Di suatu sore yang cerah, Gaga si gajah sedang berjalan menyusuri jalan setapak. Dia ingin bermain bersama teman-temannya. Gaga memutuskan ke rumah Embe si kambing.

Embe sedang asyik bermain sendiri di rumah. Dia belum mandi karena si kambing ini memang terkenal tidak suka mandi. Bahkan, ibunya sampai sering menyeretnya untuk mandi.

Itu pun mandi hanya dua menit, guyur-guyur air sudah selesai. Kadang tidak pakai sabun, kadang masih ada sisa sabun di badannya.

"Padahal, aku mau ajak kamu jalan-jalan sore. Tapi kami belum mandi," kata Gaga.

Embe pun membujuknya, "Ayolah, Gaga, setelah jalan-jalan aku akan mandi."

Sebenarnya, Gaga enggan pergi kalau Embe masih kotor dan bau. Bagaimana nanti kalau ketemu teman-teman yang lain, pasti mereka nggak mau main bersama Embe yang bau. Lalu tiba-tiba, Gaga punya ide.

"Bagaimana kalau kita ajak teman-teman yang lain bermain bersama?" usul Gaga.

Embe setuju, lalu mereka ke rumah Sasa si sapi. Sebenarnya, Sasa ingin ikut tapi saat mendekati Embe, dia mau muntah mencium bau Embe. Sasa akhirnya tidak mau ikut.

Embe mulai merasa tidak enak, tapi masih cuek. Sekarang, mereka akan mengajak Keli si kelinci. Ternyata, Keli pun tidak mau ikut jalan-jalan karena bau badan Embe.

Embe mulai merasa sedih. Kongo, Bubu, dan teman-teman yang lain juga tidak mau bermain bersama. Embe pun menyadari karena bau badan, teman-temannya tidak mau mendekat.

"Gara-gara bau badanku, tidak ada yang mau main denganku," keluh Embe.

Lalu, Gaga mengajak Embe mandi di sungai yang jernih dan segar. Gaga memancurkan air sungai dari belalai, mandi pun jadi menyenangkan. Mereka bernyanyi hingga suaranya terdengar oleh teman-teman.

Akhirnya, Sasa, Keli, Kongo, dan Bubu ikut mandi bersama di sungai. Padahal, mereka sudah mandi. Sungai pun jadi ramai sekali karena sekumpulan hewan sambil bermain bersama.

Sejak saat itu, Embe jadi rajin mandi dan membuat badannya terasa bersih dan segar. Teman-teman pun mau bermain bersama Embe karena badannya tidak bau lagi.