
parenting
Dosen IPB Buat Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi, Ide Datang saat Hamil 6 Bulan
HaiBunda
Sabtu, 13 May 2023 17:01 WIB

Ketika bayi menangis, Bunda pasti kebingungan mengartikannya, ya? Kini, Bunda sudah tidak perlu khawatir karena ada aplikasi penerjemah tangisan bayi, Madsaz.
Aplikasi Madsaz dibuat oleh seorang Bunda bernama Medhanita Dewi Renanti yang merupakan seorang dosen vokasi di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia juga merupakan seseorang yang memiliki basic di bidang IT.
Ide membuat aplikasi Madsaz sendiri tidak muncul secara tiba-tiba, Bunda. Medha bercerita bahwa ide pembuatan aplikasi penerjemah tangisan bayi bermula ketika ia mengandung anak pertamanya di usia 6 bulan.Â
Awal mula pembuatan aplikasi Madsaz
Kala itu, ia senang menghadiri seminar tentang cara mengasuh serta mendidik anak. Pada salah satu seminar, seorang dokter anak bersertifikat di Australia mengatakan bahwa tangisan bayi bisa dideteksi.
Dari sana, Medha pun mulai berpikir untuk membuat aplikasi pendeteksi tangisan bayi dan menjadikannya riset untuk kelanjutan studi S2-nya.
"Nah waktu itu di antara seminar-seminar yang saya ikuti pas hamil usia 6 bulan kalau enggak salah, ada seminar terkait tumbuh kembang anak yang salah satu pakarnya itu adalah dokter anak. Nah beliau bisa mendeteksi tangisan bayi dan sudah mendapat sertifikat dari Australia," kata Medha ketika diwawancarai oleh HaiBunda, Jumat (12/5/2023).
"Dari situ saya coba kepikiran karena kan saya basic nya IT, komputer. Kemudian saya juga waktu itu mau masuk magister atau S2. Jadi ya sudah nanti saya risetnya kayaknya tentang ini saja deh tentang tangisan bayi, gitu. Kepikiran tentang suara, tentang noise," sambungnya.
Setelah sang anak lahir di April 2011, Medha pun kembali melanjutkan kuliahnya di bulan Agustus. Selama kuliah, ia juga sudah mulai berdiskusi dengan dosen pembimbing dan mencari data. Setelahnya, ia pun mencoba menerapkan aplikasi ini pada sang anak.
"Kan saya sudah dapat nih ilmunya. Kalau bayinya neh neh neh, itu artinya lapar. Benar enggak sih? Pas saya kasih ASI, oh ternyata benar. Nah dari situ sih awal idenya muncul," ungkap Medha.
Aplikasi yang dinamai berdasarkan gabungan nama Medha, sang suami, serta anaknya ini bisa mengartikan lima tangisan bayi, Bunda. Di antaranya:
- Neh yang berarti lapar
- Owh yang berarti lelah
- Eh yang berarti sendawa
- Eirgh yang berarti kembung
- Heh yang berarti tidak nyaman
Cara kerja aplikasi Madsaz
Cara kerja aplikasi yang sudah di-download oleh 176 negara ini cukup mudah dan fleksibel. Bunda hanya perlu mengunduh aplikasi melalui PlayStore dengan menggunakan internet di awal. Setelah selesai, Bunda bisa gunakan tanpa koneksi.
Medha juga tidak mengambil database sehingga Bunda tidak perlu membuat akun terlebih dahulu saat akan menggunakan aplikasi. Medha mengaku ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa ada aplikasi yang mudah digunakan tanpa harus mengisi data.
"Saya tidak mengambil database. Untuk saat ini langsung saja pakai, simple. Namanya software awal mula itu kan kalau orang ngisi-ngisi kan agak ribet, ya. Malah orang nanti enggak jadi download," jelas wanita kelahiran tahun 1983 ini.
"Jadi memang awal-awal ini, saya ingin mengenalkan lebih dulu kepada masyarakat, ini lho ada aplikasi Madsaz yang penggunaannya tuh simple banget tinggal di rekam-rekam saja. Sama lah kalau kita pakai aplikasi kayak PhotoGrid. Itu kan enggak usah pakai akun ya, tinggal kita pakai saja. Karena memang tujuannya untuk memudahkan ini di awal. Belum untuk penyimpanan ke dalam database kita," tambah Medha.
Tak hanya itu, setelah mengetahui terjemahan dari tangisan bayi, aplikasi juga akan memberikan solusi nih, Bunda. Dengan begitu, para orang tua tahu bagaimana cara merespon tangisan sang anak.
"Nah selain itu juga ada solusi. Jadi kami membuatnya itu juga ada solusi. Supaya apa? Supaya orang tua juga tahu kalau nangis gini terus harus diapain bayinya? Jadi ada suggestion bagi orang tua apalagi yang baru ya, new mom, untuk bisa merespon tangisan bayinya tadi," tutur Medha.
Lantas, seperti apa akurasi aplikasi Madsaz dan apa yang ingin dikembangkan ke depannya? Simak penjelasan Medha di laman berikutnya, yuk.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video penyebab bayi sering menangis berikut ini:
PENGEMBANGAN APLIKASI MADSAZ
Dosen IPB Buat Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi/Foto: Dokumentasi Pribadi Medhanita Dewi Renanti
Akurasi aplikasi Madsaz
Aplikasi Madzas diketahui memiliki akurasi sampai 94 persen untuk bayi usia 0 sampai 3 bulan, Bunda. Bukan tanpa alasan, menurut penelitian tangisan bayi usia 0-3 bulan bersifat universal.
"Sebenarnya untuk software saya ini bisa untuk bayi 2 tahun, 5 tahun juga bisa sebenarnya. Tapi akurasi tertinggi itu bayi usia 0 sampai 3 bulan tanpa noise itu di 94 persen. Kenapa sampai 3 bulan? Menurut penelitian itu bayi itu 0-3 bulan sifatnya universal tangisannya," kata Medha.
Bayi usia 0-3 bulan belum memiliki kebutuhan yang terlalu banyak. Hal ini tentu berbeda dengan anak-anak yang lebih besar dan sudah mengerti kebutuhan lainnya seperti mainan.
Pengembangan aplikasi Madsaz
Karena tingkat akurasinya 94 persen, 6 persen selebihnya menyatakan hasil yang kurang tepat. Untuk itu, Medha berharap ke depannya ia bisa mengembangkan kembali aplikasi agar lebih robust atau tahan terhadap noise (gangguan).
"Oh iya karena kan akurasinya 94 persen berarti 6 persennya memang ada yang kurang tepat. Nah saat ini kami sedang mengembangkan juga supaya lebih robust terhadap noise," jelasnya.
"Jadi ada suatu pengembangan ketika bayinya dibawa ke keramaian. Atau mungkin pada saat merekam ada suara-suara di belakang. Nah itu kan saat ini masih menurunkan akurasi. Nah itu kami kembangkan supaya dia lebih robust, lebih tahan terhadap noise," sambung Medha.
Medha dan timnya juga tengah merencanakan membuat image recognition yang bisa mengenali mimik wajah bayi. Menurut pakar, nyatanya kebutuhan bayi juga bisa dilihat dari mimik wajahnya.
Selain itu, ia juga berniat mengembangkan aplikasi untuk membantu para orang tua untuk mendeteksi penyakit bayi di awal. Ia pun berharap aplikasi ini bisa membantu para orang tua.
"Terus yang ketiga untuk penyakit bayi di awal. Kan kadang orang tua itu baru tahu penyakit bayinya setelah dewasa atau balita. Harapannya dengan aplikasi ini membantu banget," tutur Medha.
Bagaimana, Bunda? Sudah mencoba aplikasi yang satu ini? Bagikan pengalaman Bunda pada kolom komentar, ya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Pentingnya Tangisan Pertama Bayi Baru Lahir, Tandai Kesehatan Paru-parunya

Parenting
Alasan Bayi Baru Lahir Harus Menangis, Ini kata Dokter

Parenting
Bikin Bangga Bun! Dosen UPI Masuk Daftar Ilmuwan Berpengaruh Dunia

Parenting
6 Jenis Tangisan Bayi dan Cara Mengatasinya, Bunda Perlu Tahu!

Parenting
Bunda, Kolik Itu Bukan Penyakit tapi Kombinasi Perilaku Membingungkan Bayi


7 Foto
Parenting
Gemas, 7 Potret Rayyanza Bersama Nagita Slavina dan Raffi Ahmad
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda