Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Daging Ayam vs Bebek, Mana yang Lebih Baik untuk Anak? Ketahui Perbedaan Nutrisinya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 24 Jan 2024 11:45 WIB

chicken thigh fillet cut into cubes. Gray background. Top view.
Ilustrasi Daging Ayam dan Daging Bebek/Foto: Getty Images/iStockphoto/Vladimir Mironov
Daftar Isi
Jakarta -

Si Kecil membutuhkan asupan protein hewani yang baik untuk membantu tumbuh dan kembangnya. Protein hewani yang bisa Bunda pilih adalah daging unggas, termasuk ayam dan bebek.

Daging unggas merupakan makanan pokok yang banyak digunakan. Sementara ini, ayam menempati urutan pertama sebagai daging unggas yang sering digunakan sementara daging bebek menempati urutan kedua.

Baik daging ayam maupun daging bebek, keduanya baik dikonsumsi meski memiliki kandungan yang berbeda. Hal yang terpenting adalah Bunda menggunakan daging yang berkualitas.

Rekomendasi Suplemen Harian

Perbedaan daging ayam dan daging bebek

Ada beberapa perbedaan antara daging ayam dan daging bebek yang perlu Bunda ketahui. Mengutip dari laman Carnivorse Style, berikut ini deretannya:

1. Rasa

Daging ayam memiliki rasa yang netral, sehingga mudah menyerap rasa dari bumbu, Bunda. Daging ayam juga lebih berserat dibandingkan daging bebek.

Rasa daging ayam sendiri tergantung pada cara pembuatan dan bumbunya. Sementara itu, daging bebek memiliki rasa yang unik karena memiliki protein yang berbeda dengan daging ayam.

2. Metode memasak

Daging ayam lebih mudah dimasak daripada daging bebek. Bunda harus membiarkan kulit atau tulangnya ikut dimasak dengan api yang besar. Lalu, diamkan selama 15 menit.

Daging bebek juga perlu dimasak dengan suhu yang sama, tetapi dengan cara yang berbeda. Kandungan lemak bebek jauh lebih tinggi dibandingkan ayam, jadi Bunda bisa memasaknya perlahan agar hasilnya empuk dan juicy.

3. Potongan daging

Daging ayam umumnya dibagi menjadi tiga bagian yakni dada, sayap, dan kaki. Dada merupakan bagian ayam yang paling banyak digunakan.

Potongan bebek yang paling populer dan umum tersedia antara lain daging bebek, kaki bebek, dan bebek utuh. Bunda juga bisa menemukan telur bebek dan lemak bebek yang biasanya turut digunakan untuk memasak.

Kandungan gizi daging ayam dan bebek

Melansir dari laman Calories Info, dalam 100 gram daging ayam, terdapat sekitar 144 kalori. Sementara itu, 100 gram daging bebek memiliki kalori yang jauh lebih tinggi yakni sekitar 404 kalori.

Sama hal nya dengan kalori, kandungan lemak pada daging bebek juga jauh lebih tinggi daripada daging ayam. Daging bebek memiliki lemak sekitar 39,34 gram, sedangkan daging ayam hanya memiliki lemak sekitar 1,65 gram.

Selain itu, kandungan protein dan air di dalam daging bebek lebih rendah nih, Bunda. Bebek memiliki kadar protein sebesar 11,49 gram, sementara daging ayam memiliki 23,2 gram. Untuk kandungan air, daging bebek sendiri memiliki nilai 48,5 gram sedangkan daging bebek mengandung 74,86 gram.

Daging bebek mengandung fosfor yang jauh lebih tinggi dibandingkan daging ayam, Bunda. Fosfor sendiri adalah kandungan yang digunakan tubuh untuk membangun tulang dan gigi, serta memperbaiki sel yang rusak.

Jika ingin memberikan daging bebek pada Si Kecil, ada baiknya jika diberikan dengan porsi yang sesuai, ya. Dengan begitu, Si Kecil akan terhindar dari berbagai risiko penyakit.

Risiko kesehatan daging ayam dan daging bebek

Daging bebek dan daging ayam dapat memberikan berbagai manfaat bagi tubuh dan kesehatan. Berikut ini ulasannya:

1. Kesehatan kardiovaskular

Daging bebek sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung, Bunda. Sebuah penelitian menemukan bahwa daging bebek mencegah penyakit kardiovaskilar karena menurunkan kadar lipoprotein densitas rendah.

2. Kencing manis

Cara Bunda memasak daging ayam dan bebek dapat memengaruhi kesehatan. Memasak unggas seperti ayam, bebek, dan kalkun, dengan suhu tinggi, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Namun, risikonya akan lebih rendah jika Bunda memasaknya dengan suhu rendah seperti merebus atau mengukusnya.

[Gambas:Instagram]

3. Pertambahan berat badan

Daging bebek bisa menyebabkan penambahan berat badan lebih banyak dibandingkan daging ayam. Hal ini karena daging bebek memiliki kandungan emak yang lebih tinggi.

4. Peningkatan kolesterol

Daging bebek memiliki risiko peningkatan kolesterol yang jauh lebih tinggi dibandingkan daging ayam. Bukan tanpa alasan, daging bebek memiliki kalori dan lemak jenuh yang lebih tinggi, sementara sebagian besar daging ayam mengandung lemak tak jenuh yang menyehatkan.

Semoga informasinya bermanfat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/mua)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda