HaiBunda

PARENTING

Mengenal Ciri-Ciri Bayi Sakit Perut, Penyebab & Cara Mengatasinya

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 29 Aug 2023 19:35 WIB
Ilustrasi Mengenal Ciri-Ciri Bayi Sakit Perut, Penyebab & Cara Mengatasinya/Foto: iStock
Jakarta -

Sakit perut sering terjadi pada anak-anak, terutama pada tahun pertama bayi. Ketika Si Kecil belum bisa memberi tahu saat perutnya sedang sakit, Bunda perlu memahami ciri-ciri bayi sakit perut.

Dikutip dari Healthy Children, salah satu tanda umum yang diperlihatkan bayi saat perutnya sedang merasa tak nyaman misalnya menjadi sangat rewel. Selain itu, mereka mungkin mengalami perubahan dalam pola buang air besar, tidur, menyusu, atau makan.

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab bayi sakit perut. Jika cara rumahan untuk meredakan gejala sakit perut pada bayi kurang berpengaruh, Bunda dapat segera berkonsultasi dengan dokter. 


Ciri-ciri bayi sakit perut

Bayi mungkin belum bisa menyampaikan secara pasti keluhan sakit perut yang sedang dirasakan, tapi ciri-ciri khas dapat Bunda perhatikan dari perubahan perilakunya. Beberapa ciri-ciri bayi sakit perut yang perlu diwaspadai di antaranya:

  • Frekuensi menangis meningkat lebih dari biasanya
  • Muntah
  • Menolak menyusu atau makan
  • Mengalami gangguan tidur
  • Diare atau sembelit
  • Tampak meringis
  • Menampilkan bahasa tubuh yang tegang, seperti otot yang menegang atau ketidakmampuan untuk tenang

Penyebab bayi sakit perut

Sama seperti orang dewasa, ada banyak masalah yang dapat menyebabkan bayi sakit perut. Meskipun diagnosis pasti perlu pemeriksaan dari dokter, berikut adalah beberapa alasan paling umum bayi mengalami sakit perut seperti dilansir berbagai sumber:

1. Gas berlebih

Salah satu kemungkinan paling umum penyebab sakit perut pada bayi adalah gas yang penuh. Sistem pencernaan bayi umumnya belum dapat berfungsi dengan baik, gas yang menumpuk pun bisa mengganggu kenyamanan bayi.

Meskipun kondisi ini mungkin membuat bayi sulit tidur pada malam hari, biasanya tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan cara sederhana.

2. Sembelit

Pada awal kehidupan bayi, frekuensi buang air besar mereka biasanya cukup banyak. Hal ini biasanya melambat setelah beberapa minggu pertama, kemudian meningkat lagi setelah bayi mulai makan makanan padat.

Ketika sembelit, bayi sangat mungkin mengalami sakit perut dan tidak nyaman untuk melakukan aktivitasnya. 

3. Tidak cocok dengan susu formulanya

Jika bayi sedang mencoba mengonsumsi susu formula kemudian ada keluhan sakit perut, ada kemungkinan ini disebabkan oleh bahan-bahan tertentu yang tidak sesuai dengan kondisi saluran pencernaannya. Beberapa bayi juga mengalami sakit perut saat beralih dari ASI ke susu formula.

4. Alergi 

Sebagian kecil anak di bawah usia 5 tahun memiliki alergi makanan. Jika bayi di fase MPASI tampak semakin rewel setelah waktu makan, hal ini mungkin disebabkan oleh reaksi alergi.

Selain sakit perut, gejala alergi makanan lainnya meliputi muntah, gatal-gatal pada kulit, pembengkakan pada bibir atau wajah, sulit bernapas, dan ruam kulit. Apabila Si Kecil tampaknya tidak memiliki alergi, ketidaknyamanan di perut tetap dapat terjadi jika pencernaannya sensitif terhadap bahan makanan tertentu.

5. GERD

Semua bayi sering gumoh, namun pada bayi dengan gastroesophageal reflux atau GERD, gumoh dapat disertai dengan tersedak dan sakit perut. Alasannya, kelebihan asam di lambung naik ke kerongkongan sehingga menimbulkan sensasi terbakar yang tidak menyenangkan.

6. Kolik

Kolik kerap diartikan sebagai peningkatan jumlah tangisan yang berlangsung selama tiga jam setidaknya tiga kali seminggu. Kolik biasanya dimulai beberapa minggu setelah bayi lahir dan hilang saat mereka berusia sekitar tiga bulan.

Jika Bunda khawatir bayi memiliki gejala kolik, segera periksa ke dokter anak, ya, Bunda.

7. Konsumsi obat tertentu

Mulut adalah 'pintu gerbang' menuju saluran pencernaan, jadi apa pun yang dikonsumsi bayi secara oral dapat memicu sakit perut. Termasuk juga salah satunya konsumsi obat-obatan.

Oleh sebab itu, pemberian obat pada bayi hanya boleh dilakukan berdasarkan resep dokter dan tidak sembarangan.

Cara mengatasi sakit perut pada bayi

Ilustrasi bayi/Foto: Getty Images/ossyugioh

Beberapa cara rumahan yang sederhana dipercaya dapat membantu meredakan sakit perut dan ketidaknyamanan di perut bayi. Berikut rangkumannya seperti dilansir berbagai sumber:

1. Memijat bayi

Dikutip dari Parents, sistem pencernaan bayi biasanya masih belum 'matang', tetapi Bunda dapat membantu melancarkannya dengan pijatan. 

"Pijat bayi adalah cara yang luar biasa dan alami untuk mengatasi ketidaknyamanan perut pada bayi," ungkap Anthony M. Loizides, MD, ahli gastroenterologi anak di The Children's Hospital di Montefiore, New York.

2. Terapkan gerakan mengayuh

Teknik lain yang bisa dicoba adalah senam kaki bayi. Biarkan bayi dalam posisi berbaring, lalu angkat kedua kakinya. Tekuk bergantian lutut bayi bergantian seakan seperti mengayuh sepeda.  

Gerakan ini dapat membantu mengeluarkan gas berlebih yang terperangkap di usus dan meredakan sakit perut bayi.

3. Bersendawa dalam posisi berbeda

Jika satu posisi bersendawa tidak berhasil, coba posisi bersendawa lainnya. Misalnya dengan membaringkan bayi tengkurap di atas kaki dan tepuk-tepuk punggungnya. Sesuaikan pemilihan posisi dengan kenyamanan Bunda dan Si Kecil.

4. Mandi air hangat

Sedikit kehangatan juga dapat meredakan sakit perut bayi. Salah satunya dengan mandi air hangat, agar bayi lebih rileks. Pastikan airnya tidak terlalu panas, ya. 

5. Jaga posisi bayi tetap tegak

Untuk sementara waktu, hindari dulu bayi menyusu dalam posisi berbaring. Selain itu, Loizides selaku ahli gastroenterologi anak juga berpesan agar setelah bayi makan, hindari langsung memposisikan tubuhnya berbaring.

6. Perhatikan pola makan bunda

Produk susu yang dikonsumsi oleh Bunda saat menyusui menjadi salah satu hal yang rentan membuat bayi sakit perut. Selain itu, buah-buahan dan sayuran hijau tertentu seperti brokoli dan kubis juga bisa membuat bayi tidak nyaman.

Untuk meredakan gejalanya, Bunda dapat mencoba menghilangkan satu makanan yang dicurigai dalam satu waktu, masing-masing selama satu minggu, untuk melihat apakah ada beda reaksinya pada pencernaan si Kecil.

7. Tummy time

Selain memperkuat otot kepala dan leher bayi, tummy time perut juga memberikan tekanan pada perut sehingga bisa meredakan ketidaknyamanan yang terjadi. 

"Tummy time memiliki banyak manfaat bagi bayi, salah satunya membantu mengeluarkan gas berlebih dalam sistem pencernaannya," ungkap Kim Alt, MD, dokter spesialis anak di Rockford Pediatrics, Michigan.

Demikian ulasan tentang ciri-ciri sakit perut pada bayi, serta penyebab dan cara mengatasinya. Waspadai gejala-gejala tambahan seperti nyeri selama atau setelah makan, penolakan makan terus-menerus, muntah darah atau cairan hijau/kekuningan, pertumbuhan terhambat, masalah pernapasan, atau tersedak.

Jika kondisi-kondisi ini terjadi, sebaiknya jangan tunda untuk memeriksakan Si Kecil ke dokter. Semoga ulasan ini bermanfaat ya, Bunda!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Pola Asuh di Drakor Mask Girl yang Sebaiknya Tidak Bunda Tiru, Bisa Rusak Masa Depan Anak

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cerita Artis Shezy Idris Jadi Single Parent, Kini Jualan Donat & Baju Demi Anak

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Ini Alasan Seseorang Jadi Target Gigitan Nyamuk

Mom's Life Tim HaiBunda

Cerita Miskah Shafa Jalani Sidang S1 secara Daring karena Kehamilan Sudah Dekat HPL

Kehamilan Amrikh Palupi

7 Tanaman Pembawa Hoki di Dapur Menurut Feng Shui

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?

Mom's Life Pritadanes

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Miskah Shafa Jalani Sidang S1 secara Daring karena Kehamilan Sudah Dekat HPL

Ternyata Ini Alasan Seseorang Jadi Target Gigitan Nyamuk

7 Tanaman Pembawa Hoki di Dapur Menurut Feng Shui

5 Potret Teuku Wisnu Ajak Shireen Sungkar Pulang Kampung ke Aceh, Rumah Lama Jadi Sorotan

Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK