
parenting
Bolehkah Mulai Mengenalkan Puasa kepada Balita? Simak Pendapat Ustaz
HaiBunda
Jumat, 22 Mar 2024 19:00 WIB

Daftar Isi
Mengenalkan konsep puasa kepada balita merupakan langkah penting dalam mengajarkan mereka pada prinsip-prinsip agama Islam. Tidak hanya sebagai kewajiban agama, tetapi juga membawa beragam manfaat kesehatan bagi tubuh, bahkan bagi anak-anak.
Salah satu manfaatnya dapat menurunkan tingkat stres oksidatif dan inflamasi dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko terjadinya penyakit seperti kanker. Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan kerja sistem imun dan mencegah terjadinya penuaan dini, karena tubuh memiliki waktu untuk melakukan proses regenerasi selama puasa.Â
Sebagian besar ulama setuju bahwa balita dapat dikenalkan pada puasa secara bertahap, dengan pertimbangan faktor-faktor seperti kesehatan, perkembangan fisik, dan kemampuan pemahaman anak. Sebelum memutuskan untuk memulai balita dalam berpuasa, Bunda perlu memperhatikan beberapa faktor.Â
Hal yang perlu diperhatikan saat mengenalkan puasa pada balita
Mengajarkan anak untuk berpuasa sehari penuh merupakan bagian penting dari proses pendidikan agama. Selain memperkuat identitas keagamaan anak, pengalaman berpuasa menjadi pembelajaran berharga dalam pengendalian diri, kesabaran, dan penghargaan terhadap nilai-nilai spiritual.
Meski awalnya sulit bagi Si Kecil untuk menahan lapar dan haus, tetapi dengan bimbingan yang tepat, mereka dapat memahami makna puasa secara lebih dalam dan mengalami pertumbuhan spiritual yang berarti.
Mengutip dari berbagai sumber bahwa mengenalkan puasa pada anak terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, Bunda. Simak selengkapnya.
Mengajak anak untuk salat tarawih bersama
Berdasarkan ajaran dari Buya Yahya, Bunda dan Ayah bisa mengajari anak-anak salat sejak usia tujuh tahun. "Orang tua dapat mengajari anak salat ketika ia mencapai usia tujuh tahun, meskipun salatnya belum sempurna tetapi ia harus memahami tata cara shalat dan mulai rutin untuk menjalankannya."
Namun dari beberapa pengalaman, Bunda dapat mengajari Si Kecil untuk salat lima waktu sejak usia empat tahun. Metode pengajarannya dapat diimplementasikan melalui bermain mobil-mobilan.
Caranya, dimulai seperti membuat shaf dari kumpulan mobil yang berjejer dan salah satu mobil diletakkan di depan sebagai imam, kemudian anak dapat diarahkan sesuai tata cara shalat dengan memulai takbir, membaca doa iftitah, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek. Lalu Si Kecil akan memahami langkah shalat dan tertarik untuk menjalani ibadah tersebut.
Pada bulan Ramadhan, Bunda dapat mengajak Si Kecil untuk bertarawih bersama di masjid dengan usia yang sama. Anak akan mulai mengamati praktek salat tarawih, waktu dan jumlah rakaat dalam ibadah tersebut. Di sisi lain, setelah Si Kecil dapat mengerjakan salat tarawih secara keseluruhan.
Bunda dapat memberikan mereka hadiah sebagai reward atas keberhasilannya telah menjalankan ibadah sunnah ini.
Menawarkan anak untuk berpuasa
Menurut Ustadz Adi Hidayat mengajarkan anak mengenai perintah agama bisa dengan cara bertahap, Bunda. "Perintah untuk berpuasa penuh pada anak sejak mereka berusia 7-10 tahun, tetapi mereka dapat ditawarkan sesuai dengan kemampuannya secara bertahap."
Berdasarkan kalimat tersebut, Bunda dapat mengajarkan Si Kecil untuk berpuasa secara bertahap sejak mereka berusia empat atau lima tahun. Misalnya, mereka mencoba untuk menahan lapar dan haus dari subuh sampai jam 11 pagi, lalu Bunda dapat mengapresiasi pencapaian mereka dengan mengatakan "Wah keren sekali nak, besok kita coba lagi ya."
Apresiasi semacam ini dapat menjadi penyemangat anak dan melanjutkan dengan durasi yang lebih lama untuk hari esok. Setelah itu, mereka akan terbiasa untuk menahan haus dan lapar hingga waktu Maghrib tiba.
Memenuhi kebutuhan nutrisi anak
Mempersiapkan anak untuk belajar berpuasa memerlukan perencanaan yang matang, terutama dalam hal pemenuhan nutrisi. Makanan sahur dan berbuka sebaiknya dipilih dengan cermat untuk memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga kekuatan dan kesehatannya selama berpuasa.
Selain itu, Bunda juga perlu memperhatikan keseimbangan nutrisi seperti karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serat, serta vitamin dan mineral penting. Dalam menyusun menu sahur dan berbuka, Bunda dapat memilih makanan yang dapat memberikan energi bertahan lama, seperti biji-bijian utuh, sayuran, buah-buahan segar, dan sumber protein sehat seperti telur, daging tanpa lemak, ikan, atau kacang-kacangan.
Dalam kebutuhan cairan anak, Bunda juga harus memperhatikan keseimbangan untuk mengonsumsi air yang cukup agar anak tidak mengalami dehidrasi selama berpuasa. Dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi anak, Bunda dapat membantu mereka menjalani puasa dengan nyaman dan tanpa gangguan kesehatan.
Cara terbaik mengajari anak berpuasa Ramadhan
Menilik laman CNN, terdapat cara-cara untuk mengajari anak berpuasa Ramadhan. Simak selengkapnya, Bunda.
1. Mengajari anak tentang makna puasa
Mengajari anak tentang makna puasa merupakan langkah penting dalam pendidikan agama dan moral. Hal ini melibatkan penyampaian konsep-konsep dasar tentang puasa, seperti pengertian puasa sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, menahan diri dari makan, minum, dan perilaku negatif selama periode tertentu, serta pentingnya kesabaran, pengendalian diri, dan empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung.
Pendekatan yang baik dalam mengajarkan makna puasa kepada anak dengan bahasa yang sesuai tingkat pemahaman mereka dan memberikan contoh konkret yang relevan pada kehidupan sehari-hari. Misalnya, menggambarkan puasa sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, mengembangkan rasa syukur atas nikmat makanan dan minuman, serta meningkatkan empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung dengan berbagi rezeki.Â
2. Memberikan contoh konkret pada anak
Memberikan contoh konkret tentang berpuasa kepada anak dapat dilakukan dengan cara yang melibatkan mereka secara aktif dalam proses pembelajaran. Misalnya, Bunda berpuasa seharian lalu mengajak untuk beraktivitas di luar rumah agar anak mulai melupakan rasa lapar dan hausnya.
Lalu, Bunda juga bisa mengajak Si Kecil untuk membagikan makanan takjil kepada anak jalanan sebagai sarana peningkatan empati dan mengaji bersama teman-temannya di masjid, sehingga ia secara aktif bermain serta belajar tanpa memperdulikan keluhannya tentang lapar dan hausnya.
3. Memulai untuk puasa setengah hari pada anak
Jika Si Kecil masih belum mampu untuk berpuasa seharian selama bulan Ramadhan, Bunda dapat menerapkan puasa setengah hari atau bedug sebagai pembiasaan sebelum ia beranjak usia balig untuk puasa seharian penuh.
Dalam menyiapkan anak sebelum puasa setengah hari, Bunda dapat membuat jadwal puasa setengah hari yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Misalnya, memulai puasa setelah sarapan pagi dan berbuka sebelum waktu Ashar. Bunda pastikan bahwa jadwal tersebut dapat diikuti dengan nyaman oleh anak.
Setelah anak berhasil menyelesaikan puasa setengah hari, lakukan evaluasi bersama mereka. Bunda dapat menanyakan bagaimana perasaan mereka selama berpuasa, apa yang mereka pelajari, dan apakah ada yang ingin mereka perbaiki untuk puasa berikutnya.Â
4. Membuat kegiatan yang bermanfaat bersama anak
Merencanakan kegiatan yang melibatkan Si Kecil selama bulan Ramadhan adalah langkah yang baik untuk mengalihkan perhatiannya dan menambah momen dalam suasana Ramadhan.
Kegiatan-kegiatan seperti ngaji bersama, berolahraga ringan, atau menyalurkan minat anak dalam aktivitas seperti seni atau kerajinan tangan menjadi cara yang baik untuk menjaga semangat dan kegembiraan mereka selama bulan suci ini.
Dengan melibatkan mereka dalam kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat, Bunda dapat membantu mereka memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai agama dan tradisi Ramadhan.
5. Memberikan pujian dan hadiah
Memberikan pujian dan hadiah kepada anak atas usahanya menjalankan puasa adalah cara yang baik untuk memberikan dorongan positif dan memotivasi mereka. Bunda bisa memberikan pujian dengan memberi pengakuan atas kesabaran dan keteguhan hati Si Kecil selama menjalani puasa.
Kata-kata seperti, "Aku bangga denganmu karena kamu begitu sabar dan gigih dalam menjalankan puasa" akan membuat mereka merasa dihargai dan termotivasi.
Selain itu, memberikan hadiah kecil sebagai penghargaan atas usaha mereka juga bisa menjadi bentuk apresiasi yang baik. Hadiah-hadiah sederhana seperti mainan baru, buku cerita, atau kegiatan menyenangkan bersama keluarga dapat menjadi hadiah yang menyenangkan bagi anak-anak.
Hal ini tidak hanya membuat mereka merasa bahagia, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara Bunda dan Si Kecil dalam suasana Ramadhan yang penuh berkah ini.
Anjuran Islam soal usia anak yang disarankan mulai puasaÂ
Beberapa ulama menyebutkan bahwa anak-anak biasanya mulai diajari puasa secara bertahap ketika mereka mencapai usia sekitar tujuh tahun. Pada usia ini, anak-anak biasanya sudah mulai memiliki pemahaman yang cukup tentang ibadah puasa dan mampu menahan lapar serta dahaga selama beberapa jam.
Tetapi Bunda juga dapat mengenalkan Si Kecil sejak berusia empat atau lima tahun dengan menyesuaikan kemampuan mereka.
Menurut ajaran Islam, anak diwajibkan untuk berpuasa ketika ia sudah memasuki usia balig. Ketika anak mencapai usia balig, maka ia dianggap telah mencapai kematangan fisik dan mental yang diperlukan untuk menjalankan kewajiban agama, termasuk puasa selama bulan Ramadhan.
Kitab Mizanul Kubra karya Abdul Wahab As-Sya'rani juga menyatakan bahwa anak berpuasa penuh mulai usia tujuh tahun atau setelah balig.
"Ulama sepakat anak kecil yang tidak mampu puasa dan orang gila permanen tidak diwajibkan puasa. Namun, anak kecil diminta puasa bila berumur tujuh tahun dan dipukul bila tidak mau puasa ketika umur sepuluh tahun," demikian penjelasan dalam kitab tersebut.
Maka dari itu, orang tua dan keluarga Islam diharapkan untuk memberikan dukungan dan bimbingan kepada anak-anak mereka dalam memahami pentingnya ibadah puasa dan menyiapkan mereka secara mental dan fisik untuk menjalankan ibadah ini ketika mereka mencapai usia balig.
Demikian ulasan tentang mengenalkan puasa kepada balita. Semoga bermanfaat untuk persiapan Si Kecil dalam menjalani ibadah puasa ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!Â
Â
Â
Â
Â
Â
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
9 Doa dan Zikir Menjelang Berbuka Puasa untuk Diajarkan ke Anak

Parenting
Tips Anak Anti-Rewel Saat Mudik & Rekomendasi Obat yang Harus Dibawa

Parenting
10 Tempat Bukber Ramah Anak di Depok

Parenting
Jam Tidur Siang Ideal dan Hukum Tidur saat Anak Puasa Ramadhan

Parenting
20 Rekomendasi Lagu Ramadhan yang Bisa Dikenalkan ke Anak, Intip Daftarnya Bun!


7 Foto
Parenting
7 Potret Anak Artis Belajar Puasa Ramadhan, Ada yang Nego Setengah Hari Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda