Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pakar Parenting Harvard Ungkap 8 Pola Asuh Ayah ke Anak Perempuan agar Mandiri & Kuat

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 14 Nov 2023 16:44 WIB

Ilustrasi Ayah dan Anak Perempuan
Ilustrasi Ayah dan Anak Perempuan/Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages
Daftar Isi
Jakarta -

Tak hanya anak laki-laki, anak perempuan juga membutuhkan sosok Ayah dalam hidupnya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh Ayah agar anak perempuan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan kuat.

Hal ini diungkapkan langsung oleh pakar parenting dari Harvard Graduate School of Education, Kimberly Wolf. Ia menyebut banyak menjumpai Ayah yang memiliki hubungan tidak erat dengan anak perempuannya.

"Saya menjumpai banyak Ayah yang merasa tersesat dan kehilangan kontak dalam membesarkan anak perempuan. Mereka sering bertanya-tanya apakah sebaiknya mereka hanya duduk di pinggir lapangan (berdiam diri)," ungkapnya dikutip dari laman CNBC Make It.

Banner Daun Susutkan Berat Badan & Lemak

Kondisi ini membuat Kimberly menghabiskan sebagian besar kariernya untuk membantu para Ayah meningkatkan keterampilan komunikasi. Dengan begitu, mereka dapat membesarkan anak perempuan yang cerdas, percaya diri, dan berpikiran kuat.

"Penelitian menemukan bahwa menciptakan momen terkecil sekalipun dalam hubungan Ayah-anak dapat memberikan manfaat positif, termasuk hubungan romantis, media sosial, kesehatan mental, serta prestasi akademik," kata Kimberly.

Tips agar anak perempuan mandiri dan kuat

Kimberly turut mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh Ayah agar anak perempuannya tumbuh menjadi anak yang kuat dan mandiri, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Bicarakan berbagai topik bahkan topik yang tidak nyaman

Ayah yang hebat membahas sebanyak mungkin topik dengan anak perempuan mereka. Tak sedikit juga yang membahas topik yang tidak nyaman.

Ini bukan tentang memberikan pelajaran terkait masalah yang sedang dihadapi, Bunda. Ini tentang berbagi sudut pandang dan mendengarkan, sehingga anak merasa dicintai, dilihat, dan didukung.

Jika menyangkut anak perempuan yang masih kecil, berbicara dengan Ayah yang berbeda usia dan pengalaman akan mempersiapkannya untuk percakapan berisiko tinggi. Hal ini tentu akan bermanfaat bagi anak dalam hubungan pribadi dan bisnisnya di masa depan.

2. Hadir secara fisik

Sekalipun Ayah tidak mengatakan apa-apa, hanya dengan membaca buku di dekat anak atau membawakan camilan saat mereka belajar, itu menandakan Ayah hadir dalam hidupnya.

3. Ciptakan momen

Ayah bisa memilih sesuatu untuk ditonton atau dibaca bersama. Rencanakan juga kegiatan makan malam Ayah dan anak perempuan atau berlibur hanya berdua saja.

Kalau Ayah tinggal terpisah dengan Si Kecil atau lebih banyak bepergian ketiga bekerja, hubungi mereka melalui telepon, email, atau panggilan video, ya. Ayah juga bisa bermain game bersama secara online atau melakukan streaming acara olahraga secara bersama.

Ketika melakukan kegiatan ini, beberapa percakapan mungkin akan terjadi. Akhirnya ketika anak perempuan sudah besar, mereka akan mengingat dan menghargai setiap momen bersama Ayah.

4. Beri tanggapan Ayah tentang suatu hal

Momen yang bisa diajar merupakan saat ketika Ayah memiliki kesempatan untuk menyuarakan pendapat, menyatakan nilai-nilai, atau menyatakan sudut pandang Si Kecil.

Ketika sedang menyaksikan televisi, Ayah bisa mencari hal yang dapat dikomentari. Atau ketika sedang mengantar anak ke sekolah dan tak sengaja mendengar pembicaraan teman-temannya akan suatu masalah. Cobalah untuk memberitahu anak tentang bagaimana Ayah menangani situasi tersebut.

"Anak-anak sangat sensitif terhadap apakah orang tua mereka akan panik karena sesuatu. Jika mereka tahu orang tuanya tidak akan bereaksi berlebihan atau menghakimi, mereka akan lebih cenderung berbicara secara terbuka dengan orang tuanya," ungkap Mitch Prinstein, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di Universitas North Carolina.

5. Ulangi kebiasaan

5 Hal yang Dibutuhkan Anak Perempuan dari AyahnyaIlustrasi ayah dan anak/Foto: Getty Images/Edwin Tan

Kalimat seperti "Jangan lupa makan siang", "Jangan menonton TV saat makan", atau pesan-pesan lainnya merupakan suatu kebiasaan baik jika dikomunikasikan secara konsisten. Orang tua sukses tidak melihat ini sebagai 'ceramah'.

Orang tua tahu bahwa semakin mereka mengulanginya maka semakin besar keyakinan bahwa anak akan mengadopsi keyakinan tersebut hingga dewasa.

6. Batasi multitasking

Email dan panggilan dari kantor mungkin bisa menunggu. Sebisa mungkin, menjauhlah dari komputer dan simpan ponsel Ayah ketika menghabiskan waktu dengan anak perempuan, ya.

Ayah juga bisa meminta Si Kecil untuk meletakkan tablet atau mainannya. Di dunia yang semakin teralihkan ini, Ayah harus hadir dalam kehidupan anak 100 persen.

7. Perhatikan hal-hal kecil

Ketika Ayah mengingat isyarat atau hal-hal kecil tentang anak, seperti buku favoritnya, hobi anak, hingga kebiasaannya, bisa membuat anak perempuan merasa Ayah mengakui karakternya. Hal ini juga bisa menjadi cara Ayah menghargai individualitasnya.

8. Jangan tunggu sampai akhir pekan

Ayah mungkin akan mempersiapkan diri untuk stres di hari Senin hingga Jumat, lalu melepaskan diri begitu akhir pekan tiba. Sayangnya, anak perempuan mungkin perlu istirahat dari tugas sekolah. Jadi, jangan menunggu hingga akhir pekan untuk menghabiskan waktu bersama, ya.

Pergi menonton film bersama, mengunjungi museum, hingga makan makan di restoran, bisa jadi salah satu cara anak melepaskan penat. Ayah juga bisa membantu anak belajar cara mengatur waktu dalam kesehariannya. Kebiasaan ini tak hanya bermanfaat bagi hubungan Ayah dan Si Kecil, tetapi juga dapat meningkatkan kebahagiaan anak.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda