
parenting
3 Cerita Anak Sekolah Minggu tentang Tolong Menolong, Menarik Diajarkan ke Anak
HaiBunda
Minggu, 20 Aug 2023 04:00 WIB

Cerita sekolah minggu mengenai tolong-menolong bisa menjadi sarana untuk mengajarkan anak kebaikan nih, Bunda. Melalui cerita yang menarik, akan tersampaikan pesan moral pada anak tanpa mereka sadari.
Mendidik Si Kecil menjadi pribadi yang dekat dengan Tuhan tentu merupakan kewajiban Bunda sebagai orang tua. Salah satu upaya yang bisa Bunda lakukan agar Si Kecil dekat dengan Tuhan adalah dengan mengantarkannya ke Sekolah Minggu.
Sekolah Minggu adalah kegiatan ibadah di gereja pada hari Minggu yang diikuti oleh anak-anak. Kegiatan bertujuan untuk memperkenalkan Si Kecil tentang Tuhan Yesus dengan cara yang lebih sederhana dan mudah dimengerti, seperti bercerita. Pada Sekolah Minggu, Si Kecil juga akan diajari kebaikan dan sifat-sifat Tuhan Yesus untuk diteladani, salah satunya adalah tolong menolong.
Tolong menolong adalah salah satu sikap yang harus diperkenalkan kepada Si Kecil, karena ini adalah sikap yang selalu diajarkan Tuhan kepada umatnya. Fiman-Nya dalam Matius:7, Tuhan berkata, "Berbahagialah orang yang murah hatinya karena mereka akan beroleh kemurahan."
Cerita Anak Sekolah Minggu tentang Tolong Menolong
Berikut ini adalah beberapa cerita anak Sekolah Minggu tentang tolong menolong yang bisa juga Bunda jadikan referensi untuk mendongeng di rumah bersama Si Kecil dikutip dari buku Buku Pendidikan Karakter Menjadi Seperti Yesus oleh Kak Tuti Gunawan dan buku 74 Cerita Alkitab Anak Aktif oleh Bob Hartman.
1. Kamar untuk Nabi
Berikut ini adalah kisah tentang wanita kaya yang membantu nabi Elisa dalam perjalanannya sehingga mendapatkan balasan yang besar dari sang nabi, dikutip dari buku Pendidikan Karakter Menjadi Seperti Yesus oleh Kak Tuti Gunawan.
Pada suatu kali Elisa nabi besar ini pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan yang kaya dan mengundangnya makan. Dan beberapa kali dalam perjalanan Elisa singgah ke rumah perempuan kaya ini untuk makan. Perempuan Sunem ini kemudian minta izin ke suaminya untuk menyediakan kamar untuk nabi Tuhan ini supaya bisa tinggal di rumah mereka setiap perjalanan melalui Sunem.
Maka dibuatlah kamar untuk nabi Elisa ini tinggal tiap kali dalam perjalanan. Suatu hari Elisa kembali menumpang di kamar yang disediakan baginya oleh perempuan kaya ini. Maka kata Elisa kepada pembantunya Gehazi, "Panggilah perempuan Sunem itu. Dan dipanggilah perempuan itu.
"Kamu sudah bersusah payah menyediakan tempat ini untuk aku, apa yang bisa aku lakukan untukmu, apakah aku harus berbicara pada raja dan pemuka negeri ini untuk menjamin keselamatanmu?" tanya Elisa kepada perempuan Sunem.
"Ya Nabi saya hidup di tengah tengah kaum keluarga saya, saya tidak kekurangan apapun jawab perempuan Sunem.
Elisa bertanya kepada Gehazi Apa yang bisa saya lakukan untuk dia? Gehazi menjawab: Perempuan itu tidak punya anak dan suaminya sudah tua Maka dipanggilah perempuan sunem itu dan kata nabi Elisa kepadanya: "Pada waktu seperti ini juga tahun depan engkau akan mengendong seorang anak laki laki. Dan benarlah seperti yang dikatakan nabi Elisa, setahun kemudian perempuan ini melahirkan seorang anak laki laki.
2. Boas Berbagi Gandum
Masih dikutip dari buku Pendidikan Karakter Menjadi Seperti Yesus oleh Kak Tuti Gunawan, berikut adalah kisah Boas yang berbagi gandumnya pada seorang makan seorang wanita dan mertuanya.
Rut adalah perempuan Moab menantu Naomi orang Betlehem. Saat anak Naomi suami Rut dan suami Naomi meninggal maka Naomi memutuskan untuk kembali ke Betlehem Israel. Rut ingin ikut mertuanya Naomi kembali ke tanah kelahirannya.
Mereka tiba di Betlehem saat permulaan musim menuai jelai atau gandum. Maka Rut perempuan Moab ini memungut sisa sisa panen di ladang Boas dengan tekun. Rut melakukan ini untuk menghidupi dirinya dan mertuanya Naomi. Saat Boas ada di ladang memperhatikan Rut dan bertanya kepada pembantunya, "Siapakah perempuan itu?"
Para pembantu Boas menceritakan asal muasal Rut. Rut juga sudah minta izin kepada para pegawai Boas untuk memungut sisa-sisa jelai yang tertinggal. Dan dilihat Boas Rut mengumpulkan jelai dengan tekun tanpa henti sepanjang hari.
Boas memerintahkan para pegawainya untuk sengaja menyisakan jelai beberapa batang supaya Rut bisa memperoleh jelai banyak. Boas menegur Rut, "Anakku janganlah engkau memungut jelai di ladang orang lain, tetaplah memungut di ladangku. Aku sudah berpesan kepada pegawaiku untuk menyisakan jelai untukmu. Dan kepada pegawai laki laki saya larang untuk mengganggumu. Jika haus minumlah di tempat para pegawai perempuanku."
Demikianlah Rut mengumpulkan jelai yang sengaja disisakan oleh pegawai Boas. Jelai yang dikumpulkan menjadi banyak bisa untuk dimakan Rut dan mertuanya sampai beberapa waktu.
3. Orang Asing yang Baik Hati
Dilansir dari buku 74 Cerita Alkitab Anak Aktif oleh Bob Hartman, berikut ini adalah kisah Yesus yang mengajarkan kita untuk selalu mengasihi sesama dengan tolong menolong.
Suatu hari, saat Yesus sedang mengajar, seorang laki-laki dari tengah kerumunan orang yang mendengarkan- Nya, mengajukan pertanyaan.
"Guru, tolong beritahu aku, apa yang harus aku lakukan supaya aku mendapat hidup yang kekal?"
Yesus tersenyum, "Kasihilah Tuhan," jawab-Nya. "Dan kasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri."
"Tetapi, siapakah sesamaku itu?" Tanya laki-laki itu. Sepertinya ia ingin menjebak Yesus.
"Apakah sesama itu berarti orang yang tinggal dekat dengan aku? Atau sesama itu hanya orang yang sama dengan aku?"
Aku akan menceritakan sebuah kisah, kata Yesus, "dan menurut Ku karu akan mengerti cerita ini.
"Suatu kali, ada seorang laki-laki orang yang sama seperti kita semua. Dia sedang bepergian dari Yerusalem menuju Yerikho. Sebagaimana diketahui, jalanan ke Yerikho itu sangat berbahaya berkelok- kelok dan curam. Di sana juga banyak tempat persembunyian para perampok dan pencuri."
"Jadi, hari itu ada banyak pencuri yang sedang menunggu mangsanya. Mereka pun berhasil merampok orang yang sedang dalam perjalanan itu. Mereka memukulinya. mengambil seluruh uangnya dan meninggalkannya begitu saja dalam keadaan luka-luka dan hampir meninggal."
"Ya ampun, kasihan sekali," kerumunan orang yang mendengarkan Yesus mendesah kasihan. Mereka iba terhadap orang itu.
Yesus kembali melanjutkan ceritanya. "Tidak lama kemudian, datanglah seorang yang lain melewati jalan itu. la seorang imam yang sedang berjalan pulang setelah beribadah kepada Allah di Bait Suci. Dia melihat orang yang sekarat itu. Lalu. menurut kalian, apa yang dilakukannya?"
"Sang imam pasti menolong orang yang terluka itu!" seru seseorang.
"Imam itu akan menyelamatkannya!" seru orang yang lain lagi.
"Tidak." bantah Yesus dengan tegas. "Imam itu tidak berbuat demikian. Ia hanya melihat sekilas kepada orang yang malang itu. Lalu, ia langsung menyeberang jalan dan cepat-cepat meninggalkan tempat itu,"
"Astaga," kata kerumunan pendengar Yesus. Mereka semua meniggerutu geram.
"Tunggu dulu," kata Yesus melanjutkan. "Lalu, datanglah seorang laki-laki lain. Orang ini juga melayani Allah di Bait Suci. Menurut kalian, apa yang akan dilakukannya saat ia melihat orang itu?" tanya Yesus.
"Laki-laki itu pasti akan menyelamatkannya!" Jawab pendengar Yesus.
"Tidak. Ia justru segera menjauhi orang yang sedang kepayahan itu begitu melihat lukanya sudah amat parah," jelas Yesus. Kerumunan yang mendengarkan Yesus mendesah kecewa campur geram.
"Tak lama kemudian, orang Samaria melewati jalan yang sama dan melihat orang yang terluka itu. Apa yang dilakukannya?" Tanya Yesus lagi.
"Pasti orang Samaria itu meninggalkannya juga. Mereka musuh kita," ujar seorang pendengar Yesus.
"Orang Samaria itu kasihan melihat orang yang terluka itu. Ia turun dari kudanya, dan membawanya ke penginapan untuk segera mengobatinya. Sepanjang malam ia menjaga dan mengobati orang tersebut hingga orang itu pulih," ujar Yesus.
"Menurut pendapatmu, di antara ketiga-tiga orang itu, siapakah yang menjadi sesama orang yang dirompak itu?" Orang itu menjawab, "Orang yang menunjukkan belas kasihan kepadanya." Yesus berkata pula, "Pergilah dan berbuatlah demikian!"
Itulah contoh kasih sejati. Kasih kepada sesama manusia, bahkan terhadap orang yang dianggap musuh.
Nah, itu dia Bunda cerita anak Sekolah Minggu yang mengangkat tema tolong-menolong untuk diajarkan kepada Si Kecil. Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
10 Renungan Anak Sekolah Minggu tentang Kebaikan dan Tema Menarik Lainnya

Parenting
10 Contoh Renungan Pagi untuk Anak Sekolah Minggu dengan Tema Menarik

Parenting
3 Cerita Anak Sekolah Minggu tentang Memberikan yang Terbaik, Bisa Dibacakan ke Si Kecil Bun

Parenting
10 Rekomendasi Kado Natal untuk Anak Sekolah Minggu

Parenting
10 Cerita Alkitab yang Menarik & Sarat Pesan Moral untuk Anak Sekolah Minggu


7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda