HaiBunda

PARENTING

Derita dan Tangis Anak Penjual Bihun Gulung Pengidap Tumor Mata

tim berbuatbaik.id   |   HaiBunda

Rabu, 20 Sep 2023 18:25 WIB
Foto: berbuatbaik.id
Jakarta -

Kisah pilu datang dari balita menggemaskan bernama Arumi Nashya Rezita. Balita berusia 14 bulan ini harus berjuang dan hanya bisa menangis menahan rasa sakit karena tumor mata yang menyerang mata kirinya yang mengakibatkan matanya membengkak sebesar bola tenis.

Ibunya, Sici Mughniyah (29) menceritakan bahwa penyakit ini telah menjangkiti anaknya ketika ia baru berusia sepuluh hari. Berbagai upaya telah dilakukan Sici untuk pengobatan anaknya tetapi anaknya tak kunjung sembuh.

"Udah bener-bener lemes banget. Ada satu jam nangis terus di rumah sakit Adhyaksa. Dikiranya sakit biasa gitu, pas ketahuan tumor langsung bener bener lemes, Ga kuat. Sempet cekcok juga kan. Waktu di dalam kandungan waktu itu, selama di USG ga ada penyakit apa atau gimana.


Pas lahiran juga normal anaknya. Semua itu kejadian dadakan. Ga disangka-sangka," ungkap Sici Mughniyah kepada tim berbuatbaik.id di kediamannya di Cipayung, Jakarta.

Sici yang seorang ibu rumah tangga hanya menghabiskan seluruh waktunya untuk merawat Arumi dan mendidik anak pertamanya, Nur Qholifah, yang sudah berusia 6 tahun. Sarman (42) dengan profesi serabutannya itu juga tak pernah berhenti memeras keringat hanya demi mendapatkan upah yang tak mencukupi itu.

Berbagai pekerjaan ditekuninya, dari tukang AC, kuli bangunan, dan penjual bihun gulung hanya untuk membahagiakan keluarga tercintanya. Mereka juga kerap kali berhutang kepada tetangganya hanya untuk menyambung hidup. Belum lagi ketika Sarman harus menganggur karena tak ada panggilan.

Arumi/ Foto: berbuatbaik.id

"Kalau saya hanya ibu rumah tangga, sekedar ngurus anak saja. Pengennya sih sambil-sambil kerja atau usaha. Cuman kan namanya bapaknya serabutan kan kerjaannya ga tetap sama penghasilannya juga. Kalau penghasilannya lagi enak di atas 50 ribu, ya enak. Kalau lagi di bawah 50 ribu ya itu, kadang-kadang gali lubang tutup lubang, pinjam sana sini," ujar Sici.

Selain untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya akomodasi pengobatan anaknya, Sici dan Sarman juga harus membayar kontrakan sebesar Rp 500 ribu sebulan. Hal tersebut belum termasuk untuk biaya kebutuhan mendesak Arumi, seperti susu dan juga popok.

Berbagai pekerjaan ditekuninya, dari tukang AC, kuli bangunan, dan penjual bihun gulung hanya untuk membahagiakan keluarga tercintanya. Mereka juga kerap kali berhutang kepada tetangganya hanya untuk menyambung hidup. Belum lagi ketika Sarman harus menganggur karena tak ada panggilan.

"Kalau saya hanya ibu rumah tangga, sekedar ngurus anak saja. Pengennya sih sambil-sambil kerja atau usaha. Cuman kan namanya bapaknya serabutan kan kerjaannya ga tetap sama penghasilannya juga. Kalau penghasilannya lagi enak di atas 50 ribu, ya enak. Kalau lagi di bawah 50 ribu ya itu, kadang-kadang gali lubang tutup lubang, pinjam sana sini," ujar Sici.

Selain untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya akomodasi pengobatan anaknya, Sici dan Sarman juga harus membayar kontrakan sebesar Rp 500 ribu sebulan. Hal tersebut belum termasuk untuk biaya kebutuhan mendesak Arumi, seperti susu dan juga popok.

Arumi/ Foto: berbuatbaik.id

Namun, di tengah-tengah masalah yang dihadapi keluarga kecil ini, mereka tidak berputus asa pada rahmat Yang Mahakuasa. Meski sempat terpintas di benak Sici untuk mengakhiri hidupnya, Sici tetap tegar menghadapi segala cobaan yang datang kepadanya. Senyuman yang tercipta di wajah kedua anaknya adalah satu-satunya alasan yang membuat Sici tetap hidup dan merawat buah hatinya.

"Awalnya memang sempet itu juga selain salah-salahan frustrasi, ini juga langsung pesimis mau ngakhirin hidup bener-bener awalnya. Karena memang gaada yang support kan. Cuma mikir lagi kebetulan kan anak yang pertama itu sayang banget sama aku. Yang tadi pikiran aku udah jelek, putus asa, udah serba salah, mau mengahiri hidup ya kan.Yaudah jadi semangat lagi. Kalau ga ada anak yang pertama mah udah gatau," lanjutnya lagi.

Sebenarnya, Arumi terlahir normal sebagaimana anak pada umumnya. Namun, di hari ke-10 mulai timbul satu benjolan kecil di atas mata kirinya. Pada hari ke-11, benjolan kecil itu bertambah dan merambat ke mata bagian bawah. Setelah melalui berbagai rujukan dan penanganan dari rumah sakit, Arumi divonis dokter mengidap tumor mata dan terus membesar hingga sekarang. Sampai saat ini pula belum ada tindak lanjut operasi dan hanya mengandalkan salep serta minum obat untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah pembesaran pada tumor matanya.

Keluarga kecil ini juga harus dituntut nyaman untuk tinggal di rumah kecilnya itu. Rumah yang hanya berdinding triplek dan beratapkan asbes bisa dikatakan jauh dari kata layak untuk sebuah tempat tinggal. Meskipun begitu, kehangatan di keluarga ini tetap tercipta dari rasa cinta dan kasih sayang seorang ibu dan juga pengorbanan seorang ayah.

Kasih sayang kepada Arumi juga ditunjukkan oleh kakaknya, Qholifah. Di umurnya yang sangat belia itu, ia sudah memiliki harapan dan perhatian lebih kepada adiknya.

"Tapi kalau Arumi udah gede aku mau beliin baju. Kan Arumi gak punya baju. Kalau udah gede aku juga mau sekolah", kata Qholifah.


Sahabat baik, mari kita bantu Arumi melawan tumor mata dan meringankan beban keluarga mereka.

Tak lupa juga untuk membantu Qholifah dalam mewujudkan cita-citanya. Sahabat baik, kamu dapat memberikan dukunganmu dengan Donasi di berbuatbaik.id. Donasi yang diberikan akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Yuk, berbuat baik mulai hari ini #sahabatbaik.

(mul/ziz)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Dominique Sanda Dampingi Sang Putra Dilantik Jadi Dokter, Intip 5 Potretnya

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Kebiasaan Ngopi & Jajan Kantin Bikin Gaji Pegawai di Jakarta Hanya Numpang Lewat

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK