Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Tips Parenting Ibunda Sherazade, Didik Anak Berprestasi Jadi Musisi Harpa

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 26 Apr 2023 12:55 WIB

Sherazade Nurul Amira Prasetyo
Sherazade Nurul Amira Prasetyo/Foto: Tim HaiBunda/Atma

Alat musik harpa merupakan salah satu alat musik yang sulit dimainkan. Namun, berkat keinginan yang kuat, Sherazade Nurul Amira Prasetyo, berhasil menorehkan berbagai prestasi dengan alat musik ini.

Sherazade merupakan gadis berusia 15 tahun yang memiliki banyak prestasi di bidang musik, khususnya alat musik harpa. Ia bahkan pernah meraih medal distinction dan medal marrier di ajang Prestige Harpa World.

"Untuk harpa aku aku pernah mengikuti kompetisi Prestige Harpa World dari 2018. Aku pernah meraih medal distinction sama marrier," katanya ketika diwawancarai secara eksklusif bersama HaiBunda, belum lama ini.

"Aku juga pernah mengikuti dan menampil di World Heart Congress di Singapura dan Hong Kong. Aku juga pernah tampil di Esplanade Theater di Singapura dan mengikuti musikal harpa di Singapura juga," sambungnya.

Selain kompetisi harpa, gadis yang akrab disapa Shera ini juga mengikuti berbagai perlombaan lainnya di bidang akademik. Mulai dari Science Fair Exhibition, lomba debat, lomba pidato, lomba Bahasa Inggris, hingga World Scholar's Cup.

Awal mula bermain harpa

Shera pertama kali belajar bermain harpa ketika ia berusia 6 tahun, Bunda. Kala itu, ia tertarik karena melihat alat musik tersebut melalui koran.

Setelahnya, Shera pun meminta kepada sang Bunda, Nurbaiti Hafmaya, untuk bisa belajar harpa. Akhirnya, sang Bunda pun membawanya untuk menyaksikan resital harpa, Heidi Awuy.

"Aku pertama kali main harpa ketika aku enam tahun. Awalnya aku tertarik karena pernah melihatnya di koran terus aku minta ibu untuk bisa belajar harpa. Dan ibu membawa aku untuk melihat untuk nonton resital dari guru aku yaitu Miss Heidi Awuy dan sejak itu aku main harpa dan les bersama dia," kata siswa kelas 9 di Mentari Intercultural School ini.

Bagi Shera, harpa adalah alat musik yang unik sekaligus elegan. Ketika memainkannya, suara yang dihasilkan sangat cantik dan merdu. Harpa juga bisa mengekspresikan berbagai macam emosi dan rasa.

"Yang paling menarik dari harpa menurutku adalah harpa itu adalah sebuah alat musik yang unik dan terlihat elegan dan cantik. Aku juga suka suaranya karena suaranya sangat merdu dan bisa mengekspresikan berbagai emosi dan rasa. Selain itu juga tidak banyak orang yang bisa main harpa," ungkapnya.

Kunci keberhasilan menurut Shera

Bagi Shera, salah satu kunci keberhasilannya adalah disiplin, Bunda. Di tengah padatnya pelajaran sekolah dan jadwal latihan bermain harpa, ia tetap bisa mengatur waktu sebaik mungkin.

"Menurutku kunci keberhasilanku adalah disiplin walaupun tugas sekolah semakin lama semakin menumpuk, aku tetap mencoba supaya aku bisa mengatur waktu di antara bermain harpa dan belajar supaya aku bisa tetap rutin dalam bermain harpa."

Tak hanya itu, ia juga selalu mengambil kesempatan untuk tampil dan mengikuti lomba yang ada. Dengan begitu, Shera bisa menantang dirinya dan terus berlatih di waktu luang.

Keberhasilan Shera juga tak lepas dari dukungan orang tuanya, Bunda. Lantas, seperti apa tips parenting Ibunda Shera?

Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak cerita Sherazade dan tips parenting ibunda dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




TIPS PARENTING IBUNDA SHERA

Sherazade Nurul Amira Prasetyo

Sherazade Nurul Amira Prasetyo/Foto: Tim HaiBunda/Atma

Sejak Shera kecil, sang Bunda, Nurbaiti Hafmaya telah menanamkan berbagai nilai kebaikan kepadanya. Dengan begitu, Shera bisa tumbuh menjadi anak yang berprestasi.

Tips parenting Ibunda Shera

Ada beberapa tips parenting ala Ibunda Shera yang bisa membuat anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berprestasi. Kalau penasaran, berikut ini deretannya:

1. Biasakan membaca buku

Wanita yang akrab disapa Beti ini mengungkapkan Shera dan adiknya sudah dibiasakan membaca buku sejak kecil. Menurut Beti, membaca adalah kunci dari literasi.

"Jadi kalau anak suka baca, itu biasanya memiliki kemampuan literasinya baik. Jadi kemampuan literasinya itu nanti akan sangat bermanfaat buat dia sekolah dan kerja seterusnya," jelasnya.

"Karena apa? dengan kemampuan literasi yang baik dia bisa menggali informasi, mengambil intisari dari apa yang dia baca, dia dengar, dia pelajari, dan dia juga bisa rasakan dengan info yang lain," lanjut Beti.

Banner Nama Bayi Perempuan

2. Berikan aktivitas baru

Beti selalu menanamkan kebiasaan untuk senang belajar pada anak-anaknya. Shera dan adiknya akan mendapatkan aktivitas dan informasi baru yang membuat mereka tertarik.

"Kebiasaan yang aku bentuk itu kebiasaan untuk senang belajar. Jadi anak-anak biasa untuk dapat aktivitas baru, dapat info yang baru terus kita obrolin di rumah supaya mereka tertarik. Mau mencoba hal baru dan ketika kelihat mereka kelihatan ada passion-nya di situ, kita dukung kita support."

3. Baru kenalkan gadget di usia 2 tahun

Shera dan adiknya baru diperkenalkan dengan gadget setelah mereka berusia 2 tahun. Setiap harinya, penggunaan gadget pun dibatasi yakni hanya satu jam.

"Jadi Shera itu sama adiknya punya jam khusus dan baru diperkenalkan setelah mereka 2 tahun. Itu sehari sejam, nanti lama-lama nambah sedikit. Dan itu harus setelah mereka selesai rutinitas yang lain," kata Beti.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tips parenting lainnya, yuk.

TIPS PARENTING IBUNDA SHERA

Sherazade Nurul Amira Prasetyo

Sherazade Nurul Amira Prasetyo/Foto: Tim HaiBunda/Atma

4. Bangun kebiasaan baik

Membangun kebiasaan baik sejak masa golden age adalah hal yang baik untuk dilakukan. Di usia ini, Bunda bisa maksimalkan untuk menggali potensi anak, menstimulasi, mengajak berkomunikasi, hingga melakukan aktivitas bersama.

"Bangun kebiasaan baik sedini mungkin karena kesempatan untuk membangun potensi anak di 5 tahun pertama itu luar biasa, jadi yang orang bilang golden age. Jadi 5 tahun pertama gali potensinya, stimulasi, ajak komunikasi, bicara, melakukan aktivitas bersama-sama," jelas Beti.

5. Selalu dampingi anak

Meskipun Bunda memiliki pekerjaan dan sibuk, Beti menyarankan agar selalu menyediakan waktu untuk quality time bersama anak. Di sini, Bunda bisa membicarakan berbagai macam hal tentang anak.

"Di situ pertanyaannya bisa ngobrol apa yang dia tahu, apa yang dia rasakan, apa yang dia suka, apa yang dia butuhkan, dan dari situ kita bisa tahu cara-cara untuk mendukung dia lebih lanjut," tuturnya.

6. Atur penggunaan gadget

Perkembangan teknologi yang pesat tidak bisa dihindari. Meski begitu, Bunda bisa mengatur penggunaan gadget anak sehingga mereka tidak kecanduan dan tetap memiliki aktivitas fisik.

"Anak yang sudah terlalu berlebihan misal bermain games, social media, atau nonton, itu akan lebih sulit lagi buat kita atur waktunya nantinya kalau mereka istilahnya sudah kecanduan atau terlalu banyak menggunakan aplikasi teknologi atau hal-hal di luar aktivitas fisik."

7. Seimbangkan kebutuhan anak

Tips terakhir dari Beti adalah menyeimbangkan semua kebutuhan anak mulai dari kebutuhan intelektual, spiritual, hingga kebutuhan fisik.

"Dengan terpenuhinya semua kebutuhan ini, yang pasti nutrisi baik, distimulasi intelektualnya sekolah yang baik, terus kebutuhan-kebutuhan akademisnya apa," papar Beti.

"Terus secara spiritual dia juga harus diisi juga dengan apakah itu bentuknya ibadah sesuai agamanya masing-masing, atau diisi dengan ilmu agama yang bisa jadi bekal buat dia menghadapi dunia di masa depan ini," lanjutnya.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda