Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Peran Ayah dalam Ajaran Islam yang Tertuang di Al-Qur'an, Bukan Hanya Mencari Nafkah

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 10 Nov 2023 14:25 WIB

Ilustrasi Peran Ayah dalam Islam
Ilustrasi Peran Ayah dalam Islam/Foto: iStock
Daftar Isi
Jakarta -

Dalam keluarga, kedudukan dan peran Ayah sangat penting dan mulia, Bunda. Selain mencari nafkah, ada pula beberapa peran Ayah lainnya dalam Islam dan Al-Qur'an yang tidak boleh dilupakan.

Dalam struktur keluarga, setiap anggota memiliki kedudukannya masing-masing. Kedudukan seorang Ayah dalam keluarga sangatlah penting.

Selain kehadiran Ayah secara umum dalam keluarga, sosok Ayah juga sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena itu, Ayah harus mengambil peran dalam pengasuhan bersama dengan Bunda.

Banner Kalimat Pantangan untuk Anak

Peran Ayah dalam ajaran Islam

Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa peran Ayah yang harus dipahami dalam ajaran Islam, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Mendidik anak

Mengutip dari buku Mengakrabkan Anak pada Ibadah karya Ummi Aghla, mendidik anak bukan hanya peran yang harus dilakukan oleh Bunda dan sekolah. Mendidik anak juga merupakan peran yang harus Ayah ambil dalam pengasuhan.

"Bukan berarti tugas mendidik anak hanya menjadi tanggung jawab Ibu semata. Ayah juga punya kewajiban yang sama. Karena Islam telah mengatur hubungan keduanya dalam bingkai yang indah dan saling melengkapi," begitu penjelasan yang tertulis dalam buku tersebut.

Dalam mendidik anak, baiknya Bunda dan Ayah saling mendukung dan berperan sesuai fungsinya. Jika salah satu fungsinya rusak, anak bisa kehilangan identitasnya.

Pembagian tugas dalam Islam juga sudah jelas. Peran Ayah tidak bisa diabaikan meski peran Bunda juga menjadi hal yang penting dalam masa depan anak.

Hal ini juga dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Thabrani. Rasullah SAW menjelaskan bahwa Bunda dan Ayah harus mendidik anak dalam tiga perkara.

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai Nabimu; mencintai ahlul baitnya; dan membaca Alquran, karena orang-orang yang memelihara Al Qur'an itu berada dalam lingkungan singgasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan selain dari pada perlindungan-Nya; mereka beserta para Nabi-Nya dan orang-orang suci," (At Thabrani).

2. Ayah sebagai kepala keluarga

Peran penting lain Ayah dalam ajaran Islam yang tidak boleh dilewatkan adalah sebagai kepala keluarga, Bunda. Menurut buku Keistimewaan Peran Ayah dalam Pengasuhan karya Indra Mulyana, peran ini diibaratkan sebagai nahkoda sebuah kapal.

"Kepala keluarga diibaratkan adalah nahkoda bahtera yang merintangi laut kehidupan, sang nahkoda sebagai pemegang kendali. Bahtera tersebut mau dibawa ke mana, sangat tergantung padanya," jelas buku yang diterbitkan tahun 2022 ini.

Hal ini juga diperkuat dalam sebuah ayat Al-Qur'an, Bunda. Dijelaskan bahwa seorang laki-laki wajib memimpin keluarganya.

اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا

Artinya:

"Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab) atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya. Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz,) berilah mereka nasihat, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu,) pukul lah mereka (dengan cara yang tidak menyakitkan). Akan tetapi, jika mereka menaatimu, janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. An-Nisa:34)

3. Pemberi nafkah keluarga

Ayah sebagai pemberi nafkah adalah peran yang sudah pasti. Ayah berkewajiban untuk memenuhi nafkah keluarga dan memastikan bahwa rezeki yang ia peroleh ini halal.

Hal ini tertuang dalam Al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 233, Bunda. Dijelaskan bahwa Ayah berkewajiban untuk menanggung makan dan pakaian anak serta istrinya.

وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

Artinya:

"Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya. Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan jangan pula ayahnya dibuat menderita karena anaknya. Ahli waris pun seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) berdasarkan persetujuan dan musyawarah antara keduanya, tidak ada dosa atas keduanya. Apabila kamu ingin menyusukan anakmu (kepada orang lain), tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. al-Baqarah:233).

4. Menegakkan nilai-nilai Islam dalam keluarga

Berdasarkan buku Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak yang ditulis oleh Indra Mulyana, tujuan keluarga Muslim adalah menjadi keluarga bahagia di dunia. Caranya pun dengan menanamkan rasa syukur sebagai pilar dalam keluarga.

Selain itu, Ayah juga bisa memandu keluarga untuk menerapkan prinsip bahwa apa yang dilakukan di dunia hanyalah sementara dan sebagai bekal untuk mendapat kebahagiaan di akhirat. Biasakan keluarga untuk belajar berbagai ilmu pengetahuan seperti membaca dan mengkaji Al-Qur'an serta ilmu Islam lainnya.

Ayah harus membimbing keluarga untuk memperdalam berbagai hal dengan cara berdialog bersama. Termasuk berdiskusi terkait bagaimana hidup yang bahagia secara hakiki.

Ayah yang memiliki peran sebagai sosok pemimpin ini pun berperan penting dalam menegakkan visi keluarga Muslim. Dengan begitu, suasana rumah menjadi aman, tentram, dan juga menjadi tempat terbaik untuk saling mengasihi.

5. Menjadi suami dan Ayah yang baik

Peran lainnya yang harus dilakukan oleh Ayah adalah menjadi suami serta orang tua yang baik. Ia harus memberikan kasih sayang kepada istri serta anak-anaknya, Bunda.

Ayah juga harus adil dan tidak boleh pilih kasih. Untuk mencapai tujuan ini, Ayah dan Bunda tetap harus bekerja sama dan bahu membahu dalam mengemban tugas rumah tangga.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/mua)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda