
parenting
7 Teknik Membaca Puisi yang Baik dan Benar, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Kamis, 11 Feb 2021 10:27 WIB

Agar dapat membaca puisi dengan baik dan benar, Si Kecil perlu memahami teknik membaca puisi. Biasanya cara membaca puisi akan diajarkan guru bahasa Indonesia di sekolah.
Guru akan mengajarkan langkah-langkah sederhana agar anak didiknya mengerti apa itu puisi, dan bagaimana teknik membacanya yang benar. Ingat, membaca puisi berbeda dengan membaca pantun, prosa, atau sajak.
Namun bila Bunda ingin Si Kecil lebih mahir membaca puisi, tidak ada salahnya mencoba beberapa teknik tambahan yang mungkin tidak diajarkan di sekolah. Dengan ini, Si Kecil dapat memperoleh wawasan lebih mengenai pembacaan puisi.
Seperti apa teknik tersebut? Bunda dapat menyimak ulasan berikut seperti dilansir dari Book Riot.
1. Pilih puisi
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih puisi. Biarkan Si Kecil memilih jenis puisi yang dia inginkan, karena bila suka, ia akan menghayatinya sungguh-sungguh.
2. Perhatikan jenis puisi
Perhatikan pula jenis puisi tersebut, apakah puisi tentang persahabatan, pendidikan, bencana alam, dan sebagainya. Selanjutnya Bunda dapat menentukan puisi tersebut lebih cocok dibaca tegas, sedih, gembira, atau penuh emosi.
3. Kenali kata-kata yang tidak dikenal
Puisi biasanya kaya akan kosakata yang mungkin tidak Bunda atau Si Kecil kenal. Lingkari kata-kata tersebut dan tulis maknanya di sebelah samping puisi.
Dengan ini, Bunda bisa mengajari Si Kecil untuk menentukan bagaimana intonasi pada saat membaca kata yang tidak dikenal tersebut. Catatannya, mungkin sebuah kata memiliki banyak definisi. Bila satu definisi dirasa tidak masuk akal, Bunda bisa memilih definisi lain dari kata tersebut.
4. Pahami tanda baca
Setelah menandai kata tidak dikenal, pahami pula tanda baca yang ada pada puisi tersebut. Mengetahui di mana kalimat berhenti akan membantu Si Kecil memahami makna puisi yang ditulis.
Kadang, satu kalimat puisi terdiri dari jumlah kata yang cukup banyak, namun kadang sebuah kalimat hanya terdiri dari satu atau dua kata. Memahami tanda baca juga dapat dimanfaatkan
untuk mengatur jeda pembacaan puisi dan mengambil napas.
Biasanya, kalimat panjang pada puisi dibaca dengan lambat, sedangkan untuk kalimat pendek bisa dibaca dengan agak cepat. Namun, kembali lagi itu tergantung makna dari kalimat
tersebut.
5. Baca keseluruhan puisi
Setelah teknik-teknik sebelumnya dilakukan, langkah membaca puisi selanjutnya adalah membaca secara keseluruhan. Bunda bisa meminta Si Kecil membaca dengan suara lantang agar dia bisa lebih mudah memahami isi puisi tersebut.
Kemudian bila sudah selesai, mintalah Si Kecil untuk menuliskan atau menjelaskan pendapatnya tentang puisi yang telah dibaca. Bila ingin lebih baik, pendapat bisa ditulis untuk masing-masing baris puisi.
![]() |
6. Bandingkan dengan pendapat orang lain
Terkadang, Si Kecil juga perlu melihat puisi dengan pandangan baru. Jadi, Bunda bisa membantu memberikan pendapat mengenai isi dan makna dari puisi yang dibaca olehnya.
Selain itu, Bunda juga bisa meminta pendapat teman sebaya Si Kecil atau gurunya untuk turut memberi pandangannya mengenai makna puisi. Bicara dengan orang lain tentu akan membantu untuk menemukan makna asli dari sebuah puisi.
7. Bacalah ulang kembali
Setelah memiliki pemahaman baru mengenai puisi yang dibaca, coba minta Si Kecil untuk membaca ulang dengan memahami makna baru yang telah dijelaskan oleh Bunda, teman sebayanya, atau gurunya. Apakah sekarang makna puisi tersebut lebih masuk akal?
Jika tidak, tidak apa-apa. Pasalnya membaca dan memahami puisi perlu banyak langkah kecil. Ulangi setiap kata, kalimat, lalu baca secara keseluruhan untuk menemukan makna sesungguhnya dari sebuah puisi.
Dengan memahami makna dari sebuah puisi, maka Si Kecil bisa benar-benar membaca puisi secara baik dan benar. Si Kecil pun dapat benar-benar menghayatinya sehingga suara serta ekspresinya ketika membaca puisi bisa lebih maksimal.
Demikian beberapa teknik membaca puisi yang dapat Bunda praktekkan untuk mengajari si kecil agar ia dapat membaca dengan baik dan benar. Intinya, agar dapat maksimal pada saat membaca puisi, Si Kecil perlu memahami makna dari puisi tersebut.
Dengan memahami makna setiap kata, kalimat, maupun keseluruhan, ia akan dapat menentukan intonasi pembacaan. Kapan harus bicara lantang, kapan harus pelan, kapan perlu memperlambat pembacaan, dan kapan perlu mempercepatnya.
(Abu Ubaidillah/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
20 Puisi Singkat Tentang Ibu, Menyentuh Hati dan Penuh Rasa Cinta

Parenting
Tangis Acha Septriasa Dengar Puisi Cinta dari Ibunda, Menyentuh Hati

Parenting
9 Cara Menulis Puisi yang Menyentuh Hati untuk Guru, Bisa untuk Kado Akhir Tahun Bun!

Parenting
4 Jenis Majas dalam Puisi & Pengertian Sebagai Dasar Mata Ajar Bahasa Indonesia

Parenting
Bikin Terenyuh! Puisi Seorang Bocah untuk Mendiang Saudara Kembarnya


10 Foto