Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Usia Berapa Bayi Boleh Diajak Naik Motor? Simak Bahayanya Juga Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 16 Apr 2023 15:30 WIB

Usia anak boleh diajak naik motor dalam perjalanan jauh
Usia anak boleh diajak naik motor dalam perjalanan jauh/ Foto: iStockphoto

Adakah bunda dan ayah yang membawa bayi naik motor? Sebenarnya hal itu boleh dilakukan dari usia berapa ya, Bunda, mengingat keamanan motor masih dipertanyakan untuk mengangkut bayi.

Hingga kini, tak dipungkiri bahwa motor masih menjadi salah satu moda transportasi yang banyak digunakan masyarakat Indonesia. Motor juga kerap dipakai keluarga baik untuk perjalanan dekat maupun jauh. Tak jarang, banyak keluarga di Indonesia yang melakukan perjalanan jauh atau bahkan mudik dengan menggunakan motor.

Bicara tentang berkendara menggunakan motor, bolehkah orang tua mengajak bayi naik motor? Usia berapa bayi boleh diajak naik motor? Menyoal ini, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, SpA pernah membahas melalui laman media sosialnya di Twitter.

Melalui akun Twitter pribadinya, HaiBunda sudah mengontak Denta dan telah diizinkan mengutip. Menurutnya, ada banyak risiko yang dimiliki jika membawa bayi naik motor, Bunda. Usia bayi merupakan usia yang sangat rentan cedera kepala-leher-tulang belakang. Denta menyebut 30 persen bobot bayi ada di kepalanya, dengan leher yang belum mampu menopang kepala.

"Secara biomekanik kepala bayi jadi seperti bandul yang bisa berayun tanpa tahanan yg cukup," ungkapnya dikutip dari akun Twitter @sdenta.

Menurut Denta, ada beberapa risiko yang dapat dialami bayi ketika diajak motor:

1. Shaken Baby Syndrome

Mengajak bayi naik motor risikonya sangat tinggi untuk cedera kepala berat, perdarahan otak, dan lain-lain. Bayi diayun-ayun saja bisa risiko shaken baby syndrome, terlebih kalau naik motor.

2. Trauma multiple

Denta mengatakan, risikonya tidak hanya di cedera kepala, tapi juga trauma multiple. Yang dimaksud trauma multiple adalah cedera di beberapa bagian tubuh yang terjadi bersamaan, misal patah rusuk, tungkai, perdarahan rongga perut.

3. Cedera akibat terjepit

Bayi juga belum bisa mengatur gerakannya dengan bebas. Ketika merasa terjepit, bayi tidak bisa memperbaiki posisi tubuhnya sendiri sehingga hal ini semakin membuat bayi berisiko cedera, Bunda.

4. Hipotermia

Lebih lanjut, Denta menjelaskan risiko bayi yang bepergian naik motor tak sampai sana. Bayi juga berisiko terkena hipotermia atau kedinginan selama diperjalanan. "Risiko lainnya yang dapat terjadi pada bayi adalah hipotermia atau kedinginan. Bayi! Gak boleh! Kedinginan! Bayi dengan hipotermia risiko tinggi untuk mengalami gangguan pernapasan, metabolisme, sampai gangguan kesadaran," tulis Denta.

5. Tersedak

Berdasarkan kasus yang terjadi, gejala yang dialami oleh bayi adalah batuk-batuk. Menurut Denta, hal ini bisa terjadi karena tersedak. "Pada beberapa kasus lain yang pernah saya tangani, cedera kepala pada bayi (atau hipotermia juga) bisa membuat kesadaran bayi menurun, bayi letoy jadi gak bisa minum, dipaksa minum terjadi aspirasi atau tersedak, ya jadi batuk-batuk," katanya.

Lalu, apakah boleh, bayi dibawa mudik? Baca di halaman berikutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Mau mudik lebaran, simak dulu video berikut yuk untuk mempersiapkan bawaan agar tak ada yang ketinggalan:

[Gambas:Video Haibunda]



RISIKO MUDIK BAWA BAYI NAIK MOTOR

Usia anak boleh diajak naik motor dalam perjalanan jauh

Usia anak boleh diajak naik motor dalam perjalanan jauh/Foto: iStockphoto

Dokter Denta sangat tidak menyarankan para orang tua membawa bayinya bepergian dengan motor, baik rute dekat maupun jauh. Kalau ingin mengajak bayi bepergian dengan mobil pun Bunda baiknya menyiapkan kursi khusus atau car seat agar bayi tetap aman.

"Orang tua enggak perlu menyiapkan mobil sebenarnya. Yang lebih urgent untuk disiapkan adalah baby car seat/carrier. Jadi kalo dalam keadaan urgent, bisa pake transportasi umum/taksi/bis dll, tapi diletakkannya di baby car seat itu," kata Denta.

Sementara, menurut Wahyu Minarto, Inisiator Komunitas Safe Kids Indonesia, Safe Kids juga tidak menyarankan menaiki sepeda motor sekeluarga untuk mudik. "Karena tidak cocok untuk transportasi jarak jauh, faktor kelelahan sangat tinggi apalagi kalau bawa atau gendong anak. Rasanya, duh," kata pria yang akrab disapa Paman Billie saat ngobrol dengan HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Lebih jauh, Denta mengatakan anak baru boleh naik motor jika di usianya, apabila dia sudah bisa menginjakkan kaki di sadel motor.

"Anak bisa dibawa naik motor ketika mereka sudah bisa menginjakkan kaki di sadel/footstep motor. Tidak dibawa naik motor (jika masih bayi)," kata Denta.

Solusinya? Komunitas Safe Kids Indonesia menyarankan agar lebih baik mudik dengan transportasi umum seperti bus atau kereta aja, Bunda. "Nanti motornya kan bisa dikirim ekspedisi," ujar Wahyu Minarto, Inisiator Komunitas Safe Kids Indonesia.

Sementara, Marlyn Cecilia Malonda, SpA dari RS Mayapada Tangerang mengatakan, kalau pun naik sepeda motor dalam jarak pendek, misalnya dengan waktu tempuh 2 jam, bisa dibilang masih aman untuk anak. Tapi, ada hal-hal yang wajib kita perhatikan sebelum mengajak mudik naik sepeda motor.

Banner Lebaran Ibu Hamil

Pastinya, kata Marlyn orang tua mesti memastikan sepeda motor dalam kondisi baik, termasuk bagaimana kondisi ban motornya, apakah bahan bakar sudah terisi penuh atau belum. Sebab, kendala dalam perjalanan nantinya bisa bikin anak merasa nggak nyaman kan.

Saat naik motor, perlengkapan keselamatan selain penting dipakai Bunda dan Ayah juga penting dipakai oleh anak. Terutama untuk anak usia 3 tahun ke atas, supaya bisa dipakaikan helm ya, Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda