
parenting
Hari Puisi Nasional 28 April, Mengenang Wafatnya Legenda Penyair Chairil Anwar
HaiBunda
Jumat, 28 Apr 2023 14:02 WIB

Hari Puisi Nasional selalu diperingati pada tanggal 28 April. Ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan kepada salah satu penyair ternama dan legendaris Indonesia, Chairil Anwar.
Puisi merupakan karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi rima dengan bunyi yang padu. Tak hanya itu, puisi juga kerap menggunakan kata-kata kiasan.
Melansir dari buku Mahir Berbahasa Indonesia karya P. Tukan, S.Pd, puisi sebagai salah satu karya sastra memiliki ciri-ciri yang juga dimiliki karya sastra lainnya, yakni pemilihan kata yang sangat imajinatif.
Hari Puisi Nasional diperingati bertepatan dengan hari wafatnya Chairil Anwar, Bunda. Kala itu, pria yang dijuluki "Si Binatang Jalang" ini meninggal pada usia 26 tahun karena penyakit baru-paru yang dideritanya. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Umum Karet pada 29 April 1949.
Kehidupan Chairil Anwar
Chairil Anwar lahir di Medan, Sumatera Timur, Hindia Belanda, pada 26 Juli 1922. Ia kemudian pindah dan dibesarkan di Batavia (Jakarta) bersama sang Bunda pada tahun 1940. Di tahun itu, ia pun mulai menggeluti dunia sastra.
Melansir dari situs resmi Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kemendikbud, Chairil Anwar menjadi tokoh sastrawan Indonesia dan seorang penyair yang konsisten bergelut dalam bidang penulisan puisi. Berkat dedikasinya ini, Chairil pun dinobatkan sebagai pelopor Angkatan 45.
Sejak masih duduk di bangku sekolah MULO, Chairil merupakan anak yang senang membaca buku. Sayangnya, saat sekolah ia hanya duduk sampai kelas dua saja.
Mengutip dari situs Ensiklopedia Sastra Indonesia Kemdikbud, Chairil tetap belajar secara otodidak, Bunda. Ia giat belajar Bahasa Belanda, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jerman.
Menurut mantan istrinya, Hapsah, setiap harinya Chairil hanya membaca buku. Ia juga mempelajari sajak penyair luar negeri dan mengartikan sajak asing.
"Jika Chairil Anwar berada di rumah, tidak ada lain yang diperbuatnya kecuali membaca, sampai di meja makan pun ia membawa buku, menyuap nasi sambil membaca. Di tempat tidur juga begitu, ia selalu membaca sajak-sajak dan berusaha memberikan pengertian," ungkap Hapsah yang dituliskan Ensiklopedia Sastra Indonesia Kemdikbud pada situs resminya.
Diperkirakan Chairil telah menulis 96 karya termasuk 70 puisi. Beberapa puisinya yang masih dikenal dan diingat sampai saat ini adalah Aku, Diponegoro, Doa, Senja di Pelabuhan Kecil, dan masih banyak lagi.
Pembacaan sajak "AKU" oleh Chairil Anwar
Sajak "Aku" terbit dalam buku Deru Campur Debu, Bunda. Menilik dari buku Chairil karya Hasan Aspahani, sajak Aku pertama kali dibacakan Chairil Anwar di pertunjukan seni.
Ketika dideklamasikan sajak penyair Pujangga Baru: Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Hamzah, dan Sanusi Pane, Chairil Anwar berdiri dan menegaskan bahwa sajak-sajak yang dibacakan oleh rekan-rekannya tersebut telah usang. Ia pun mengemukakan sajak yang mengandung daya hidup dan pandangan baru.
Ia membacakan sajaknya, yakni Aku. Kala itu, sajak yang paling dikenal di seluruh Indonesia ini berjudul Semangat, Bunda.
Patung Chairil Anwar
Merangkum dari buku Malang dalam Kesan dan Kenangan karya Anies Hidayatie, tujuh kilometer dari perbatasan Malang kota dan kabupaten, tepatnya di pertigaan Jl. Basuki Rahmat, Jl. Majapahit, dan Jl. Mgr. Sugiyo Pranoto, berdiri patung sastrawan Chairil Anwar.
Patung setengah badan itu terbuat dari bahan batu semen bercat merah tembaga dan dibuat mengenakan pakaian sederhana. Di bawahnya tercantum puisinya yang ternama, Aku.
Patung itu berdiri sejak tahun 1995 dan diresmikan oleh Walikota Malang saat itu, M. Sardjono Wirjohardjono pada 28 April 1955.
Selain di Malang, patung Chairil Anwar juga bisa ditemukan di beberapa kota lainnya di Indonesia, Bunda. Misalnya saja Jakarta dan Bukittinggi.
Nah, Bunda dan Ayah sudah mengetahui secara singkat sosok Chairil Anwar, bukan? Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Puisi Prismatis: Pengertian, Ciri-ciri, dan 10 Contohnya

Parenting
25 Puisi untuk Guru Terbaik & Menyentuh Hati sebagai Ucapan Terima Kasih

Parenting
13 Puisi Pendek Anak SD Beragam Tema yang Mudah Dihafal dan Sarat Makna

Parenting
20 Puisi Singkat Tentang Ibu, Menyentuh Hati dan Penuh Rasa Cinta

Parenting
7 Teknik Membaca Puisi yang Baik dan Benar, Bunda Perlu Tahu


7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda