
parenting
Hukum Salat Tarawih Tanpa Salat Witir yang Bisa Diajarkan ke Anak
HaiBunda
Selasa, 19 Mar 2024 21:40 WIB

Daftar Isi
Salat witir merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, terutama pada bulan Ramadhan. Ibadah ini dilakukan pada malam hari setelah salat tarawih dan sebelum salat subuh. Salat witir memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam, karena Rasulullah SAW menegaskan bahwa Allah SWT mencintai orang yang menunaikan salat witir setiap malam.
Terlepas dari keistimewaan salat ini, terkadang ada situasi di mana seseorang tidak dapat melaksanakan salat witir setelah tarawih, karena waktu, kesehatan, atau situasi lainnya. Dalam ajaran Islam, hukum melakukan salat tarawih tanpa salat witir diperbolehkan, meskipun disunahkan untuk melaksanakan keduanya secara bersamaan.
Bunda juga perlu menanamkan pada Si Kecil bahwa melaksanakan salat witir setelah tarawih karena ibadah ini termasuk bagian dari sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Kemudian, mereka diajarkan untuk berusaha melaksanakan keduanya secara bersamaan sesuai dengan kemampuan dan situasi yang memungkinkan.
Hal ini merupakan pembelajaran penting bagi anak-anak dalam memahami nilai-nilai keagamaan, fleksibilitas, dan komitmen dalam menjalankan ibadah dalam Islam.
Bolehkah salat tarawih tanpa salat witir?
Dalam tradisi di Indonesia, salat witir disebut sebagai penutup salat tarawih, namun tidak berarti harus dikerjakan saat akhir malam, bisa dikerjakan pada awal atau tengah malam.
Diriwayatkan oleh Jabir RA, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, maka hendaknya melakukan salat witir di awal malam (sesudah salat Isya), dan barangsiapa yakin akan bangun di akhir malam, maka hendaknya melakukan salat witir di akhir malam, karena salat witir di akhir malam itu mendapat penyaksian dan lebih utama." (Muslim 2, 174).
Berdasarkan hadis di atas bahwa salat witir merupakan keutamaan dalam salat sunnah malam tetapi bukan sebagai penutup salat tarawih. Hal ini juga diperkuat dalam buku salat Sunnah Hikmah & Tuntunan Praktis yang mengatakan bahwa salat witir merupakan salat sunah pada malam hari yang merupakan penutup bagi salat sunah dalam satu malam.
Meski tidak diwajibkan, melaksanakan salat witir hukumnya sunah muakkad yaitu sunnah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Salah satu keistimewaan salat witir adalah sebagai penutup ibadah malam, sehingga seorang Muslim bisa mengakhiri waktu berdoa pada saat ini untuk memohon ampunan, rahmat, dan perlindungan dari Allah SWT.
salat witir merupakan salat ganjil, karena witir sendiri berarti ganjil. Maksudnya adalah jumlah rakaat salat sunnah itu ganjil. Jumlah rakaat salat sunnah witir boleh dilakukan mulai dengan satu rakaat, tiga rakaat, lima rakaat, tujuh rakaat, 9 rakaat, sampai 11 rakaat.
Dalam riwayat Abu Ayub Al Anshari, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "salat witir itu hak, barangsiapa yang ingin melakukannya, maka salat witirlah lima rakaat, dan barangsiapa yang ingin, maka salat witirlah tiga rakaat, dan barangsiapa yang ingin melaksanakannya, maka salat witirlah satu rakaat." Shahih, Al Misykah (1265). Sholat At-Tarawih. Shahih Abu Daud (1279).
Jadi tidak mengerjakan salat witir setelah salat tarawih hukumnya mubah atau boleh. Hitungan ibadah tarawihnya pun tetap sah, namun balik lagi jika dilakukan secara berjamaah makmum harus mengikuti imam.
Hadis tentang salat tarawih dan witir
Salat tarawih pada bulan Ramadhan dilakukan setiap dua rakaat dalam satu malam, ini berdasarkan riwayat Ibnu Umar RA mengenai sabda Rasulullah SAW, bahwasanya ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah tentang salat malam, lalu Beliau menjawab "Salat malam itu masing-masing dua rakaat, maka apabila seseorang khawatir akan tiba waktu Subuh hendaklah dia salat satu rakaat untuk mengganjilan rakaat salat yang telah dia kerjakan." (Muslim 2/172).
Bilangan rakaat salat tarawih sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, yaitu 11 rakaat, terdiri dari 8 rakaat salat tarawih dan tiga rakaat salat witir. Berbeda dengan Umar bin Khattab yang mengajarkan 20 rakaat tarawih dengan tambahan witir 3 rakaat.
Namun, salat tarawih yang dilaksanakan oleh Nabi dengan surat-surat panjang dan penuh kekhusyukan. Maka dari itu, jika mengikuti Nabi kita mendapatkan pahala dengan ayatnya yang panjang sementara mengikut Umar bin Khattab dengan 20 rakaatnya mendapatkan pahala dari jumlah rakaat yang banyak.
Salat witir dapat dikerjakan sendiri-sendiri, namun lebih diutamakan dikerjakan berjamaah. Hadis riwayat Jamaah menjelaskan "Dari Aisyah, ujarnya Rasulullah SAW bisa mengerjakan salat sebelas rakaat antara waktu setelah salat Isya' sampai dengan subuh. Beliau salam setiap dua rakaat dan salat witir satu rakaat. (HR Jamaah kecuali Tirmidzi).
Keutamaan salat tarawih dan witir
Mengutip buku Panen Pahala dengan Puasa terdapat percakapan dari Ali bin Abi Thalib Ra. bahwa dia berkata: Nabi Muhammad SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian Beliau bersabda:
Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.
Pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.
Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru di bawah 'Arsy: "Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat".
Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Qur'an).
Pada malam kelima, Allah Ta'ala memberikan pahala seperti pahala orang yang salat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
Pada malam keenam, Allah Ta'ala memberikan pahala orang yang bertawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa AS. dan kemenangannya atas Fir'aun dan Haman.
Pada malam kedelapan, Allah Ta'ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahim AS.
Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadah kepada Allah Ta'ala sebagaimana ibadatnya Nabi Muhammad SAW.
Pada malam kesepuluh, Allah Ta'ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.
Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.
Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.
Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan salat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.
Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) 'Arsy dan Kursi.
Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, "Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu."
Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.
Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.
Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh dua puluh empat doa yang dikabulkan.
Pada malam kedua puluh lima, Allah Ta'ala menghapuskan darinya azab kubur.
Pada malam kedua puluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
Pada malam kedua puluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
Pada malam kedua puluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.
Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.
Dan pada malam ketiga puluh Allah berfirman: "Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabul dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku" (HR Majalis).
salat witir memiliki 5 keutamaan yang dikutip dari berbagai sumber. Berikut deretannya:
1. Sangat berharga dari apapun yang ada
Keutamaan salat witir merupakan hal yang sangat istimewa dalam agama Islam. Dalam sebuah hadis, diriwayatkan bahwa:
"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan bagi kalian sebuah salat yang dia lebih baik bagi kalian daripada unta merah yaitu salat witir, dan telah menjadikannya berada di antara salat Isya hingga terbit fajar." (HR Abu Daud).
Rasulullah SAW membandingkan salat witir dengan sesuatu yang sangat berharga, seperti unta merah yang langka dan dicari oleh banyak orang. Perumpamaan ini menggambarkan betapa besar nilainya salat witir di mata Allah SWT. Salat witir bukan sekadar ibadah rutin, tetapi merupakan amalan yang sangat dihargai dan diberkahi oleh Allah SWT.
2. Salat sunah tambahan
Salat witir tidak hanya merupakan ibadah yang mandiri, tetapi juga memiliki nilai tambah dalam mengumpulkan pahala dari ibadah-ibadah yang telah dilakukan sebelumnya. Rasulullah SAW menyatakan dalam sebuah hadis,
"Sesungguhnya Allah SWT telah memberi kalian tambahan salat, yaitu salat witir, maka salat witirlah kalian antara waktu salat Isya hingga salat Subuh." (HR Ahmad).
3. Salat yang disaksikan oleh para malaikat
Salah satu keutamaan salat witir adalah bahwa salat ini disaksikan oleh para malaikat. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang merasa tidak akan sanggup bangun pada akhir malam, hendaklah ia menyegerakan salat witir pada permulaan malam, siapa yang merasa sanggup bangun pada akhir malam, berwitirlah pada akhir malam, karena salat pada akhir malam itu dihadiri (para malaikat), dan itulah yang paling utama." (HR Muslim).
Kehadiran para malaikat dalam penyaksian salat witir juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas dan kesempurnaan dalam ibadah. Dengan mengetahui bahwa para malaikat hadir saat menjalankan salat witir, diharapkan untuk menjaga kebersihan hati dan pikiran, serta menjauhkan diri dari segala macam gangguan dan godaan yang dapat mengurangi konsentrasi dalam ibadah.
4. Amalan yang dicintai Allah SWT
salat witir merupakan salah satu amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadis dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata:
"Sesungguhnya sembahyang witir itu bukanlah kewajiban, sebagaimana salat fardhu yang lain. Tetapi Rasul memang melakukan sholat witir, dan pernah bersabda, 'Wahai Ahli Quran, salat witirlah, karena Allah itu witir (ganjil), menyukai salat witir (yang dilakukan dengan jumlah ganjil)" (HR At Tirmidzi).
Keutamaan salat witir sebagai amalan yang dicintai Allah SWT juga menjadi motivasi bagi umat Islam untuk selalu konsisten dalam menjalankannya. Dalam kesibukan dan kesibukan sehari-hari, menjaga kualitas salat witir merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT yang sangat dihargai dan diberkahi.
Dengan menjalankan salat witir dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, umat Islam dapat merasakan keberkahan dan kecintaan Allah SWT yang senantiasa mengalir dalam setiap ibadah yang dilakukan.
5. Salat yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah setiap malam
Rasulullah sangat konsisten dalam melaksanakan salat witir setiap malam, baik di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan. Kebiasaan Rasulullah SAW dalam menjalankan salat witir menjadi bukti nyata akan pentingnya ibadah ini dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Dalam sebuah hadits dari Aisyah RA menerangkan:
"Dari setiap malam, Nabi SAW, pernah mengerjakan salat witir pada permulaan malam, pertengahannya dan akhirannya, dan berakhir pada waktu Subuh." (HR Bukhari dan Muslim).
Dengan melaksanakan salat witir secara terus menerus, Rasulullah SAW memberikan teladan yang kuat bagi umat Islam untuk senantiasa menjaga kualitas ibadah, terutama dalam menjalankan salat sunnah yang memiliki keutamaan besar di sisi Allah SWT.
Keberkahan dan keutamaan yang terkandung dalam salat witir menjadi motivasi bagi umat Islam untuk mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam melaksanakan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan ketulusan.
Demikian ulasan tentang hukum salat tarawih tanpa witir. Semoga bermanfaat untuk pendidikan agama Si Kecil ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Â
Â
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
9 Doa dan Zikir Menjelang Berbuka Puasa untuk Diajarkan ke Anak

Parenting
9 Makanan yang Harus Dihindari Anak saat Sahur, Sepele tapi Bisa Membahayakan Tubuh

Parenting
10 Ringkasan Ceramah Ramadhan dalam Berbagai Tema untuk Anak Sekolah

Parenting
Cerita Islami: Kisah Qarun, Orang Terkaya yang Ditenggelamkan Allah Bersama Hartanya

Parenting
20 Rekomendasi Lagu Ramadhan yang Bisa Dikenalkan ke Anak, Intip Daftarnya Bun!


7 Foto
Parenting
7 Potret Anak Artis Belajar Puasa Ramadhan, Ada yang Nego Setengah Hari Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda