Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dongeng Anak: Nyanyian Ajaib Katak Memanggil Hujan

Dinda Zahra Mustavi - Klub Dongeng   |   HaiBunda

Jumat, 17 Nov 2023 18:06 WIB

Cerita Fabel: Nyanyian Ajaib Katak
Dongeng Anak: Nyanyian Ajaib Katak Memanggil Hujan/ Foto: Novita Rizki/HaiBunda
Jakarta -

Para hewan di hutan sedang sibuk mengamati catatan perkiraan cuaca. Mereka heran, sudah masuk musim penghujan tapi kenapa hujan belum juga turun.

Berang-berang, Landak, Tupai, dan Kadal sepakat hujan tak kunjung turun karena nyanyian para Katak. Biasanya, nyanyian inilah yang selalu sampai ke langit untuk memanggil hujan.

Tapi akhir-akhir ini, nyanyian para Katak tidak terdengar jelas. Lalu keesokan harinya, para hewan bergegas menemui Katak. Berang-berang, Landak, Tupai, dan Kadal meminta Katak bernyanyi lebih kencang.

"Katak, bernyanyi lah lebih kencang dari biasanya agar hujan segera turun," kata Berang-berang.

Tak lama kemudian, Katak bernyanyi dengan suara yang sangat kencang.

"Hujan datang lah...
Hujan lah hari ini kami ingin menari...
Hujan datang lah..."

Dan ternyata... Ajaib! Hujan langsung turun! Waaah, para hewan senang sekali langsung berlari dan menari bersama. Derasnya hujan membuat mereka bersorak kegirangan.

Katak pun begitu bersemangat sampai terus-menerus bernyanyi tanpa henti. Sampai suatu hari... Satu per satu hewan mendatangi Katak lagi.

"Hai, Katak. Bisakah Engkau berhenti menyanyi sehari saja? Sudah berhari-hari aku tidak bisa mencari makan keluar karena hujan," ucap Tupai.

Begitu juga keesokan harinya, Landak datang, "Aku harus berpindah tempat karena rumahku selalu basah."

Katak seketika tersadar akan kesalahannya dan menyesal, "Maafkan kami teman-teman, meskipun bernyanyi menyenangkan seharusnya kami juga memikirkan dampaknya untuk hewan lain."

"Tidak apa, Katak... nyanyian kalian sungguh merdu. Hanya saja jika setiap waktu kalian merayu langit, kami sedikit kesulitan," kata Kadal sambil menepuk punggung Katak.

Hari ini, Katak pun berhenti menyanyi. Nanti, mereka hanya akan bernyanyi lagi ketika tanah di hutan mulai kering.

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda