PARENTING
9 Dampak Anak Sering Dibentak yang Harus Diperhatikan, Bisa Menghambat Perkembangan Otak
Kinan | HaiBunda
Jumat, 13 Oct 2023 13:54 WIBTanpa disadari, karena berbagai alasan orang tua kelepasan membentak anak. Jika terjadi terus-menerus, apa dampak membentak anak yang bisa terjadi dalam jangka panjang?
Dikutip dari Healthline, orang tua kerap merasa kewalahan atau marah sehingga membuat nada suara meningkat. Namun faktanya, hal ini jarang menyelesaikan situasi.
Meski tampaknya anak lebih patuh saat dibentak, tetapi sifatnya hanya untuk sementara waktu dan tidak akan membuat anak memperbaiki perilaku atau sikapnya.
Anak-anak sangat bergantung pada orang tua untuk belajar. Jika kemarahan dan agresi yang terkait seperti bentakan adalah bagian dari apa yang dianggap 'normal' oleh anak dalam keluarganya, perilaku mereka di masa depan akan mencerminkan hal tersebut.
Dampak anak sering dibentak
Lalu apa saja dampak membentak anak yang perlu diketahui dan dipahami konsekuensinya oleh orang tua? Berikut ulasannya, Bunda:
1. Menghambat perkembangan otak
Agresi verbal orang tua dapat mengubah perkembangan otak anak seiring berjalannya waktu. Dikutip dari Parenting for Brain, para peneliti menemukan bahwa bentakan ringan berkaitan erat dengan penurunan integritas white matter di tiga wilayah otak yang berbeda.
Salah satu wilayah ini memainkan peran penting dalam IQ verbal, pemahaman, dan perkembangan bahasa.
2. Menurunkan bonding
Sering dibentak dapat melemahkan bonding antara orang tua dan anak. Menurunnya ikatan ini dapat berdampak signifikan pada hubungan sosial anak di kemudian hari.
Anak-anak yang sudah dewasa mungkin mengalami kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan dekat, atau mereka mungkin berulang kali menjalin hubungan yang tidak sehat.
3. Harga diri rendah
Teriakan dan penolakan terus-menerus bisa sangat merusak harga diri anak. Dalam beberapa kasus, hal ini juga rentan memiliki dampak jangka panjang yang lebih merugikan terhadap harga diri anak dibandingkan kekerasan fisik.
Alasannya, bentakan atau kekerasan verbal lainnya secara langsung mengancam perkembangan rasa percaya diri dan kesejahteraan emosional anak.
Ketika seorang anak sering mengalami kekerasan verbal, mereka mungkin menginternalisasikan pesan-pesan negatif tersebut, sehingga menimbulkan perasaan tidak berharga, rendah diri, dan berpotensi menimbulkan luka emosional jangka panjang.
4. Masalah kesehatan mental
Agresi verbal orang tua merupakan prediktor kuat gejala kesehatan mental anak. Dampak membentak meliputi perasaan cemas, depresi, disosiasi, mudah tersinggung, marah, dan permusuhan pada orang dewasa muda.
5. Melakukan masalah
Remaja yang orang tuanya menerapkan disiplin verbal yang keras lebih mungkin mengalami peningkatan masalah perilaku. Selain itu, mereka lebih cenderung melakukan agresi fisik dan verbal, melarikan diri, dan melakukan perilaku tak menyenangkan lainnya.
6. Mekanisme koping maladaptif
Dukungan sosial dan hubungan positif dengan orang tua serta teman sebaya memainkan peran penting dalam menumbuhkan ketahanan dan strategi penanggulangan yang efektif pada remaja.
Sumber daya ini dapat membantu mengurangi stres, mendorong penanganan adaptif, dan mencegah berkembangnya perilaku maladaptif.
7. Mengganggu kesehatan secara fisik
Stres kronis, yang sering disebut sebagai stres toksik, dapat menimbulkan efek merugikan yang bertahan lama pada tubuh.
Seiring waktu, kortisol yang berlebihan dapat menekan sistem kekebalan dan respons peradangan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
Anak-anak yang terpapar jenis stres rentan menghadapi peningkatan risiko berbagai dampak kesehatan yang merugikan di masa dewasa, seperti penyakit jantung, penyakit paru obstruktif, kanker, asma, dan penyakit autoimun.
8. Merasa tidak aman
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dampak membentak anak berteriak membuat mereka lebih agresif, baik secara fisik maupun verbal. Berteriak secara umum merupakan ekspresi kemarahan. Hal ini membuat anak takut dan merasa tidak aman.
9. Depresi
Selain membuat anak merasa sakit hati, takut, atau sedih, dampak membentak dan kekerasan verbal lainnya juga bisa menyebabkan masalah psikologis yang lebih dalam dan terbawa hingga dewasa.
Dalam penelitian yang melacak peningkatan masalah perilaku pada anak usia 13 tahun yang sering dibentak, para peneliti juga menemukan peningkatan gejala depresi.
Selain itu, ada banyak penelitian lain yang juga menunjukkan hubungan antara pelecehan emosional, depresi, atau kecemasan. Gejala-gejala seperti ini dapat memperburuk perilaku dan bahkan dapat berkembang menjadi tindakan yang merugikan diri sendiri.
Demikian ulasan tentang ragam dampak membentak anak, terutama bagi kesehatan dan kehidupannya di masa depan kelak. Jika butuh waktu sejenak, cobalah untuk tarik napas dalam dan hindari dulu langsung bicara pada anak ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Kenali Ciri-ciri Anak Mengalami Masalah Kesehatan Mental
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
3 Dampak Buruk Tak Menjaga Kesehatan Mental Anak
Ucapan Orang Tua yang Dapat Mengganggu Psikologis Anak
5 Tanda Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental
Pesan Kate Middleton untuk Orang Tua Terkait Kesehatan Mental Anak
TERPOPULER
Sienna Recreating Make Up Ikonik Marshanda saat Remaja, Bikin Nostalgia Bun
30 Nama Anak dengan Arti Nama Kemenangan Sejati dalam Alkitab
Anak Libur Sekolah Sampai Kapan? Cek Jadwal Lengkap di Jakarta hingga Jabar
Sederet Penyanyi Ini Bagikan Kabar Kehamilan di Tahun 2025, Ada yang Jarak Kehamilannya Dekat
5 Kisah Kehamilan Langka Sepanjang 2025, dari Ektopik hingga Rahim Buatan
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomedasi Susu Program Hamil untuk Dukung Keberhasilan Promil
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Review Eomma Head to Toe Happiness, Sampo & Sabun Mandi untuk Perawatan Bayi
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi Lipstik Warna Muted, Ada Pilihan Bunda?
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
PROTERAL Junior, Solusi Nutrisi untuk Si Kecil yang Suka Pilih-pilih Makan
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
Rekomendasi Wipes untuk Membersihkan Mulut Bayi, Praktis dan Aman Sejak Dini
Tim HaiBundaTERBARU DARI HAIBUNDA
Insanul Fahmi Percaya Diri Bisa Adil Poligami, Wardatina Mawa Tetap Mantap Ajukan Cerai
5 Resep Smoothie untuk Meningkatkan Kesuburan agar Cepat Hamil
Anak Libur Sekolah Sampai Kapan? Cek Jadwal Lengkap di Jakarta hingga Jabar
Sienna Recreating Make Up Ikonik Marshanda saat Remaja, Bikin Nostalgia Bun
Sederet Penyanyi Ini Bagikan Kabar Kehamilan di Tahun 2025, Ada yang Jarak Kehamilannya Dekat
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Diduga Dibelikan RK, Ini Kata Aura Kasih soal Barang Mewah Miliknya Hasil Warisan
-
Beautynesia
10 Kebiasaan Penumpang Pesawat yang Paling Tidak Disukai Pramugari, Jangan Dilakukan!
-
Female Daily
IKEA Indonesia Gelar Acara Musik di Showroom untuk Pertama Kalinya!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Video Ini Alasan ADOR Tuntut Min Hee Jin dan Salah Satu Keluarga Danielle
-
Mommies Daily
Main Bareng Tanpa Gadget, Ini 18 Ide Permainan Keluarga Seru untuk Malam Tahun Baru