HaiBunda

PARENTING

Panduan Memenuhi Kebutuhan Gizi Bayi Usia 0-12 Bulan

Hasna Fadhilah   |   HaiBunda

Jumat, 26 Jan 2024 18:30 WIB
Memenuhi Gizi Anak/ Foto: Getty Images/Stefan Tomic

Gizi seimbang merupakan salah satu kunci penting untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi. Bayi yang cukup mendapatkan asupan gizi, akan tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Sebaliknya, bayi yang kekurangan gizi dapat mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti stunting, anemia, dan gangguan perkembangan.

Pada masa 0-12 bulan, bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, kebutuhan gizi bayi pada masa ini juga sangat tinggi. Bayi membutuhkan berbagai macam nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

Untuk mendapatkan nutrisi yang cukup, Bunda harus paham mengenai kebutuhan gizi bayi yang berbeda-beda tergantung usianya. Bayi baru lahir memiliki kebutuhan yang lebih sedikit ketimbang bayi berusia 6 bulan atau lebih. Simak penjelasan berikut Bunda, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan Si Kecil. 


Kebutuhan zat gizi penting yang dibutuhkan bayi

Kebutuhan gizi bayi sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangannya berlangsung optimal. Menurut Angka Kebutuhan Gizi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2019, kebutuhan gizi bayi berbeda-beda tergantung usianya. Berikut rinciannya:

Bayi usia 0-5 bulan:

  • Energi: 500 kkal
  • Protein: 9 gram
  • Lemak: 31 gram
  • Karbohidrat: 59 gram
  • Serat: - 
  • Air: 700 ml

Bayi usia 6-12 bulan:

  • Energi: 800 kkal
  • Protein: 15 gram
  • Lemak: 35 gram
  • Karbohidrat: 105 gram
  • Serat: 11 gram
  • Air: 900 ml

Bagi bayi berusia 0-5 bulan, ASI eksklusif merupakan makanan utamanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya terutama dalam lima bulan pertama kehidupannya. Sementara untuk bayi berusia 6-12 bulan, selain ASI, kebutuhan gizinya dapat dipenuhi dengan diberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang mengandung nutrisi yang diperlukan oleh Si Kecil. 

Pemenuhan gizi untuk bayi dari ASI maupun MPASI juga harus diperhatikan porsinya. Hal ini guna memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan pemenuhan gizi yang seimbang sesuai kebutuhannya. Bagi Bunda yang penasaran, sebetulnya seberapa banyak sih, porsi makan bayi? Untuk itu simak jawabannya sebagai berikut.

Berapa banyak bayi perlu makan?

Kebutuhan gizi bayi dapat diperoleh dari ASI atau makanan yang dikonsumsi. Jumlah makanan yang dibutuhkan bayi tergantung pada usia, ukuran, dan tingkat aktivitasnya. Melansir dari What to Expect, berikut adalah kira-kira porsi makan yang menyesuaikan dengan kebutuhan bayi berdasarkan usianya.

Porsi makan bayi umur 0-6 bulan

Bayi usia 0-6 bulan, ASI atau susu formula merupakan sumber utama untuk kebutuhan gizinya. Jumlah ASI atau susu formula yang diminum tergantung dari usia dan kebiasaan dari masing-masing bayi. Bayi yang lebih besar biasanya akan minum dengan jumlah yang banyak dengan frekuensi yang lebih jarang.

Bayi baru lahir

Bayi baru lahir biasanya akan minum ASI atau susu formula sekitar 2-3 ons setiap 2-3 jam sekali. Jumlah ini bisa sulit diukur jika menyusui secara langsung, tetapi bayi akan memberikan sinyal jika sudah kenyang atau masih lapar. Jadi Bunda, tidak perlu khawatir, ya!

Bayi usia 1 bulan

Bayi usia 1 bulan membutuhkan ASI atau susu formula sekitar 3-4 ons setiap 2-4 jam sekali. 

Bayi usia 2 bulan

Bayi usia 2 bulan membutuhkan ASI atau susu formula sekitar 4-5 ons setiap 3-4 jam sekali. 

Bayi usia 3 bulan

Bayi usia 3 bulan membutuhkan ASI atau susu formula sekitar 4-5 ons setiap 3-4 jam sekali.

Bayi usia 4 bulan

Bayi usia 4 bulan membutuhkan ASI atau susu formula sekitar 4-6 ons setiap 4-5 jam sekali. Selain itu, Bunda bisa memperkenalkan MPASI sebanyak 1 sendok teh 2 kali sehari, tetapi pastikan sudah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Bayi usia 5 bulan

Bayi usia 5 bulan membutuhkan ASI atau susu formula sekitar 6-7 ons setiap 4-5 jam sekali.

Bayi usia 6 bulan

Bayi usia 6 bulan membutuhkan ASI atau susu formula sekitar 7-8 ons setiap 4-5 jam sekali. Selain itu, Bunda bisa memperkenalkan MPASI sebanyak 1-9 sendok makan dengan varian makanan seperti bubur, buah, atau sayur.

Porsi makan bayi usia 7-12 bulan

Bagi bayi usia 7-12 bulan, ASI atau susu formula masih menjadi sumber utama gizinya, namun Si Kecil juga sudah mulai mengenal makanan padat. Oleh karena itu, porsi makan bayi usia 7-12 bulan akan berbeda-beda.

Bayi 7-8 bulan

Bayi usia 7-8 bulan membutuhkan asupan sebesar 24-36 ons ASI atau susu formula, ditambah dengan 4-9 sendok makanan MPASI dan 1-6 sendok makan daging/protein.

Bayi 9-10 bulan

Porsi makan bayi usia 9-10 bulan yaitu 24-30 ons ASI/susu formula, sama dengan 3-5 kali menyusui dalam sehari. Selain itu, porsi MPASI-nya yaitu sekitar ¼ - ½ cup untuk masing-masing karbohidrat, buah, sayur, dan daging atau protein.

Bayi 11 bulan

Bayi usia 11 bulan membutuhkan sekitar 16-24 ons ASI atau susu formula, ditambah dengan ¼ - ½ cup karbohidrat, buah, sayur, susu, dan daging/protein.

Bayi 12 bulan

Bayi usia 12 bulan, asupan ASI atau susu formulanya maksimal 24 ons dengan porsi makan ½ - ¼ cup masing-masing karbohidrat, buah, sayur, susu, dan daging/protein.

Tanda bayi kekurangan gizi atau malnutrisi

Perkembangan bayi sangatlah penting, sehingga pemenuhan kebutuhan gizinya harus dilakukan dengan baik. Jika pemenuhan kebutuhan gizinya tidak tercukupi, maka bayi akan menderita malnutrisi yang membahayakan kesehatannya. Kekurangan gizi atau malnutrisi adalah kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Kekurangan gizi dapat terjadi pada semua kelompok usia, termasuk bayi. 

Kekurangan gizi pada bayi dapat berdampak buruk pada kesehatannya, baik secara fisik maupun mental. Bayi yang kekurangan gizi berisiko mengalami penurunan daya tahan tubuh, gangguan tumbuh kembang, kesulitan belajar, tubuh pendek, dan obesitas di kemudian hari. 

Kekurangan gizi juga menjadi salah satu masalah serius yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) oleh Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen. Sementara ambang batas angka stunting yang ditetapkan WHO ialah 20 persen. 

Oleh karena itu Bunda, berikut adalah beberapa tanda-tanda bayi kekurangan gizi atau malnutrisi yang perlu diwaspadai:

  • Berat badan rendah
  • Tinggi badan pendek
  • Perut buncit
  • Rewel atau mudah marah

Jika Bunda khawatir bila Si Kecil mengalami kekurangan gizi, sebaiknya segera konsultasi ke dokter atau ahli gizi agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.  

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi bayi sejak umur 0-12 bulan. Dengan memberikan asupan gizi yang cukup, Bunda dapat membantu bayi Bunda tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Semoga artikel di atas dapat bermanfaat dan menambah wawasan, ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Rekomendasi Ikan yang Baik Dikonsumsi untuk Tumbuh Kembang Anak, Murah & Mudah Didapat

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Rini Yulianti & Suami Boyong Anak Pindah ke Australia, Intip 5 Potret Pamit ke Keluarga

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Transmart Full Day Sale Hadir lagi! Besok Ada Diskon Besar 50%+20%

Mom's Life Triyanisya & Sandra Odilifia

Sunat untuk Anak Perempuan: Anjuran Larangan & Bahaya Medisnya

Parenting Tim HaiBunda

120 Nama Bayi Terinspirasi dari Gunung di Dunia, Rinjani Jadi Favorit

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Peneliti Kembangkan Perangkat Pintar AI untuk Deteksi Kecukupan Pemberian ASI untuk Bayi

Menyusui Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

3 Posisi Bayi 9 Bulan untuk Menentukan Persalinan yang Aman

Naura Ayu Ulang Tahun Ke-20, Nola B3 Ungkap Haru & Kenang Lagu Duet 7 Tahun Lalu

Hobi Minum Manis, Perempuan Ini Jalani Operasi 300 Batu Ginjal

Transmart Full Day Sale Hadir lagi! Besok Ada Diskon Besar 50%+20%

Sunat untuk Anak Perempuan: Anjuran Larangan & Bahaya Medisnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK