parenting

Mengenal Post-Holiday Syndrome, Penyebab Anak Malas Sekolah Setelah Libur Panjang

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 26 Apr 2023 21:40 WIB

Jakarta -

Setelah liburan panjang Lebaran berlalu, biasanya anak-anak akan malas untuk kembali ke sekolah. Hal ini kerap disebut sebagai Post-Holiday Syndrome, Bunda.

Menurut Aliansi Nasional Penyakit Mental (NAMI), Post-Holiday Syndrome merupakan perasaan cemas dan stres yang muncul di sekitar waktu liburan. Hal ini mungkin terjadi karena harapan atau ingatan yang tidak realistis terkait dengan musim liburan.

Sebuah survei di tahun 2015, sekitar 64 persen orang melaporkan mengalami kesedihan pasca-liburan.


Banner Lebaran Ibu Hamil

Tak hanya dirasakan oleh orang dewasa, Post-Holiday Syndrome juga bisa dirasakan oleh anak-anak, Bunda. Beberapa anak bisa mengalami kekecewaan setelah liburan selesai.

Perasaan ini bisa bermanifestasi sebagai kesedihan, kecemasan, atau depresi. Anak-anak, terutama mereka yang masih kecil, mungkin tidak menyadari mengapa mereka mengalami perasaan tersebut.

Penyebab Post-Holiday Syndrome

Pada anak, ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab Post-Holiday Syndrome, Bunda. Mengutip dari laman Psych Central, berikut ini deretannya:

1. Makan berlebihan

Selama liburan, Bunda mungkin membiarkan anak makan makanan kesukaan mereka dalam jumlah banyak. Memanjakan Si Kecil dengan cara ini ternyata bisa menyebabkan mereka mengalami Post-Holiday Syndrome.

Sebuah studi di tahun 2019 menunjukkan, mengonsumsi makanan dengan cara yang tidak sehat, dalam artian yang berlebihan, ternyata bisa membuat seseorang merasa sedih, lho.

2. Sibuk bermain

Si Kecil mungkin tidak bisa menolak bermain dengan teman-teman atau saudara seusianya ketika liburan. Jika mereka menolaknya, mereka akan merasa kesepian.

Meski begitu, terlalu memaksakan diri untuk selalu bermain tanpa istirahat juga bukanlah hal yang tepat. Hal ini bisa membuat anak merasa stres dan kewalahan.

3. Kurang tidur

Terlalu banyak aktivitas, sibuk, dan stres, menyebabkan anak mengalami gangguan tidur. Ketika mereka kurang tidur, anak akan merasa sedih dan mengalami Post-Holiday Syndrome.

Bisakah Post-Holiday Syndrome dicegah?

Gina Moffa, seorang pekerja sosial klinis berlisensi dan psikoterapis yang berbasis di New York City, menyatakan bahwa perasaan sedih setelah liburan hanya bersifat sementara. Perasaan ini mencakup serangkaian emosi yang terjadi liburan berakhir,

Setelah liburan, anak mungkin akan kesulitan kembali ke rutinitas sehari-hari. Hal ini bisa menjadi salah satu pemicu kecemasannya.

Gina mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan saat liburan untuk meminimalisir Post-Holiday Syndrome. Berikut ini ulasannya:

  • Merencanakan waktu luang untuk anak membaca buku atau menonton film yang ingin mereka tonton.
  • Mengatur liburan akhir pekan dengan keluarga.
  • Mengatur ulang bagaimana menghabiskan malam setelah anak belajar.

Tips mengatasi Post-Holiday Syndrome pada anak

One man, young boy is tired of doing homework, sitting at the table.Ilustrasi Post-Holiday Syndrome/ Foto: iStock

Ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk bantu mengatasi Post-Holiday Syndrome yang dirasakan Si Kecil. Kalau penasaran, berikut Bubun bagikan deretannya dari berbagai sumber:

1. Ikut berdonasi

Mengutip dari laman Motherly, menciptakan momen pada anak untuk belajar tentang dunia di sekitar mereka bisa membuat mereka mengatasi rasa kecewa pasca-liburan. Ajari mereka bahwa tidak semua anak memiliki kesempatan dan beruntung untuk sekolah.

Bunda bisa ajak mereka mengumpulkan makanan untuk orang-orang yang membutuhkan. Berpartisipasi dalam acara komunitas ini bisa mengajari anak bahwa tidak semua yang mereka inginkan bisa dipenuhi.

2. Ciptakan waktu berkualitas dengan keluarga

Memainkan berbagai permainan papan atau hanya sekedar membaca buku bersama bisa menciptakan kenangan dan saat-saat yang menyenangkan dengan keluarga. Beri anak alasan untuk mencintai apa yang terjadi setelah liburan berakhir.

3. Olahraga

Menurut laman Lifepan, olahraga merupakan salah satu metode terbaik untuk menyeimbangkan tingkat energi dalam tubuh. Olahraga juga bisa meningkatkan mood anak sehingga perasaannya semakin membaik.

4. Makan dengan baik

Usahakan untuk selalu memberi anak makanan berupa sayur dan buah segar ya, Bunda. Bantu juga anak untuk menjaga pola makan sehat untuk ke depannya.

Batasi makanan ringan dan minuman manis. Cobalah untuk fokus membeli makanan yang lebih sehat sehingga anak merasa lebih baik.

5. Kembali ke rutinitas sekolah

Meskipun hal ini tidak menyenangkan bagi anak, Bunda pasti setuju kalau anak membutuhkan rutinitas untuk bisa kembali semangat bersekolah. Caranya, Bunda bisa minta mereka memusatkan perhatian pada sesuatu selain liburan.

Jika sekolah Si Kecil tidak memberikan pekerjaan rumah saat liburan, pertimbangkan untuk membuat lembar kerjanya sendiri. Bunda bisa mainkan permainan edukatif untuk mengembalikan pikiran mereka ke jalur pembelajaran.

Bunda dan Ayah memiliki pengalaman Post-Holiday Syndrome bersama Si Kecil? Ceritakan di kolom komentar, yuk!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa saksikan juga video hadiah Lebaran yang unik dan bermanfaat untuk anak berikut ini:

(mua/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT