
parenting
8 Masalah pada Kulup Bayi Normal dan Cara Merawatnya yang Tepat
HaiBunda
Jumat, 04 Aug 2023 20:45 WIB

Kesehatan organ reproduksi anak laki-laki, termasuk kulit kulup, penting untuk diperhatikan oleh orang tua. Jangan sampai ada sisa kotoran dan memicu infeksi ya, Bunda. Apa saja masalah pada kulup bayi normal yang bisa terjadi?
Seperti diketahui, penis adalah salah satu organ reproduksi laki-laki yang terletak di bagian luar. Bagian ini berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang disebut urine.
Kendati demikian, perawatan kebersihan organ yang satu ini harus benar-benar diperhatikan sedini mungkin. Sebab jika tidak, bagian penis dan kulup rentan terkena masalah.
Kulit kulup sendiri merupakan selubung kulit yang menutupi penis. Jika sisa pembuangan urine tidak dibersihkan dengan tepat misalnya, ini rentan memicu infeksi.
Masalah-masalah pada kulup bayi normal
Beberapa masalah yang bisa terjadi pada kulit kulup bayi normal di antaranya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Pelekatan yang tidak normal
Seiring bertambah usia, kulit kulup bayi secara alami akan terpisah dari kepala penis. Selama proses pemisahan ini, bisa terjadi masalah pada kulit kulup bayi normal, salah satunya pelekatan (adhesi).
Jadi pada kondisi ini, bagian kulit kulup tetap melekat di saat harusnya sudah terpisah. Pada umumnya kondisi ini tidak diperlukan perawatan khusus. Meski terlambat, kulit kulup akan sepenuhnya terpisah nantinya saat anak mencapai pubertas.
2. Balanitis
Balanitis adalah infeksi yang dapat menyebabkan kulit kulup bayi tampak merah, bengkak, dan gatal. Dalam beberapa kasus, mungkin juga terjadi adanya penumpukan cairan dan bayi tampak sedikit nyeri saat buang air kecil.
Dikutip dari Fairview Health, balanitis dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, atau ragi. Selain itu, paparan bahan kimia atau obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebabnya.
3. Tourniquet rambut
Masalah pada kulit kulup bayi normal lainnya juga bisa terjadi tanpa disengaja, yakni ketika ada rambut atau benang yang memilin penis dengan kencang sehingga mengganggu kelancaran aliran darah.
Kondisi ini disebut sebagai 'tourniquet rambut'. Biasanya jika diperhatikan rambut atau benang mungkin tampak seperti garis tipis di sekitar penis. Area yang 'terikat' akan tampak bengkak dan memerah.
Hati-hati, jika kondisi ini menyebabkan penis bayi mengalami pembengkakan, perubahan warna, atau kemerahan, lebih baik segera bawa si Kecil konsultasi ke dokter.Â
4. BalanoposthitisÂ
Dikutip dari Cleveland Clinic, balanoposthitis masalah peradangan pada kulup dan kelenjar penis. Infeksi jamur juga bisa menjadi penyebab pada sebagian besar kasus balanoposthitis.Â
Selain itu, beberapa penyebab lain di antaranya termasuk infeksi bakteri dan virus. Balanoposthitis biasanya bukan kondisi yang serius, sehingga dapat hilang dengan sendirinya atau hilang setelah perawatan.
5. Parafimosis
Ketika bayi bertumbuh semakin besar, kulit kulupnya akan mengendur dan dapat ditarik sehingga kepala penis menjadi lebih terlihat. Pada kondisi parafimosis, kulit kulup bisa ditarik ke belakang tetapi tidak bisa kembali ke posisi semula.
6. Fimosis
Dikutip dari Medical News Today, fimosis merupakan suatu kondisi di mana kulup terlalu kencang untuk ditarik ke belakang melewati kepala atau kelenjar penis. Gejala yang muncul bisa berupa nyeri dan bengkak.
Sebagian besar bayi dan balita yang belum disunat akan mengalami fimosis, artinya kulup tidak dapat ditarik kembali.Â
7. Smegma pada bayi
Smegma adalah zat alami yang berasal dari adanya penumpukan minyak, kulit mati, keringat, dan sel-sel mati pada bayi. Kebetulan zat tersebut dikeluarkan oleh bagian kulup bayi, sehingga terlihat seperti bercak putih di sekitar kepala penis.
Meski smegma pada bayi sebenarnya tidak berbahaya, tetapi kondisi ini tetap tidak boleh dibiarkan. Jika tidak dibersihkan dengan benar, smegma bisa mengeras dan menimbulkan bau tak sedap.
Dalam jangka panjang, di area penis bisa muncul rasa nyeri, infeksi, serta benjolan. Apabila sudah seperti ini, lebih baik segera periksakan si Kecil ke dokter, ya.Â
8. Kulup tampak memerah
Masalah pada kulup bayi normal berikutnya yakni tampak memerah. Kondisi ini sebenarnya bisa disebabkan beberapa faktor, seperti ruam popok, infeksi saluran kemih, serta iritasi kulit.
Bisa juga karena bayi tidak cocok dengan merek popok, sabun, atau krim kulit yang sedang digunakan. Oleh sebab itu, Bunda perlu berhati-hati ketika memilih produk perawatan bayi.
Perawatan pada kulup bayi yang normal
Jika Si Kecil belum disunat, perawatan kulup bayi normal perlu menjadi perhatian ekstra. Terutama dalam hal kebersihannya ya, Bunda. Ini perlu dilakukan untuk menghindari masalah yang umumnya dialami kulup bayi normal.
Menurut American Academy of Pediatrics, ada beberapa cara perawatan kulup bayi normal:
- Setiap selesai buang air kecil atau saat mandi, secara perlahan tarik sedikit kulit kulup menjauh dari kepala penis
- Bilas kepala penis dan lipatan dalam kulup dengan sabun dan air hangat
- Tarik kembali kulit kulup ke atas kepala penis
- Pastikan bagian sekitar kulup sudah kering sebelum dipakaikan popok atau celana kembali
Demikian ulasan tentang masalah pada kulup bayi normal dan cara perawatannya yang tepat. Jangan tunda untuk segera cek ke dokter jika mengalami salah satu kondisi di atas dan semakin parah ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Anak Mendadak Sakit saat Liburan? Lakukan Pertolongan Pertama Ini

Parenting
Cara Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir, Simak Angka Normal untuk Anak Laki-laki & Perempuan

Parenting
Benarkah Penggunaan Baby Walker Aman untuk Anak Belajar Jalan?

Parenting
6 Cara Merawat Gigi Bayi 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Yuk, Simak Saran Dokter Sebelum Memijat Bayi


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda