Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

11 Bahasa Isyarat yang Bisa Diajarkan ke Anak di Bawah 1 Tahun, Ingin Tidur hingga Lapar

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 14 Jan 2024 12:40 WIB

Ilustrasi Ibu dan Bayi
11 Bahasa Isyarat yang Bisa Diajarkan ke Anak di Bawah 1 Tahun/ Foto: iStockphoto/ Getty Images/geargodz
Daftar Isi

Bunda pernah dengar bahwa bayi di bawah 1 tahun bisa diajarkan bahasa isyarat? Bahasa isyarat bayi biasanya mengacu pada tindakan berkomunikasi dengan menggunakan sejumlah isyarat simbolis.

Orang tua umumnya berbicara kepada bayinya dengan cara biasa, dengan menyuarakan kata-kata, namun mereka juga dapat memanfaatkan tanda-tanda ini. Misalnya, seorang Bunda mungkin akan bertanya ke anaknya, "Mau minum?" sambil membuat tanda visual untuk 'minum'.

Bahasa isyarat bayi adalah alat yang berguna untuk meningkatkan komunikasi antara orang tua yang dapat mendengar dan bayi yang belum bisa berbicara. Terkadang, isyarat bayi sama dengan yang digunakan dalam American Sign Language (ASL), namun tidak selalu sama.

"Isyarat bayi bukanlah bahasa isyarat teknis, seperti ASL atau BSL (British Sign Language), yang terutama digunakan oleh komunitas tunarungu dan lebih kompleks, dengan tata bahasa dan struktur kalimat," kata ahli patologi bahasa wicara bersertifikat di Wisconsin, Jann Fujimoto, CCC-SLP.

"Ini adalah versi yang lebih longgar yang hanya menggunakan tanda untuk setiap kata," sambungnya, dikutip dari The Bump.

Manfaat bahasa isyarat bayi

Mengajarkan bahasa isyarat pada bayi memiliki manfaat jangka pendek dan jangka panjang. Nah, berikut beberapa manfaat dari bahasa isyarat bayi:

  • Meningkatkan kemampuan bayi berkomunikasi sebelum ia dapat berbicara.
  • Bayi jadi tak mudah marah karena ia tidak lagi kesulitan menyampaikan pesannya.
  • Menurunkan rasa frustrasi orang tua, karena dapat memahami apa yang diinginkan atau dibutuhkan bayi.
  • Mengajarkan kemampuan baru Si Kecil dalam penguasaan bahasa.
  • Memperkuat keterampilan kognitif bayi.
  • Meningkatkan ikatan antara orang tua dan bayi.

Pada akhir tahun 1980-an, seorang profesor University of California di Davis, Linda Acredolo, bersama profesor di Universitas Southern California di Stanislaus, Susan Goodwyn, menemukan bahwa bayi yang menggunakan bahasa isyarat sebenarnya sedang mempelajari keterampilan verbal yang lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak menggunakan bahasa isyarat.

Dalam studi, mereka memeriksa anak-anak yang sama pada usia 8 tahun dan menemukan bahwa anak yang menggunakan bahasa isyarat saat masih bayi memiliki skor tes IQ lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menggunakan bahasa isyarat.

11 bahasa isyarat yang bisa diajarkan ke bayi

Berikut adalah beberapa contoh bahasa isyarat yang dapat diajarkan ke anak di bawah 1 tahun:

  1. Tidur: Kedua tangan rapat dan menopang kepala yang dimiringkan
  2. Bunda: Ketukkan ibu jari ke dagu (telapak tangan terbuka, jari menghadap ke atas)
  3. Ayah: Ketukkan ibu jari ke dahi (telapak tangan terbuka, jari menghadap ke atas)
  4. Saat anak ingin meminta lebih: Rapatkan ibu jari dan jari pada kedua tangan, buat dua bentuk menyerupai O, lalu ketukkan ujung jari kedua tangan beberapa kali.
  5. Selesai melakukan sesuatu: Mulai lah dengan tangan menghadap ke atas, lalu gerakkan telapak tangan menghadap ke arah Bunda, dan putar hingga telapak tangan menghadap keluar.
  6. Atas: Angkat tangan.
  7. Bawah: Telapak tangan menghadap ke bawah, dengan jari telunjuk mengarah ke tanah, lalu tangan diturunkan.
  8. Lapar: Perut yang digosok oleh tangan.
  9. Makan atau makanan: Menekan ujung jari ke mulut (seperti sedang makan) dengan telapak tangan menghadap ke bawah dan ibu jari menyentuh jari-jari lain.
  10. Susu: Peras jari ke dalam dan ke luar (seperti sedang meremas ambing sapi).
  11. Minuman: Tangan yang ditangkupkan, lalu diletakkan ke arah mulut.
Ibu dan bayiIlusrasi Ibu dan bayi/ Foto: iStock

Tips Memulai Bahasa Isyarat Bayi

Jika  ingin mulai menggunakan bahasa isyarat pada bayi, ada beberapa hal yang Bunda perlu ingat ini. Berikut tips memulai bahasa isyarat bayi menurut ahli patologi bahasa wicara, seperti dikutip dari What to Expect:

1. Mulai lebih awal

Mulai lah mengajari bayi bahasa isyarat segera setelah ia menunjukkan minat aktif untuk berkomunikasi. Bunda bisa memulainya saat anak berusia 8 atau 9 bulan, namun tidak ada salahnya bila ingin memulai lebih awal lagi. Kebanyakan bayi akan mulai mengerti dengan bahasa isyarat saat berusia 10 bulan dan 14 bulan.

2. Pilih sesuai kebutuhan

Pilih bahasa isyarat yang penting, bermakna dan berguna bagi anak. Ini termasuk tanda-tanda yang menunjukkan tentang kebutuhan bayi sehari-hari seperti lapar, haus, dan mengantuk, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan rutinitasnya.

3. Ikuti bahasa isyarat bayi

Seiring berkembangnya keterampilan motorik halus, banyak bayi menciptakan bahasa isyarat sendiri atau memodifikasinya. Jika memang bayi selalu menggunakan bahasa isyarat yang dibuatnya, Bunda bisa mempelajari dan mengikutinya untuk memudahkan komunikasi.

4. Bicaralah dan gunakan bahasa isyarat bersamaan

Saat berbicara dengan bayi, Bunda dapat mengucapkan kata dengan lantang saat menggunakan bahasa isyarat bayi. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan Si Kecil juga mengetahui bahasa isyarat yang dimaksud dan menghafalnya menjadi kata baru untuk diucapkan.

5. Luangkan waktu tatap muka

Anak-anak senang melihat wajah orang tuanya, terutama menatap mata. Cobalah untuk menggunakan bahasa isyarat sambil mengucapkannya dekat dengan wajah Si Kecil, sehingga bayi akan lebih mungkin memperhatikannya.

6. Manfaatkan lingkungan di sekitar

Jika membuat bahasa isyarat pada suatu benda, maka buatlah tanda itu di dekat atau di atas benda tersebut. Misalnya, Bunda memegang botol dot atau gelas sambil menunjukkan bahasa isyarat 'minum' ke anak. 

7. Libatkan seluruh keluarga

Semakin banyak orang dalam kehidupan bayi yang mengerti bahasanya, maka semakin dia merasa bahagia. Jadi, usahakan agar saudara kandung, kakek-nenek, pengasuh, atau siapa pun yang menghabiskan banyak waktu dengan bayi bisa mengetahui setidaknya beberapa bahasa isyarat yang penting.

8. Jangan stres jika bayi tidak bisa berbahasa isyarat sama sekali

Bila bayi tampak tidak tertarik untuk menggunakan bahasa isyarat dalam berkomunikasi, bahkan setelah berulang kali mencoba, hal tersebut seharusnya tak perlu Bunda khawatirkan. Tetapi, jangan menyerah juga untuk melatih kemampuan komunikasi anak.

Demikian serba-serbi bahasa isyarat bayi yang perlu Ayah dan Bunda pahami. Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda