HaiBunda

PARENTING

Mengenal Kurikulum Merdeka, Jadi Kurikulum Nasional PAUD, SD, SMP, SMA, SMK & Sederajat

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 28 Mar 2024 19:30 WIB
Ilustrasi sekolah/Foto: iStock
Jakarta -

Kurikulum Merdeka resmi menjadi kurikulum nasional sejak 26 Maret 2024, Bunda. Sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka dapat mendaftar mulai 27 Maret-28 April 2024 di platform Merdeka Mengajar atau https://kurikulum.kemdikbud.go.id/portalikm.

Pada platform pendaftaran, sekolah dapat memilih tahun implementasi Kurikulum Merdeka sesuai kesiapan masing-masing. Bagi sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka, dapat beralih menerapkannya paling lambat pada tahun ajaran 2026/2027 dan khusus sekolah di daerah 3T paling lambat pada tahun ajaran 2027/2028.

Dengan demikian, sekolah di luar daerah 3T dapat mempelajari dan menjalani transisi menuju Kurikulum Merdeka selama dua tahun. Sementara itu, sekolah di daerah 3T berkesempatan menjalani transisi selama 3 tahun.


Diterapkan pada PAUD hingga SMA dan sederajat

Ketentuan di atas tertuang dalam Peraturan Mendikbudristek (Permendikbudristek) No 12 Tahun 2024 tentang penetapan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum pada PAUD, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah.

Dikutip dari laman Kemdikbud, 309.149 sekolah terdaftar sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka hingga 2023. Angka ini meliputi 80 persen sekolah di Indonesia. Sebanyak 6.200 sekolah di antaranya berada di daerah tertinggal.

Mengenal Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran yang fokus pada materi esensial, fleksibel atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa, dan fokus pada penguatan karakter, Bunda. Dengan demikian, kurikulum ini memungkinkan para peserta didik mendalami konsep dan menguatkan kompetensi alih-alih menghafal materi.

Prinsip Kurikulum Merdeka

Ada beberapa prinsip yang ditetapkan dalam Kurikulum Merdeka, di antaranya:

  • Fokus pada muatan esensial, yakni berpusat pada muatan yang paling diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter siswa agar ia punya cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan bermakna.
  • Fleksibel, yakni Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi siswa, karakteristik sekolah, dan konteks lingkungan sosial budaya setempat.
  • Pengembangan karakter, yakni pengembangan kompetensi spiritual, moral, sosial, dan emosional siswa lewat alokasi waktu khusus maupun terintegrasi dengan proses pembelajaran

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Fakta tentang Kurikulum Merdeka yang Jadi Kurikulum Nasional 2024

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Zhou Qunfei, dari Pekerja Pabrik hingga Ratu Teknologi Layar Sentuh Apple dan Samsung

Mom's Life Aisyah Khoirunnisa

5 Potret Guli Nazha, Artis Cantik Keturunan Uyghur yang IG-nya Difollow Ji Chang Wook

Mom's Life Amira Salsabila

Terpopuler: Momen Hangat Nana Mirdad bersama Baby Kira

Mom's Life Nadhifa Fitrina

10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama

Rekomendasi Produk Amira Salsabila

5 Cara Memuaskan Suami pada Masa Haid dalam Islam

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Alasan Ibu Hamil Perlu Batasi Makan Tepung-tepungan, Terutama yang Belum Matang

Mengenal Zhou Qunfei, dari Pekerja Pabrik hingga Ratu Teknologi Layar Sentuh Apple dan Samsung

10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama

5 Potret Guli Nazha, Artis Cantik Keturunan Uyghur yang IG-nya Difollow Ji Chang Wook

Terpopuler: Momen Hangat Nana Mirdad bersama Baby Kira

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK