembali berlari ke ruang tamu dan melanjutkan permainanku. 

***

Pukul satu siang. Aku mulai bosan dengan permainanku. Aku ingat banyak jajanan yang disimpan di kulkas, Perutku terasa lapar! Aku kembali berlari ke kulkas dan membuka pintunya. 

"Wow, cokelat ini terlihat sangat enak!" Aku tergoda untuk mengambil dan membuka bungkus cokelat itu. 

Ayah yang sedang lewat mengingatkanku, "Zidan, lagi ngapain? Sabar, ya, Nak, ini godaan puasa. Ayo, Zidan boleh bermain lagi dengan kakak!" 

Aku kembali ke ruang tamu dan bermain dengan kakak. 

***

Pukul tiga sore. Aku melihat bunda memasak di dapur. Aroma masakan bunda sangat harum dan menggodaku. Aku merasa lapar lagi. Aku berlari ke dapur. 

"Bun, sudah boleh makan sekarang?" tanyaku. 

"Sabar, ya, Zidan. Zidan sudah berpuasa hari. Tinggal ¾ persen hari lagi, ya. Sabar, ya, Sayang!" jawab bunda.

Kemudian bunda berkata ke kakak, “Kakak, bisa tolong temani adik bermain lagi?" 

"Iya, Bun," jawab kakak. 

"Ayo, Dik, kita bermain!" ajak kakak. Aku kemudian kembali bermain bersama kakak.

***

Pukul lima sore . Bunda sedang menata masakan untuk berbuka di atas meja makan. Es buah di atas meja makan sangat menggodaku. Aku jadi merasa lapaaar… sekali!

"Bun, sudah boleh makan sekarang?" tanyaku ke bunda. 

"Sabar, ya. Sayang, tinggal sedikiit... lagi!" jawab bunda. 

Aku melanjutkan bermain lego di ruang bermain. Tidak lama kemudian, aku mendengar suara azan Magrib. Bunda mengajak kami sekeluarga untuk berbuka puasa. Ayah mengingatkan kami semua jangan lupa membaca doa berbuka puasa.

Alhamdulillah! Hari pertama puasa tahun ini, aku bisa berpuasa penuh sampai Magrib, lho! Meskipun sempat tergoda beberapa kali untuk makan pada siang hari. Setelah waktu berbuka puasa tiba, ternyata aku tidak bisa menghabiskan semua jajanan yang aku inginkan tadi.

Setelah waktu berbuka puasa, ternyata aku cepat merasa kenyang. Ternyata keinginan memakan semua makanan tadi hanya godaan puasa! 

Ayah menyampaikan kalau berpuasa melatih kita untuk sabar dan agar kita bisa merasakan perasaan orang lain yang kekurangan. Di luar sana banyak anak yang lapar dan tidak bisa makan karena tidak ada makanan di rumahnya. Puasa seharusnya membuat kita lebih sabar dan mau berbagi dengan yang lain. Maka pada saat Ramadan, kita mendapatkan pahala yang banyak kalau kita mau bersabar dan mau berbagi dengan orang lain. 

Pesan moral dari cerita Godaan Puasa Hari Pertama 

Menjalankan ibadah puasa memang tidaklah mudah, akan banyak godaan yang datang. Namun sebagai umat Islam, hendaknya menguatkan niat dan tekad untuk menjalankan ibadah puasa hingga akhir. 

Cerita Islami untuk dongeng Ramadan/ Foto: iStockphoto

4. Kisah Islami tentang Ramadan dari putra Nabi: Siang Puasa Malam Ibadah

Kisah puasa dari salah satu putra Nabi Ayub berikut dikutip dari buku Cerita Al-Qur’an: Kisah-kisah Teladan yang Menakjubkan, penerbit Wahyu Media (2007). 

Siang Puasa Malam Ibadah 

Dzulkifli adalah putra Nabi Ayub as dari istrinya Rahmah. Dzulkifli bukanlah nama yang sebenarnya. Nama itu sebenarnya adalah julukan atau panggilan yang baik. 

Sepeninggal Nabi Ayub as, anak keturunannya berada dalam kekuasaan raja tua yang sudah tidak lagi kuat menjalankan pemerintahannya. Pantaslah raja yang bijaksana dan arif itu kemudian mencari calon penerusnya. Diselenggarakanlah sebuah sayembara untuk menemukan orang kuat pengganti dirinya. 

"Syaratnya adalah menjadikan waktu malam untuk mendirikan shalat, dan menjadikan waktu siang untuk melakukan puasa," kata Raja menyampaikan persyaratan. 

Seketika suasana yang semula ramai menjadi hening sesaat. Tak ada satu pun yang berani angkat tangannya. Penduduk tidak ada yang berani menyatakan kesanggupannya. Berarti syarat yang kelihatan ringan itu terasa sangat berat. 

Tiba-tiba seorang pemuda dengan tegas dan gagah berani menyatakan sanggup. 

"Hai pemuda! Siapakah engkau dan benarkah kau sanggup dengan syarat itu?" tanya raja. 

"Nama saya Basyar. Syarat yang tuan ajukan, insya Allah saya sanggup melaksanakannya. Tak hanya puasa di siang hari dan shalat di malam hari, saya pun insya Allah sanggup untuk berlaku sabar," kata pemuda yang pemberani itu. Pantaslah ia bisa memenuhi syarat itu. Ayub as, ayahnya adalah seorang yang penyabar luar biasa. 

Sejak saat itulah ia (Basyar) dipanggil Dzulkifli yang artinya sanggup memegang janji. Karena kesanggupannya menjalankan syarat, Dzulkifli kemudian diangkat menggantikan raja. Bahkan, tak hanya itu, atas kebijaksanaannya, Dzulkifli juga diangkat menjadi ketua Hakim. Penduduk bersuka cita menyambut raja muda yang bijaksana.

Pesan moral dari kisah nabi dengan judul Siang Puasa Malam Ibadah

Dzulkifli, putra dari Nabi Ayub AS memberikan contoh sebagai seseorang yang taat beribadah. Ia selalu menjalankan puasa di waktu siang dan beribadah di waktu malam. Dzulkifli tidak memiliki waktu untuk melakukan perbuatan buruk. 

5. Dongeng islami Ramadan: Nanti Sesudah Buka

Cerita di bawah ini dikutip dari buku 100 Kisah Jenaka untuk Anak Muslim, penerbit Mizan (2009). 

Nanti Sesudah Buka

Ustad Ahmad sedang jalan-jalan pagi setelah shalat Subuh. Di ujung desa, Ustad Ahmad mendapati Mamat dan Bedu sedang ngobrol. Setelah mendekat, Ustad Ahmad terperanjat. Dua anak itu sedang menggunjingkan Arsyad!

“Astagfirullah!” Ustad Ahmad menggeleng-gelengkan kepala. “Kalian ini bagaimana, sih? Pagi-pagi sudah bergunjing! Pada bulan Ramadan, lagi!” 

Seketika Mamat dan Bedu menundukkan kepala. 

“Kalian tahu,” kata Ustad Ahmad lagi, “Menggunjing atau membicarakan keburukan orang lain itu seperti memakan bangkai saudara sendiri! Kalian mau memakan bangkai saudara kalian sendiri? Kalian mau memakan bangkai Arsyad?”

“Hiii….,” Mamat bergidik kengerian. Kepalanya langsung menggeleng-geleng. Bedu juga begitu.

“Kalian nggak mau, kan?” 

“Iya, Tad,” sahut Bedu dan Mamat bersamaan. 

“Apalagi, sekarang ini bulan Ramadhan!” tegas Ustad Ahmad lagi. “Apa kalian masih tetap berpuasa?” 

“Insya Allah, masih, Tad,” jawab Mamat. 

“Bedu? Kamu juga masih berpuasa?”

“Iya, Tad. Insya Allah, masih.”

“Pahala puasa kalian bisa berkurang, bahkan hangus akibat bergunjing. Kalian sudah menahan lapar dan haus sejak subuh hingga magrib. Bisa jadi tidak mendapatkan pahala! Kalian hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga! Apa itu tidak sayang?”

Mamat dan Bedu menganggukkan kepala.

“Nah, jangan ulangi lagi, ya?”

“Iya, Tad.” jawab Mamat dan Bedu serentak. 

Ustad Ahmad pun berlalu. 

“Bagaimana nih, Mat?” tanya Bedu. “Kita, kan, belum tuntas membicarakan masalah Arsyad.” 

“Tenang saja,” sahut Mamat sok tahu. “Jangan bicarakan sekarang. Ini masih waktu puasa. Kita bicarakan saja nanti, setelah berbuka puasa!”

Pesan moral dari cerita puasa mengenai bahaya bergunjing apalagi saat puasa

Seseorang yang membicarakan keburukan orang lain diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Tak hanya itu, apalagi bergunjing saat puasa akan mengurangi pahala puasa tersebut. Karena puasa tidak hanya menahan lapar dan haus namun juga menahan diri untuk tidak berbuat buruk, contohnya bergunjing. 

Semoga kumpulan cerita dongeng islami tentang puasa Ramadan di atas dapat membantu Bunda dalam memilih cerita anak terbaik untuk Si Kecil dalam rangka memperkenalkan kewajiban puasa dan bulan Ramadan ya. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak dongeng lainnya dalam video di bawah ini:



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Bahagia Julie Estelle Dampingi Suami Pebalap Angkat Piala Kemenangan di Jepang

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Nama Selebgram Cilik yang Memiliki Arti Bagus, dari Kamari hingga Freya

Nama Bayi Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Aaliyah Massaid Main Padel 1 Bulan Setelah Melahirkan, Intip Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Belajar dari Bidan Sydney, Acha Sinaga Makan Pedas saat Hamil agar Bayi Terbiasa saat Menyusu

Menyusui Annisa Aulia Rahim

9 Cara Mengecek Kotak Bekal dan Botol Minum Anak yang Berbahaya, Jangan Asal Pakai!

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

15 Nama Anak Perempuan Artis Sinetron Indonesia dan Artinya, Anak Shireen Sungkar Terinspirasi Tanah Suci

Muncul di Layar Konser Coldplay, CEO Astronomer Diduga Selingkuh dengan Rekan Kerja

4 Tren Kuliner Global dalam "Future Menu 2025", Siap Diterapkan di Indonesia

7 Nama Selebgram Cilik yang Memiliki Arti Bagus, dari Kamari hingga Freya

5 Potret Bahagia Julie Estelle Dampingi Suami Pebalap Angkat Piala Kemenangan di Jepang

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK