PARENTING
Anak Penjahit Berjuang Bersama Ibu Hadapi Thalasemia dan Cerebral Palsy
tim berbuatbaik.id | HaiBunda
Kamis, 18 Apr 2024 20:25 WIBIbu adalah pelita yang selalu menyinari kehidupan mau bagaimana pun keadaaan anak-anaknya. Cerminan ibu seperti ini lah Imas bagi Hilman, anaknya.
Sehari-hari warga Padalarang, Jawa Barat, tersebut yang selama 18 tahun merawat anaknya penderita thalsemia dan cerebral palsy. Hilman terpaksa bergantung pada sang ibu karena terlahir tanpa mengenal dunia karena kemampuan otaknya terbatas. Bahkan dia pun tidak bisa mendengar ataupun berbicara.
Walau berbeda dengan kebanyakan cerebral palsy lainnya karena Hilman bisa menggerakkan dan memiringkan tubuh, namun sejak bayi sudah divonis alami thalasemia atau kelainan darah.
Hilman pun tidak merasakan lama kasih sayang ayahanda karena tiada tak lama setelah dirinya lahir. Hanya kepada Imas (53) lah, Hilman bergantung sehari-hari. Imas bercerita tentang awal kehamilannya yang mengkhawatirkan.
"Kalau mengenai itu kan ini adalah qadarullah tapi seluk-beluknya kronologi awal mulai dari keguguran. Saya kan keguguran mungkin dari itu, kotor, terus pas lahir itu Hilman juga kendala di vakum, meskipun 2 kilo tapi di vakum kecil, tapi kok di vakum, terus pas keluar banyak cairan biru dan nggak bersuara langsung dirawat. Dari usia bayi, kalau dulu mah dia punya cerebral palsy yang kena itu diagnosa pertama waktu 6 bulan thalasemia, nah abis itu diketahui secara cerebral palsy 9 bulan," kata Imas kepada tim berbuatbaik.id.
Imas pun menerima keadaan Hilman apa adanya karena menurutnya Hilman akan menjadi penolongnya di akhirat kelak.
_
"Saya fokusnya kepada akhirat, ini adalah dari Allah untuk bisa menjadi syafaat untuk saya yang menjadi kebanggaan saya. Kekuatan itu karena saya bersandar kepada Allah, kalau secara pandangan akal manusia sendiri merawat ini tanpa nafkah terus usahanya juga kadang-kadang tapi ini pasti Allah punya kehendak, tidak akan sia-sia, saya punya itikad yang seperti itu kalau Allah berkehendak pasti Allah sudah memfasilitasi segala keperluannya," terangnya.
Sampai saat ini Imas masih memberikan asupan Hilman berupa makanan bertekstur halus, seperti nasi tim dan lauk yang disuwir.
Sebab menderita thalasemia, Hilman juga harus diberi gizi yang seimbang serta tidak mengonsumsi sayuran hijau dan daging merah.
"Kadang suka ada bantuan ada Uwak dua hari sekali, suka saling bantu ketika sakit otomatis memaksakan diri melebihi harus memfasilitasi Hilman yang utama jadi ada sugesti harus sembuh sakitnya cepat hilang," sambungnya.
Untuk menghidupi keduanya,Imas mengandalkan kemampuannya menjahit yang penghasilannya tidak menentu. Jika sedang ramai,Imas nisa mendapatkan uang hingga Rp 80 ribu per hari.
Walaupun terlihat lihai, nyatanya fungsi penglihatan Imas menurun bahkan staminanya juga tak sekuat dulu apalagi setelah pernah mengalami kanker ovarium.
"Sekarang mah sudah diangkat sudah Alhamdulillah normal kembali cuma kalau organnya terambil ya Ada lemah gitulah sekarang mah nggak selincah waktu dulu udah lemah capek," keluh dia.
Namun untuk Hilman, sedapat mungkin Imas menguatkan diri. Apalagi Hilman harus menjalani transfusi darah rutin di Rumah Sakit Hasan Sadikin yang letaknya hingga 23 km.
"Charter itu kalau kondisi dedenya udah gede. Kalau dulu mah kalau digendong pakai umum kalau nyampe ke Hasan Sadikin tiga kali naik angkot, kalau sekarang kondisinya tidak memungkinkan untuk naik angkot ya karena bawa kursi roda, adeknya juga udah besar. PP 250.000 untuk sekali berobat per dua minggu sekali, itu kalau nggak ada apa-apa, tapi kalau misalkan badan Hilman ngedrop ya bisa seminggu sekali tergantung kondisi si adek," jelas dia.
#sahabatbaik, kehidupan ibu dan anak ini tentu tidak mudah. Namun dengan kebaikan yang kita berikan, perjuangan mereka akan terasa lebih ringan.
Kamu bisa mulai membantu Hilman dan ibu dengan mulai Donasi sekarang juga. Terpenting, donasi di berbuatbaik.id itu 100% tersalurkan.
(mul/ziz)Simak video di bawah ini, Bun:
Pola Penurunan Thalasemia dari Orang Tua kepada Anak
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Tumor Hati Buat Tubuh Kecil Bayi Castiel Lemah Tak Berdaya
Kembar Siam dengan Perut Menyatu, Syafaat dan Hidayah Tetap Tegar Terima Takdir
Terpaksa Putus Sekolah, Sani Bantu Ortu Jadi Kuli Angkut Batu
Kisah Pilu Azka, Alami Cerebral Palsy hingga Tinggal Tulang Berbungkus Kulit
TERPOPULER
Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya
Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?
Simak Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di 2026
Resep Apple Mini Cinnamon Cake, Kue Mungil Teman Kopi dan Teh ala Kafe
7 Loose Powder Terbaik untuk Kulit Kering & Berminyak, Ada Pilihan Bunda?
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu
11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua
Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?
30 Soal Cerita Pecahan Kelas 5 Matematika dan Kunci Jawabannya
Potret Gavin Anak Fenita Arie yang Kuliah di ITB, Wajahnya Mulai Curi Perhatian Bun
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Foto Deddy Corbuzier Hilang dari IG, Ini Sosok yang Kini Buat Sabrina Chairunnisa Bahagia
-
Beautynesia
Ingin Anak Mendengarkan Orangtua dalam Waktu Kurang dari 5 Detik? Coba Terapkan 5 Strategi Ini
-
Female Daily
5 Tips Biar Nggak Gampang Masuk Angin di Musim Hujan!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Seksi Moon Ga Young Kenakan Bralette Hitam di Milan Fashion Week
-
Mommies Daily
‘Petik Mangga’, Bukan Sekadar Foreplay dan Bikin Orgasme Memuncak!